Senin, 24 Agustus 2015

KESAKSIAN KYAI HIKMAH


Saya dulu adalah seorang Kyai Hikmah, bertemu seorang yang memiliki ilmu lebih tinggi dariku. Dari pertemuan itu yang membuat saya bertobat dan mau percaya kepada TUHAN YESUS KRISTUS. Saya sendiri tidak habis pikir kalau orang seperti saya ini mau dan bisa percaya siapa jalan KESELAMATAN yang sebenarnya. Dalam Agama Islam ada beberapa Kyai : *Kyai Hikmah, *Kyai Dakwa, *Kyai Tapsir, *Kyai Quran dan lain-lain.

Ada berbagai macam kyai tetapi saya pribadi adalah Kyai Hikmah. Apa itu Kyai Hikmah ? Yaitu yg biasa menangani dalam bidang ALAM GAIB dan DUNIA JIN. Kalau kita lihat bagaimana orang ditembak dan dipotong tidak mempan, yang biasa Anda lihat mendemontrasikan kekuatan, hal ini biasanya adalah Kyai Hikmah yang menangani.

Untuk mendapatkan setiap ilmu, hal tersebut tidak gampang, yang di pertaruhkan adalah nyawa kita, ada yang dengan cara dikubur tiga hari tiga malam dengan di mulut ada 1 selang keatas, ada juga dengan cara beredam di dalam air selama satu minggu, itu kalau orang tersebut tidak kuat maka dia bisa GILA.

Saya dinobatkan menjadi Kyai Hikmah sejak umur saya 15 tahun. Saya juga memelihara kurang lebih 5.000 JIN. Saya memiliki amalah, sebelum umurku 40 tahun saya tidak boleh menikah terlebih dahulu.

Beberapa disiplin yang harus saya lakukan setiap tahun adalah selama 4 bulan saya harus memiliki waktu untuk semedi, biasa yang saya lakukan di:
* Di Mekkah,
* Masjid-masjid tua,
* Makam-makam wali

BERTEMU SEORANG ANAK BERILMU TINGGI

Waktu itu saya sedang tirakat di Masjid Istikal. Ada seorang penjaga masjid yang bertemu denganku, ia berkata kalau di masjid ini ada seorang anak yang memiliki ilmu tinggi, kenapa demikian karena selama 2 minggu ini, ketika saya mau membangunkan dia untuk sholat, tidak bisa mendekati anak tersebut dengan jarak 2 meter. Lalu saya berkata kepada dia kalau kamu mau pergi ketemu orang yang memiliki ilmu yang lebih tinggi dari kamu, kamu jangan menggunakan ilmumu ketika mendekati orang tersebut. Kalau kamu sudah membangunkan dia bilang kepadanya, saya mau ketemu dengan dia...!!!

Ketika penjaga masjid pergi kebawah dan mencoba untuk membangunkan anak tersebut ternyata berhasil, setelah anak itu bangun penjaga masjid menyuruh untuk bertemu dengan saya. Ketika anak itu bertemu dengan saya. Saya bertanya kepada anak ini, kata penjaga masjid kamu memiliki ilmu SAKTI, tetapi dia berkata bukan aku yang memiliki ilmu sakti tersebut melainkan TUHAN YESUS KRISTUS yang ada dalamku.

Anak ini menceritakan YESUS KRISTUS itu kepadaku dari jam 4 sore sampai jam 10 malam, setiap dia menyebutkan NAMA YESUS KRISTUS, ada kurang lebih 148 ilmu dalam diri saya, satu persatu HILANG KUASANYA. Sampai jam 10 malam saya berkata kepada dia, kamu menceritakan TUHAN YESUS KRISTUS dengan cukup berani, padahal kamu sedang menceritakan di masjid, dia berkata, ini yang di inginkan TUHAN YESUS didalam diri saya, karena saya harus bersaksi kepada diri bapak.

Lalu saya berkata kepada anak ini baik kalau begitu saya akan tes YESUS KRISTUS yang ada dalam dirimu, kalau TUHAN YESUS yang ada dalam dirimu KALAH maka besok kamu harus ikut SHOLAT SUBUH. Apakah kamu terima tantangan ini, dia berkata baik.

Ketika saya sedang mempersiapkan diri untuk melawan anak ini, saya melihat anak ini santai saja dan dia sedang tidur, lalu saya mendekati dia dan berkata, kamu tidak mempersiapkan dirimu, dia berkata, yang bapak lawan adalah YESUS KRISTUS yang ada dalam diriku bukan aku.

Lalu aku memanggil JIN aku dan bertanya kepada dia bagaimana caranya untuk melawan anak ini, dia berkata, suruh anak ini tidur maka kami akan melawan YESUS KRISTUS yang ada dalam dirinya. Saya berbicara kepada anak itu cara saya melawan dia, dengan tidur biar ilmu yang ada dalam diriku yang akan melawan YESUS KRISTUS yang ada dalam dirimu, dia berkata baik, tetapi ada syaratnya juga, kalau bapak kalah maka besok bapak harus mengenal TUHAN YESUS KRISTUS juga secara pribadi, lalu saya berkata baik, karena saya tahu saya pasti menang.

KALAH DALAM ADU ILMU

Kami tidur dari jam 12 malam sampai jam 2.30 pagi, dari mulut saya menyanyikan lagu pujian. Bagi kami seorang Kyai Hikmah bernyanyi adalah HARAM hukumnya. Itulah cara TUHAN YESUS yang AJAIB dalam hidup saya, lagu yang saya nyanyikan adalah ALLAH Kuasa, saya nyanyikan lagu itu dari awal sampai akhir tidak ada yang salah. Saat itu saya rasakan roh damai sehtera masuk dalam diri saya, saya langsung kaget.

Anak ini terbangun dari tidur dan dia berkata, selamat bapak kalau YESUS KRISTUS yang ada padaku ada juga pada diri bapak. Tadi ketika saya tidur saya mendengar bapak menyanyikan lagu yang sering dinyanyikan oleh pengikut YESUS KRISTUS. Dan herannya lagi, JIN yang membantu saya, tidak tahu entah kemana perginya dan saya tidak melihatnya lagi.

Tepat pada jam 4.30 pagi saya mau sholat, ketika saya sholat yang saya ucapkan adalah kalimat sahadat yang belum pernah saya salah menyebutnya sejak saya kecil sampai saya besar, saat itu aku berkata “Bahwa ISA adalah ROH-NYA ALLAH”. Saya coba memperbaiki kalimat sahadat itu tetapi tidak bisa, mulai dari situ saya sadar dan mengakui kalau YESUS KRISTUS adalah ISA AL MASIH maka saya mengakui bahwa ENGKAU adalah JURUSELAMATku secara pribadi.

Ketika saya melakukan hal itu ada SUKACITA yang luar biasa yang saya rasakan dalam hati saya. Dan selesai sholat saya langsung pergi ke anak tersebut dan berkata, bahwa saya telah menerima YESUS KRISTUS dalam hidup saya.

Sejak saat itu saya mulai MENINGGALKAN KEHIDUPAN LAMA saya, teman, keluarga, semua itu saya lakukan untuk memikul salib. Memang tidak mudah karena saya tahu YESUS KRISTUS yang memampukan saya untuk BERJALAN DALAM KEBENARAN. SAYA SEKARANG MEMBERI HIDUPKU MENJADI HAMBA TUHAN. AMIN...!!!


Catatan:
Ketika saudara mendengar kesaksian ini atau membaca, hal ini hanya menceritakan kesaksian dari seorang yang mengalami secara pribadi. Disampaikan apa adanya sesuatu kebenaran kepada kalian, mau percaya atau tidak, keputusan itu ada pada saudara. Biar kebenaran yang dari TUHAN YESUS yang membuat kita dapat melihat jalan Kebenaran. Amin...!!!

Senin, 10 Agustus 2015

Benjolan Di payudaraku Menyembur Melalui Tiga Lubang


Nama Saya Ginny Awuy. Saya bekerja sebagai HRD di Rimo Department Store. Saya tinggal bersama anak saya, Steve, karena sudah lama suami saya meninggalkan kami berdua bersama WIL-nya (wanita idaman lain). Tahun 1996, secara tidak sengaja ketika meraba bagian payudara sebelah kiri, saya mendapati benjolan sebesar kacang merah. Karena saya banyak membaca perihal tentang kanker payudara, saya pun menaruh curiga atas gejala ini, sekalipun kekhawatiran itu belum terlalu menyergap perasaan saya. Waktu terus berlalu, benjolan itu tidak juga kempes, malah sebaliknya, semakin membesar menjadi seukuran bola bekel. Tentu saja melihat gejala ini saya semakin khawatir. Mulailah saya mengambil waktu khusus di rumah selama 1 jam setiap hari untuk berdoa.

Benjolan di payudara saya semakin membesar. Bahkan, benjolan itu semakin banyak, ada yang besar ada yang kecil, pokoknya tidak beraturan, menyebar membentuk seperti kembang kol. Selain itu, kanker ini ternyata cukup memengaruhi stamina saya. Untuk berjalan dari tempat parkir ke toko, atau dari satu lantai ke lantai berikutnya, rasanya capai sekali; seperti habis lari jauh. Saya sendiri, karena takut diketahui orang lain, kalau sudah tak kuat jalan, saya hanya terdiam mencari sandaran sambil pura-pura melihat ke bawah. Keadaan ini terus memburuk, tapi saya tidak putus asa. Saya tetap berdoa dan bekerja walau stamina saya semakin merosot.

Sudah setahun penderitaan mendera, tapi tidak seorang pun yang saya beritahu. Steve pun tidak, sebab saya khawatir kalau dia sampai tahu, studinya akan terganggu. Maklumlah, kuliah Steve sudah berada di semester akhir. Selain itu, alasan mengapa saya tidak menceritakan penyakit saya ini kepada orang lain karena solusinya pastilah dokter -- operasi. Padahal untuk operasi jelas kondisi keuangan saya sangat tidak memungkinkan. Tabungan saya hanya 2,5 juta. Uang sejumlah ini rencananya untuk membayar biaya kuliah dan wisuda Steve. Karena menyadari situasinya seperti ini, kepada TUHAN YESUSpun saya sepertinya mendesak, "TUHAN, pokoknya TUHAN YESUS harus sembuhkan saya tanpa operasi!"

Pertengahan Desember 1997, ketika akan pulang kerja, tempat parkir ramai sekali. Karena saya mengendarai mobil sendiri, maka cukup banyak tenaga yang harus saya keluarkan untuk menggerakkan persneling. Sampai di rumah, karena saya merasa di bagian payudara yang sakit ada cairan, saya segera masuk kamar dan membuka baju. Betapa kagetnya, ternyata cairan yang keluar itu darah. Waktu itu pukul 20.00 WIB. Steve ada di rumah. Karena saya takut ia tahu, maka saya segera masuk kamar mandi. Betapa semakin terkejutnya saya karena darah langsung menyembur melalui tiga lubang yang ada di payudara saya. Darah mancur begitu derasnya. Rasanya sakit sekali, tapi saya tidak berani berteriak. Saya hanya berdoa dengan kata-kata yang diulang-ulang, "Darah YESUS, hentikan pendarahan saya!" Saya khawatir kalau pendarahan itu tidak berhenti hingga membuat saya pingsan, pasti situasi jadi kacau. Karena saya cukup lama di kamar mandi, Steve pun mulai curiga. Dari luar ia menyapa, Ma, kok lama amat sih, di kamar mandi? "Sebentar," jawab saya.

Waktu Steve memanggil, darah mulai berhenti, tinggal menetes-netes saja. Sambil tetap duduk, saya arahkan "shower" ke tembok yang penuh darah dengan harapan Steve tidak curiga dengan apa yang terjadi. Karena saya lemas dan tidak kuat berdiri, saya minta tolong kepada Steve untuk membuatkan teh manis. Dalam tempo yang tidak terlalu lama, Steve sudah menyiapkan teh manis dan segera mengetuk pintu kamar mandi. Ketika pintu saya buka, Steve nampak kaget melihat bercak-bercak darah yang menempel di tembok. Setelah menutup pintu, karena takut banyak gerak dan khawatir darah keluar lagi, maka saya cepat duduk. Teh langsung saya minum dan hal ini membuat tubuh saya sedikit lebih segar. Saya lalu pakai kimono dan berusaha sedapat mungkin untuk membuat kain kimono itu tidak menempel di payudara. Saya pelan-pelan keluar dari kamar mandi dan langsung berbaring di tempat tidur. Di pembaringan ini, sekalipun tidak banyak, darah kembali keluar. Steve duduk di pinggir tempat tidur dengan wajah yang sangat sedih sambil mengamati tangan saya mengelap darah yang keluar dengan tissue. Saya lalu bercerita pada Steve secara kronologis tentang penyakit saya.

Saya sempat berpikir masih hidupkah saya besok ??
Kira-kira pukul 02.00 dini hari, rasa sakit itu kambuh lagi. Padahal sebelumnya saya sudah minum Ponstan 4 dan Beralgin 2. Sakit itu begitu luar biasa, sampai-sampai untuk menahan sakit, sprei tempat tidur saya yang dijepit peniti, saya tarik hingga robek. Karena sakitnya tidak tertahankan, saya memanggil Steve, "Steve, ayo ke sini, Mama sudah nggak tahan. Ayo kita berdoa karena Mama merasa sakit sekali." Waktu itu saya merintih, "TUHAN YESUS tolong, saya sudah tak kuat lagi. Saya sudah tak sanggup lagi."

Sungguh ajaib, selesai berdoa, sakit itu langsung reda. Ketika saya jatuh sakit, sambil menyelesaikan tugas akhirnya, Steve sudah bekerja di sebuah kantor. Mungkin karena bingung bagaimana mengatur studi, kerja, dan tanggung jawab untuk merawat saya, usai berdoa Steve nampak bingung. Untuk memecahkan kebekuan ini, saya bilang, "Steve kamu besok tetap saja kuliah dan bekerja. Yang penting 'handphone' kamu nyalakan terus. Nanti kalau ada apa-apa, Mama akan hubungi." Steve pun setuju.

Besoknya Steve berangkat kerja seperti biasa. Setelah Steve pergi, saya telepon adik saya, Endang, yang bekerja sebagai suster di RS Fatmawati. Saya menceritakan semua yang telah saya alami, termasuk kapan kanker itu mulai saya temukan hingga pecah secara mengerikan semalam. Hari itu juga saya dibawa ke RS Fatmawati. Sementara itu, Endang menghubungi adik saya yang lain yang ada di Bandung, orang tua saya yang di Amerika, termasuk bos saya di kantor. Setelah mereka tahu, keluarga, orang di kantor, semua panik. Mereka terkejut dan menyatakan rasa herannya karena baru mengetahui penyakit saya. Tiba di rumah sakit, saya langsung dibawa ke UGD. Usai diperiksa, hari itu juga saya diopname. Selama dirawat ini, saya selalu mendengarkan lagu-lagu rohani, membaca buku-buku rohani, dan saya merasa dikuatkan saat membaca buku "Mukjizat Terjadi Bila Anda Berdoa". Di RS, saya dibiobsi dan menggunakan kursi roda karena kondisi saya sangat lemah. Luka di payudara saya sangat besar dan sering mengeluarkan darah. Karena keadaannya seperti ini, yang bisa mengganti kasa yang melekat di luka saya hanya Endang. Suster lain sudah gemetaran lebih dulu sehingga saya tak yakin kalau dia bakal berhasil.

Selesai Berdoa Ada Aliran Hangat Di Dada
Setelah dirawat beberapa hari, kondisi saya tak juga membaik. Bahkan dokter mengatakan pada adik saya, bahwa percuma saja saya dioperasi sebab menurut hasil pemeriksaan, kanker sudah menjalar ke tulang dan paru-paru, hanya bagian paru-paru kanan saja yang belum kena. Karena kondisinya demikian, maka perawatan yang diberikan hanya sekadar untuk memperbaiki gizi saya. Waktu itu dokter sudah memperkirakan bahwa kondisi saya akan menurun, menurun, dan meninggal. Kepada adik saya dokter juga bilang, "Tinggal menunggu harinya saja karena itu senangkanlah hati kakak kamu."

Hari itu hari Sabtu. Seperti biasa, sambil menunggu jadwal visitasi dokter, saya terus mendengarkan lagu-lagu rohani dan membaca buku. Suatu kali, di buku yang saya baca, dikisahkan ada seorang Bapak yang sembuh dari sakit jantung selepas berdoa minta jantung yang baru kepada TUHAN YESUS. Pengalaman Bapak ini kemudian saya adopsi. Sebab, keadaan yang dialami si Bapak mirip benar dengan apa yang saya alami. Saya kemudian membaca Alkitab dan mulai berdoa, "TUHAN YESUS, saya tahu artinya kanker. Namun TUHAN, saya tahu juga bahwa TUHAN YESUS sanggup sembuhkan saya. TUHAN, gantilah semua organ tubuh saya yang rusak dengan organ yang baru. Demi nama TUHAN YESUS KRISTUS, saya sudah disembuhkan!" Begitu saya mengucapkan "amin", saya yakin benar bahwa TUHAN YESUS sudah sembuhkan saya 100 persen. Walau benjolan masih ada dan luka masih menganga, saya yakin TUHAN YESUS telah menjawab doa saya. Tiba-tiba saya merasa di bagian dada saya ada getaran hangat yang mengalir. Saya gemetaran dan saya langsung menangis tersedu-sedu. Saya sudah tidak malu lagi menangis di hadapan orang lain. Seketika itu juga saya mengatakan, "Terima kasih TUHAN YESUS. Terima kasih TUHAN YESUS sebab ENGKAU sudah jawab doa saya."

Pukul 09.00, dokter yang memeriksa saya tiba. Pukul 11.00, dengan memakai kursi roda, saya dites lagi di USG. Setelah beberapa hari kemudian, hasil pemeriksanaan keluar dan dinyatakan: tidak ditemukan lagi kanker di tubuh saya !!! Mungkin karena tidak percaya, saya diperiksa lagi secara lebih teliti. Saya menjalani USG termasuk di bagian perut saya dan hasilnya bagus. Lalu dilakukan "bone scanning" dari ujung kaki sampai kepala dan hasilnya di luar dugaan: tak ada kanker lagi di tubuh saya. Dokter tidak percaya, lalu dilakukan "scanning" ulang dengan alat yang lebih canggih dan hasilnya tetap sama. Berita ini kemudian saya sampaikan kepada teman saya, Silvia.

Silvia adalah salah satu dari banyak orang yang sangat setia membesuk saya, membantu, dan juga menceritakan keadaan saya kepada orang lain. "Astra," demikian ujar Silvia dengan menyebut nama panggilan saya waktu kecil, "ini sungguh karya TUHAN YESUS. TUHAN YESUS sungguh luar biasa!" Ketika saya memberitahukan hal ini kepada bos saya dan istrinya, mereka juga mengatakan hal yang senada, "Wah, ini benar-benar pekerjaan TUHAN. Sungguh hebat, luar biasa !!!" Teman-teman lain yang mendengar berita ini semuanya bersyukur dan terharu.

Setelah dokter yakin benar bahwa kanker itu sudah tidak ada lagi, saya tinggal menjalani penyinaran sebanyak tiga puluh kali. Akhirnya saya diizinkan meninggalkan RS setelah dirawat selama kurang lebih sebulan. Yang tak kalah menakjubkannya, sekalipun saya dirawat di kamar ber-AC dengan biaya yang tentunya tak sedikit, ternyata TUHAN YESUS secara ajaib juga telah menyediakan biayanya. Keluar dari RS, dokter tetap menyarankan agar saya menjalani kemoterapi dan minum obat kanker seumur hidup. Anjuran dokter ini saya lakukan hingga kurang lebih 8 bulan lamanya. Suatu ketika, pada bulan Agustus 1988, saya diajak Silvia, untuk mengikuti KKR Kesembuhan Ilahi yang diadakan di Gedung Menara Era, Senen, Jakarta Pusat. Waktu itu pembicara KKR mengatakan, "Mengapa TUHAN YESUS tidak bekerja secara luar biasa? Jawabnya, karena pikiran kita selalu meragukan pekerjaan TUHAN. Karena itu, bila kita ingin mendapatkan kesembuhan ilahi, kita harus percaya, kita harus beriman 100 persen bahwa TUHAN YESUS KRISTUS sanggup menyembuhkan."

Setelah khotbah usai, dalam sesi tantangan, akhirnya saya berdoa dan mengambil keputusan: "Sejak malam ini saya tidak akan lagi minum obat kanker dan saya tidak mau dikemoterapi. TUHAN YESUS, terima kasih, ENGKAU sudah menyembuhkan saya secara total. Amin." Malam itu bagi saya menjadi malam bersejarah kedua atas penyakit kanker saya. Saya mengimani bahwa YESUS KRISTUS sudah melakukan mukjizat penyembuhan atas kanker saya secara sempurna. Dan benar, sejak saat itu, sekalipun saya tidak minum obat kanker dan tidak menjalani kemoterapi, tapi sakit saya tak pernah kambuh alias 100 persen sembuh total hingga sekarang, Amin.

Sumber: FB

Selasa, 04 Agustus 2015

LEPAS DARI AKAR PAHIT DI TEMPAT KERJA


Sangat menyenangkan melihat bagaimana Yesus menyembuhkan lagi orang yang sudah putus pengharapan.

Satu jam lalu, Senin 3 Agustus 2015 -- jam 10 malam, saya baru pulang dari rumah sebuah keluarga, Pak Waruwu. Anak Pak Waruwu, namanya Veri Waruwu, 27 tahun, sudah 8 bulan sakit. Kata dokter, sakitnya asam urat dan lever. Tapi mereka kurang yakin dengan asam urat itu, sebab Veri seperti lumpuh. Dia susah melangkah, kedua kakinya gemetar tidak kuat, limbung. Jadi setiap hari ia hanya di kamar. Ke kamar mandi pun ia harus dipapah ayahnya.

Mereka telah berobat kesana kemari, entah ke dokter bahkan ke dukun. Bahkan mereka pernah pulang ke pulau Nias hanya untuk berobat ke dukun sakti disana. Hasilnya, Veri tidak sembuh. Badan Veri menjadi sangat kurus dan mukanya cekung.

Veri merasa putus asa. Sebab semua sudah ia lakukan. Mereka juga berdoa pada Tuhan Yesus, mengaku dosa siapa tahu ada dosanya pada orang lain yang sudah ia lupa. Satu keluarga, mereka sudah saling meminta maaf dan saling mengampuni, tapi Yesus tak juga memberi kesembuhan. Veri putus asa, merasa seperti orang yang kena kutuk, bahkan Tuhan pun tak ingin menyembuhkannya.

Tetangga Veri, teman saya, mengundang saya tadi malam untuk melayaninya. Dan saya kesana dengan gembira, meski hujan, karena kesempatan memberitakan Injil.

Kami berbincang tentang Injil, tentang salib Yesus, tentang kasih karunia pengampunan dan keselamatan. Saya gembira melihat Veri seorang yang cukup mengenal Tuhan dan cukup takut akan Dia. Dia bercerita tentang perjalanan sakitnya dan pergumulan iman yang ia hadapi. Ia dekat dengan jurang rasa tertuduh sekaligus kecewa pada Tuhan. Tapi ia berjuang memelihara pikiran positifnya tentang Tuhan.

Veri seorang kuli bangunan. Dari ceritanya, saya simpulkan penyakit Veri berawal dari akar pahit di tempat kerja.

Puji Tuhan, Veri seorang yang cukup lembut hatinya. Dia pemaaf dan bersedia melepaskan pengampunan.

Kami menaikkan pujian dan saya menuntun dia doa pendamaian. Saya tekankan padanya bahwa yang termahal yang telah Yesus berikan adalah keselamatan, bukan berkat atau kesembuhan. Itu supaya Veri mengerti apa yang terpenting bagi dirinya dari Yesus.

Setelah membagikan renungan itu, saya hanya tumpangkan tangan pada lututnya dan dadanya, dan dengan kalimat sederhana tanpa berpanjang-panjang "dalam nama Yesus gejala kelumpuhan dan lever sembuh sekarang juga," sesingkat itu saja. Apa yang terjadi? Kami melihat keajaiban Tuhan. Veri menit itu juga sembuh, ia loncat-loncat, skot jump, bahkan berdiri satu kaki bergantian dan tidak limbung sedikitpun. Kami semua tertawa dan bertepuk tangan memuji Yesus. Ia merasa dadanya dibakar sejenak lalu berganti dengan kelegaan. Nafasnya sudah sangat enteng dan enak. Wajah layu-pucatnya tak ada lagi, berubah segar dan mulai keringat. Veri disembuhkan Yesus di depan mata ayahnya dan kami semua.

Saya tuliskan ini bukan hendak menampilkan diri, tapi supaya anda tahu bahwa Yesus itu menyertai anda. Dia itu dasyat. Anda hanya perlu percaya dengan iman yang sederhana. Letakkan saja tanganmu atas orang sakit, lepaskan berkat kesembuhan "sekarang juga di tempat". Selesai. Tak usah pusingkan apa-apa. Kamu hanya perlu percaya bahwa selanjutnya urusan Tuhan, bukan urusanmu lagi. Dia Tuhan yang hadir, dimanapun Injil-Nya diberitakan, entah di lapangan KKR entah digubuk kecil seperti rumah Veri.

Juga saya tuliskan ini untuk menguatkan Pak Davy Hermanus dari Elijah Challenge Ministry Indonesia. Maju terus Pak. Terimakasih atas pelatihannya. Mukzijat oleh kuasa nama Yesus tetap berlanjut disini meski tidak selalu kami tuliskan. Saya yakin di akhir zaman ini makin banyak penginjil paruh waktu yang bermunculan, dan mereka seharusnya mendapatkan pelatihan yang sama bagaimana memakai kuasa nama Yesus secara efektif dan sesuai teladan para rasul.

Supaya setiap orang tahu bahwa nama Yesus itu penuh kuasa, dan di kolong langit ini tiada nama lain yang olehnya kita dapat diselamatkan selain nama Yesus. Amen.

Sumber: https://www.facebook.com/bao.panigoran

Senin, 03 Agustus 2015

KESAKSIAN PINKAN MAMBO


Tahun 2010, dunia infotainment sempat gempar dengan berita tentang Pingkan Mambo yang berpindah keyakinan masuk kristen.

Mantan personil "Ratu" yang berduet dengan Maia Estianti ini menyatakan menerima Kristus sebagai Juruselamatnya.

Apakah keputusan Pingkan menerima Yesus tidak mengalami pertentangan dan penolakan...?

Pertentangan dan penolakan itu pasti ada !

Dan penolakan itu datang dari ibundanya sendiri, ibundanya sempat menolak mengakui Pinkan sebagai anaknya, bahkan jika Pinkan mau menikah dengan Steve pacarnya yang Kristen pun, ibundanya menolak mengakui Pinkan sebagai anak.

"Buat saya menikah boleh-boleh saja dengan siapa saja asal dia masuk agama kita," ujar Ditje seperti dikutip tayangan Halo Selebriti di SCTV, Senin (30/11/2010).

Menanggapi hal tersebut, Pinkan tampaknya berkeras untuk tetap melangsungkan pernikahan pada Desember mendatang.

"Aku serahin sama Tuhan, kapan waktunya aku bahagia ya bahagia, kan semua Tuhan yang ngatur itu," ujar Pinkan.

(*tambahanku sendiri: Perkataan iman yang aku suka dari Pinkan*)

Sebaliknya, penolakan sang ibu semakin menjadi. Ditje saat ditemui di sebuah tempat usaha kecil-kecilan di Pejaten, Jakarta Selatan mengaku lebih baik kehilangan Pinkan ketimbang anaknya harus pindah agama.

"Buat saya, mending kehilangan anak satu daripada harus mengkhianati keyakinan yang sudah saya ajarkan sejak kecil," tegas Ditje.

Namun karena kegigihan dan keyakinan Pingkan, bahwa masalah tentang ibunya pasti Tuhan turut bekerja menyelesaikan, akhirnya sang ibundanya mau memaafkan Pingkan pindah agama dan mengakui Pingkan sebagai anaknya.

Sempat syok karena mengetahui anaknya, Pingkan Mambo, beralih keyakinan menjadi Kristen, ibunda Dietje akhirnya mengaku sudah memaafkan anaknya.

“Pinkan adalah anak saya. Pinkan masih ingat saat lebaran. Itu saja bagi saya sudah bersyukur,” tutur Deetje di kediamannya di Ciputat, Tangerang, Banten.

Deetje mengakui kalau dia memang sangat syok mendengar sang anak Pinkan pindah agama. Dia menyebutkan, selama dua bulan dia tak henti-hentinya menangis, begitu mengetahui anaknya menjadi Kristen. Meski juga sempat mengusir Pinkan dari kediaman mereka, Deetje mengaku saat ini dia sudah merasa lebih lapang hatinya.

Apakah kepindahan Pinkan ke Kristen hanya karena pacar? Tentu tidak !

Pingkan menerima Yesus karena perjalanan imannya yang mau merespon nubuat hamba Nya, dan mencari tau siapa Pribadi Yesus sebenarnya. Pingkan Mambo mengenal Yesus berawal dari ibu temannya, yang merupakan teman dekat sehingga Pingkan sering bertandang ke rumah mereka.

Di sana, ibu temannya tersebut mengisahkan kisah perjalanan hidupnya bersama Yesus. Secara otomatis, Pingkan yang sering bertandang itu, sering mendengar siapa itu Yesus dan bagaimana Pribadi-Nya. Pinkan sendiri menganggap sebagai pembicaraan biasa, pembicaraan sambil lalu dan tidak memasukkannya ke dalam hati.

Sampai pada suatu kali, Ibu temannya ini bilang, “Suatu hari, nanti Yesus juga datang kepadamu.”

Kurang lebih seperti itulah ucapan ibu tersebut, ujar Pingkan...

Sejak itu, Pingkan mulai kepikiran, kenapa ibu ini bisa ngomong seperti itu. Apa yang dia maksud? Pingkan mulai bertanya-tanya apakah maksud dari semua ini.

Sejak saat itu, Pingkan mencoba datang ke gereja-gereja dan mencari tahu siapa itu Yesus. Di saat itulah, Yesus datang dalam hidup Pingkan dan memenuhi dirinya dengan kasih-Nya yang luar biasa sehingga Pingkan merasa diubahkan dan menjadi baru.

Kasihnya berkobar-kobar buat Yesus, karena dia tahu bahwa dia sudah berada dalam genggaman yang aman, di bawah naungan Allah Yang Maha Kuasa.

Dari kisah Pingkan, kita dapat mempelajari beberapa hal dari dia:

1. Mau menerima Respon.

2. Mau mencari pribadi Yesus.

3. Mau menerima Yesus setelah ia menemukan pencariannya.

4. Keberaniannya di tolak ibunya. Ia tidak takut pada pilihan imannya dan hubungan asmaranya bakal membuat dia disangkal sebagai anak dari ibu kandungnya.

5. Melibatkan TUHAN dalam permasalahan sebab ia yakin tidak dapat mengatasi dengan kekuatannya sendiri.

6. Kegigihan Imannya yang membawa dia pada kemenangan, sehingga sang ibu mau memaafkan keputusannya dan mengakui Pingkan sebagai anak kandungnya lagi.

Dari kisah Pingkan Mambo, baik ibu dan pacar tidak ada yang dikorbankan Pingkan. Karena iman percaya Pingkan yang luarbiasa.

Semoga terberkati dengan kesaksian ini.

Haleluya !