Jumat, 29 Juli 2016

Kuasa Nama Tuhan Yesus menyelamatkan


Waktu itu adalah tanggal 4 bulan 4 tahun 2010. Dalam bahasa chinese angka 4 itu berarti "mati" atau "shi". Di hari minggu itu, ayah, ibu, dua tante, satu paman saya melakukan perjalanan untuk sembahyang kerabat yang telah meninggal sesuai dengan tradisi Chinese. Ibu saya dan kedua tante saya beragama Kristen dan Katolik. Sedangkan ayah dan paman saya beragama Budha.

Sepulang dari sembahyang, mobil atoz kecil melaju di tol dalam kota pulang ke arah pancoran. Saat itu sedang hujan. Ayah saya yang menyetir, paman saya duduk di bagian depan. Bangku belakang diisi ibu dan dua tante saya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang, 80 km/jam di jalur cepat. Saat itu jalanan sepi, depan dan belakang tidak ada mobil, samping juga tidak ada mobil. Ibu mengatakan, untuk pindah ke jalur tengah. Ayah saya mengarahkan mobil pelan-pelan ke jalur tengah. Baru beberapa menit di jalur tengah, tiba-tiba datang mobil dari arah kanan menubruk belakang mobil atoz, mobil itu kemudian terbanting ke arah ke kiri, menabrak pembatas jalan tol di sebelah kiri, lalu mobil terpental kembali ke arah tengah jalan tol dengan berputar.

Ibu dan tante saya menyebut nama Yesus berulang kali dari sejak mobil terlempar ke kiri, menabrak pembatas, hingga mobil berputar tanpa kendali. Mobil berputar dan menabrak mobil di jalur tengah, yang adalah mobil yang menabrak mobil atoz. Mobil atoz berhenti berputar karena tertubruk mobil itu, lalu mobil oleng, dengan posisi miring, mobil terangkat, dengan posisi mau terbalik. Ibu dan tante saya hanya bisa berteriak nama YESUS, YESUS, YESUS. Untungnya mobil yang miring tidak jadi terbalik, tapi kembali ke posisi normal.

Semua penumpang dalam mobil keluar. Puji Tuhan atas KuasaNya, ayah dan paman yang ada di bagian kursi depan hanya menderita luka lecet di bagian tangan dan kaki. Ibu dan satu tante saya juga hanya luka memar di bagian tangan dan kaki. Ajaibnya, satu tante saya yang terus berteriak YESUS,YESUS, tidak menderita luka sama sekali, hanya syok dan kaget setelah kejadian itu. Sungguh luar biasa perlindungan Tuhan. Padahal mobil atoz kecil itu sudah tidak berbentuk. Kaca-kaca belakang pecah, pintu samping kiri penyok terhantam pembatas jalan dan tidak dapat dibuka.

Saat kejadian itu, saya berada di rumah, sedang istirahat ingin tidur siang, namun hati terasa tidak tenang, dan sayup-sayup saya mendengar seperti ada suara ayah dan ibu sedang bercakap-cakap. Juga sempat terdengar suara mobil atoz saya. Ternyata itu semacam pertanda. Beberapa menit kemudian ayah telepon, mencari kakak saya, dan bercerita bahwa mereka baru saja kecelakaan, dan minta kakak saya untuk datang dan mengurus segala sesuatu dengan si penabrak. Puji Tuhan juga, ternyata yang menabrak adalah hamba Tuhan juga. Lelaki muda yang sedang tergesa-gesa untuk ke ulang tahun adiknya. Ban mobil terasa licin, dan akhirnya dia membanting setir dari arah kanan ke jalur tengah dan menubruk mobil atoz. Dia bersedia mengganti rugi semua biaya perbaikan mobil atoz.

Yang paling saya syukuri adalah Tuhan telah menyelamatkan nyawa keluargaku dengan kuasa nama-Nya yang luar biasa ajaib. Aku tidak dapat membayangkan jika Tuhan tidak menjaga keluargaku. Bayangkan dalam waktu sekejap saja saya akan kehilangan ayah, ibu, tante, dan paman saya... Sungguh tak terbayangkan.. Puji Tuhan atas kebesaran nama Tuhan YESUS. Ibu dan tante saya mengatakan, itu semua adalah kuasa Tuhan. Mungkin tangan Tuhanlah yang menyetop mobil atoz yang miring, hampir terbalik, bisa kembali ke posisi normal dan tidak jadi terbalik. Jika mobil atoz terbalik, tentu saja semua yang ada didalamnya akan menderita luka parah atau bahkan mungkin bisa kehilangan nyawa karena terjepit atau tergencet. Aku hanya bisa bersyukur dan memuji nama Tuhan YESUS. Sungguh besar perlindunganNya untuk keluargaku..

Sumber: http://pertolongan-yesus.blogspot.co.id

Minggu, 17 Juli 2016

PAK HENDRO MENINGGAL 3X DI RUMAH SAKIT


Saya (Hendro) akan menceritakan kesaksian saya pribadi, apa yang saya alami waktu dalam keadaan mulai di bawah kerumah sakit sampai dalam keadaan tidak sadar. Dan istri saya Ester akan menceritakan bagaimana keadaan saya sudah tidak bernafas 3 kali yang dipastikan meninggal, ajaib karena kemurahan Tuhan saya masih diijinkan hidup sampai sekarang.

PAK HENDRO
Saya dari Surabaya, kejadiannya terjadi 8 juni 2013, saya masuk rumah sakit dan pada saat itu istri saya ada di luar negeri. Sakit yang saya alami gagal bernafas, jantung dan paru-paru saya membengkak, setelah pemeriksaan maka ketahuan kalau saya kena demam berdarah. Sakit saya ternyata sulit untuk diobati karena paru-paru yang membengkak karena banyak air, dilarang Dokter untuk memasukan cairan. Istri saya seorang pendoa syafaat maka, dia mendapat Firman di Matius 8:17 "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.” Ternyata memang benar saya tidak merasakan apa-apa selama 12 hari itu dalam keadaan koma, saya dirawat 23 hari. Badang saya sendiri sudah penuh dengan alat-alat medis, selang untuk bernafas dan jarum tetapi semua itu saya tidak rasakan selama 12 hari.

Saya hanya tahu dalam alam roh saya disebelah saya tidur ada ruang bersih sekali dan putih tetapi saya tidak disitu. Dan ditempat saya tidur itu saya terkurung didalam kaca, di luar kaca tersebut banyak sekali dari alam roh lain atau setan yang mau menyerang saya yang sedang tidur dan sepat saya juga melihat nama saya di lelang itu penglihatan yang saya lihat. Tetapi satupun dari mereka tidak dapat lewat kaca tersebut karena saya yakin Tuhan melindungi saya dalam kaca tersebut. Dalam keadaan saya koma saya mengalami kematian tiga kali. Selanjutnya istri saya yang akan menceritakan.

ISTRI SAYA ESTER
Benar apa yang diceritakan oleh suami saya itu memang benar terjadi, kita sebagai orang Percaya harus berjalan dengan Iman bukan kita melihat dengan mata apa yang kita hadapi saat itu yang akan menentukan Iman kita. Hal itu memang benar apa yang saya alami waktu suami saya dalam keadaan koma 12 hari. Waktu kejadian suami saya sakit, sedangkan saya berada di Singapura, saya dengar kabar suami saya masuk rumah sakit dan berada di ruang ICU karena gagal bernafas, dan waktu melakukan pemeriksaan ternyata paru-parunya membengkak dan berair, Jantung juga membengkak 3 kali lipat. Maka harus membutuhkan infus cairan sebanyak mungkin dan satu sisi tidak boleh menerima cairan karena paru-parunya berair.

Dan disitu terjadi komplikasi, dokter berkata harus di infus tetapi terbatas karena keadaannya semakin buruk. Senin saya kembali ke Surabaya, dokter katakan trombosit suami saya sudah sangat rendah maka kita harus mengambil tindakan untuk melakuakn tranfusi, lalu saya bilang silakan saja kalau itu memang yang terbaik buat dokter. Trombosit mulai masuk ke dalam tubuh suami saya dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Mulai saat itu suami saya tidak dapat sadarkan diri selama 12 hari.

KEMATIAN PERTAMA
Saya mulai lemah kenapa semua ini terjadi ternyata supaya kemuliaan Tuhan dinyatakan, pada jam setengah 12 malam suami saya mengalami flat (sudah garis lurus) dan saya mulai menangis, lalu anak saya berkata mama jangan menangis, mama harus bangkit dan kuatkan bapak, karena bapak sekarang sedang berperang melawan maut, bapak membutuhkan dukungan kita. Pada saat anak saya berkata bapak sedang berjuang melawan maut, saya mulai bangkit, dan berseru, Tuhan suami saya hidup saya mulai perangi roh maut dan lepaskan roh kehidupan. Puji Tuhan pada saat itu Flat itu kembali bergerak, itu kematian yang pertama. Pada hari selasa suami saya masih dalam keadaan koma.

KEMATIAN KEDUA
Dan pada hari rabu suami saya mengalami krisis yang sama, karena sudah mengalami kematian seperempat jam. Pada saat itu Tuhan ijinkan saya datang kerumah sakit terlambat karena saya sedang doa pagi. Karena Tuhan tahu apa yang akan saya alami saat itu kalau saya ada di rumah sakit. Ketika saya berdoa saya merasa Tuhan memberikan kekuatan baru dalam diri saya dan Tuhan memberikan saya ayat di Matius 8:17 "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.” Jadi Tuhan yang berdaulat atas kehidupan suami saya. Dan saya percaya sesuatu akan terjadi karena Tuhan akan memikul segala kelemahan penyakit suami saya. Selesai doa pagi saya pergi kerumah sakit, dalam perjalanan kakak ipar saya telpon dia seorang dokter, dia bertanya kamu dimana, saya ada dalam perjalanan kerumah sakit, kakak ipar saya tidak mau menceritakan keadaan suami saya yang sudah meninggal karena dia tahu saya sedang menyetir mobil sendirian, dia takut akan terjadi sesuatu.

Kakak ipar saya berkata bahwa cepat suami kamu dalam keadaan kacau, lalu saya berkata tidak apa-apa karena saya merasa ada damai sejahtera dalam diri saya, dia berkata cepat ya, dia tidak katakan suami saya sudah meninggal. Sampai dirumah sakit saya melihat kerumunan orang yang begitu banyak ada di luar ruang ICU, banyak yang menagis, saya tahu ada sesuatu terjadi kepada suami saya, saya juga tidak menanyakan kepada mereka bagaimana keadaan suami saya, saya tidak hiraukan itu, lalu saya melihat semua dokter mengurumuni tempat tidur suami saya.

Saya langsung berjalan ke tempat tidur suami saya dan memegang tangan dia dan memanggil namanya, saat itu saya tidak tahu kalau suami saya sudah meninggal dan saya tidak melihat semua alat-alat sudah di lepaskan dari tubuh suamiku. Ketika saya memanggil nama dia langsung membuka mata, lalu dokter berkata ini tidak bisa semua alat sudah tidak berfungsi. Tetapi ketika saya memanggil suami saya ada respon dan sepertinya dia baru bangun tidur. Lalu saya taruh tangan saya diatas dadah dia dan berdoa lalu saya berkata Tuhan telah memberikan organ yang baru, paru-paru dan jantung yang baru, Tuhan ada dalam hatimu, suami saya cuma mengangguk-angguk.

Dan saat itu dia minta minum, dokter heran, lalu diambilkan minum 1 sendok, sedikit demi sedikit, dokter mulai bersemangat dan berkata ayo pak mulai batuk-batuk untuk mengaktifkan paru-paru dan jantung yang sudah berhenti. Puji Tuhan suami saya bisa respon dia mulai batuk-batuk, dan pada saat itu alat-alat dipasangkan kembali. Saya memegang tangan suami dan terus berdoa, puji Tuhan suami saya hidup kembali yang ke 2 kali. Lalu dokter berkata, nanti kita tunggu sampai jam 10 jam karena kalau sudah lewat 10 jam berarti masah kritisnya sudah lewat.

Sorenya dokter memanggil saya hasil foto ketika suami saya meninggal dan hidup kembali, lalu dilakukan foto tubuh suami saya. Ini jatung dan paru-paru yang membenkak sudah normal kembali kecil. Dokter bilang ini mungkin terjadi kerusakan pada mesing atau kekeliruan karena dokter tidak bisa menerima semua itu, karena itu mustahil, lalu dokter mengusulkan pemeriksaan kembali besok pagi, saya bilang silakan. Ternyata lakukan pemeriksaan ulang hasilnya sama paru-paru dan jantung sudah kembali dalam keadaan normal. puji Tuhan.

KEMATIAN KETIGA
Pada hari kamis suami saya mengalami masa krisis, pada saat itu teman-teman komsel hadir di rumah sakit dan memberikan dukungan kepada saya, kita sama-sama berdoa saat itu. Lalu pintu Ruang ICU dibukakan dan dokter berkata tadi saya tidak sempat memberitahukan ibu karena tadi bapak sudah tidak bernafas dan kami sudah stom 3 kali dan pompa,  dan akhirnya bapak sadar kembali, itu adalah kematian ke tiga kali suamiku. Karena saya percaya setiap terjadinya kematian Tuhan sedang menggantikan setiap organ tubuh suami saya yang baru.

Lalu dokter berkata ini saya curiga ada jantung koronel karena tiba-tiba bapak ini sering hilang-hilang, kalau keadaan seperti ini maka harus dipacu jantung sementara, dan pada saat itu saya diingatkan oleh roh kudus, untuk diminta pemeriksaan ulang. Puji Tuhan dari hasil pemeriksaannya hasilnya lebih baik. Dokter herang-herang karena karena selama tangangi pasien yang jantungnya sudah membengkak 3 kali lipat dan kekuatang pompa jangtung 20-% bisa kembalinail menjadi 56,5%. Kalau Pasien yang sudah sampai 20-%, itu sudah pasti meninggal tidak mungking bisa hidup dan bertahan.

GAGAL GINJAL
Lalu besok doktek panggil saya kembali sepertinya bapak mengalami gagal ginjal, dan ini harus cuci darah karena kreatinnya 7,6 sudah sampai 8,3. Saya bilang suami saya tidak pernah dalam sejarah gagal ginjal. Tetapi hasil pemeriksaanya kreatin sudah sampai 8,3 ini menunjukan bapak gagal ginjal. lalu saya bilang kalau itu hasilnya baiklah, tetapi sebelum besok melakukan cuci darah cobah dilakukan pemeriksaan ulang lagi, karena saya masih menaruh pengharapan bahwa sesuatu pasti akan terjadi. Dokter berkata, oke bu kalau itu permintaan ibu kami akan laksanakan pemeriksaan ulang.

KESEMBUHAN TOTAL TUHAN BERIKAN KEPADA SUAMIKU
Puji Tuhan pagi-pagi saya datang ke rumah sakit dokter berkata, sementara hasilnya ditunda dulu tidak jadi cuci darah karena kreatin bapak sekarang 5,6. Kita lihat beberapa hari bu, nanti kita lihat dan pantau berapa kreatinnya. Dokter berkata kalau Kreatin sudah sampai 8 keatas untuk kembali normal tidak mungkin, tetapi kalau 1 atau 2 itu sudah bagus untuk bapak. Tetap saya tidak menjawab ya saya Cuma diam saja. Dan Puji Tuhan setiap 2 hari kreatinya makin menurun sampai normal. Itu suatu keajaiban yang terjadi, karena hal tersebut tidak pernah terjadi. Karena apa yang mustahil bagi kita tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kita harus percaya Mujizat masih ada. Amin.

Sabtu, 16 Juli 2016

Bertemu Malaikat di ATM

Oleh DeShawn Tatem


Kehidupan DeShawn Tatem bermula di lingkungan yang kasar dan keras di mana harapan merupakan suatu hal yang langka dan mimpi untuk melarikan diri dari lingkungan itu hampir tidak pernah bisa direalisasikan.

"Kami melihat pelacur. Kami melihat transaksi narkoba. Kami melihat perkelahian. Kami melihat anak-anak pergi ke wanita cantik yang menjajakan diri. Di tempat itu juga, kami bermain basket. Pada saat yang sama, penipu melakukan transaksi, dan anak-anak akan berlarian kesana kemari", katanya.

Sebagai seorang anak yang mempunyai kelainan albino, DeShawn merasa terisolasi. “Saya adalah seorang negro. Namun, bagi rekan-rekan saya, saya terlihat seperti berkulit putih. Dan hal itu membuat sulit bagi saya untuk masuk ke dalam lingkungan apapun, jadi aku akhirnya melakukan hal-hal yang saya segani.”

“Banyak anak-anak, anak-anak metropolitan bisa marah karena berbagai alasan, tetapi ketika Anda seorang albino maka Anda benar-benar tidak punya identitas atau jati diri. Ayah saya tidak ada. Saya tidak akan mengakuinya bahwa ayah saya adalah bagian dari masalah hidupku, tapi kenyataannya begitu. Ayah saya tidak berada di sekitar saya, jadi saya terkena imbas kekerasan pacar ibuku yang perilakunya sangat kasar, secara fisik untuk ibuku dan semua saudara-saudara saya. Dengan semua hal yang terjadi di rumah dan kemudian karena ejekan teman-teman saya, banyak kemarahan muncul dalam diriku.”

Dalam pencariannya jatidiri untuk merasa bisa diterima, DeShawn ikut menjadi anggota geng. Ibunya mengingatkan, “ketakutan terbesar saya adalah bahwa dia [DeShawn] bisa kehilangan hidupnya/ nyawanya. Saya pikir bahwa salah satu panggilan telepon yang saya terima akan memberitakan bahwa suatu hari dia meninggal.” Di jalan-jalan dia [DeShawn] pikir dia tak terkalahkan.

“Saya berpikir bahwa tidak ada yang memiliki nyali untuk menguji saya. Tidak demikian kenyataanya, empat orang melompat keluar dari sebuah kendaraan dengan membawa senjata. Mereka menangkap saya, dan mereka siap untuk membunuh. Mereka membawa pistol dan kami berkelahi, akan tetapi saya tidak dalam posisi yang baik. aku mendengar seorang pemuda berkata, ‘Ambilkan pistol itu.” Sepertinya ia siap untuk maju ke depan dan mengakhirinya. Aku tidak peduli dengan apa itu reputasi pada saat itu. Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan pada saat itu adalah meneriakkan nama YESUS. Tiba-tiba orang-orang muda tersebut tampak bengong, kemudian mereka berlari seperti ketakutan.”

Satu per satu, teman-teman DeShawn ditangkap karena tuduhan berbagai kejahatan. “Jadi sekarang saya sendirian dengan tiga kelompok dari lingkungan yang berbeda yang ingin membunuh saya. Polisi sedang mencari saya. Saya sedang dalam masa percobaan karena menjual obat-obatan. Saat itu saya berkata, “saya akan ke ATM untuk mengambil uang, membeli peluru, dan menembak musuh sebanyak mungkin yang saya bisa temukan di siang hari bolong.” Dan itu adalah obat bagi saya. Saya akan terus menembak sampai saya ditembak mati. Ketika saya pergi ke ATM, seorang wanita menghampiri saya. Dia berkata, ‘Bisakah saya berbicara dengan Kamu?”

“Saya menjawab,” Tentu. ”Dia (wanita itu) kemudian berkata, ‘TUHAN mengirim saya untuk memberitahu kamu bahwa TUHAN akan melepaskan kamu dari segala beban kamu. TUHAN akan memberikan tugas pelayanan kepada orang-orang muda. Yang harus kamu lakukan adalah datang kepada-NYA.’ Hal itu cukup membuat saya untuk tidak jadi membeli peluru.”

“Ketika sampai di rumah saya menyalakan TV dan acara The 700 Club muncul. Kau tahu, bagian dari acara memuat seorang penginjil bernama Pat Robertson. Dia mengatakan dengan jelas ‘apa kata wanita itu.” “Dia [Pat Robertson] mengatakan, ‘Ada seorang pemuda yang sedang menonton saya sekarang. Apakah Anda tahu bahwa Anda seharusnya melayani TUHAN. Dia akan mengeluarkan Anda dari semua masalah ini.”

“Karena saya dibesarkan di gereja, maka saya mengetahui bahwa TUHAN berkomunikasi dengan saya, dan saya bisa mencoba. Jadi saya berlutut dan saya berdoa kepada TUHAN. DeShawn segera pindah ke daerah lain untuk sebuah awal baru. saya benar-benar terpisah dari segala sesuatu.”

Selama waktu itu, DeShawn mengatakan TUHAN secara radikal mengubah hidupnya dan memberinya pesan untuk menyebarkan Injil melalui musik. Misi TUHAN kepada DeShawn Ini datang dengan jelas dan tegas pada album terbarunya yang berjudul, Blood and Water.

“TUHAN mengubah hidup saya. Dan sekarang TUHAN memberi saya semangat untuk kembali ke tempat-tempat yang sama di mana saya berada dan melakukan semua kejahatan masa lalu. Saya kembali dan melayani para preman ini. Saya ingin memberi mereka pelayanan Injil dengan cara yang mereka dapat cerna dan pahami.” Dan dia kini bersatu dengan ayahnya yang sebelumnya tidak pernah dia tahu.

“Kemuliaan bagi TUHAN, pada bulan Februari 2006, ayah saya telah kembali dalam hidup saya. Dia diselamatkan dan ibu saya juga diselamatkan. Mereka melayani TUHAN. Mereka bersatu kembali sebagai pasangan suami istri.”

“Saya senang bahwa TUHAN memilih dia untuk melakukan pekerjaan besar bagi-NYA,” kata ibu DeShawn. “Saya gembira bahwa TUHAN menyelamatkan saya. Saya tahu banyak orang yang mati. TUHAN bisa membiarkan saya mati. TUHAN membawa saya keluar dari penjara. TUHAN mengubah seluruh hidup saya. Saya diberkati,” kata DeShawn. Amin.

TUHAN YESUS Memberkati.

Selasa, 05 Juli 2016

Diselamatkan dari tsunami Aceh


“Kemudian saya mengatakan lebih banyak lagi .. Tuhan Yesus … Tuhan Yesus.’ Kemudian air itu berhenti sekitar 1 meter. Kemudian kami semua berdoa ‘Terima kasih Tuhan … oh terima kasih Tuhan Yesus.’ ” kata Hayati. – Mantan Muslimah. Ini kesaksian nyata, jika anda TIDAK percaya maka berkunjung saja ke aceh dan Tanya kan kepada wanita yang memberi kesaksian ini beserta warga yang tinggal disana.