Marcos Susanto adalah mantan dukun yang mengaku pernah dikawal oleh lebih dari 40 jin. Saat masih menjadi dukun, Marcos mengandalkan berbagai benda-benda gaib seperti pusaka yang kemudian dipercaya menjadi sumber kekuatannya untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Marcos : “Saya adalah seorang dukun yang dilindungi oleh lebih dari 40 jin. Pada malam hari ini saya akan menceritakan kisah hidup saya dimasa lampau.”
Profesinya sebagai dukun dimulai sejak ia mengalami sakit selama tiga hari tiga malam lamanya tanpa alasan yang jelas. Hingga akhirnya sang istri Ina, memanggil seorang dukun dan menyampaikan bahwa seorang roh halus butuh dirawat olehnya.
“Menurut keterangan dia (dukun), ini bukan sakit biasa. Ini ada orang roh halus yang minta dirawat,” tutur Marcos.
Bagaimana awalnya anda mendapatkan benda pusaka yang berisi 40 jin ?
Marcos : “Awal saya dapat itu ya … saya sakit tiga hari tiga malam berobat, nggak sembuh-sembuh. Nggak dapat keterangan sakitnya apa. Nah tahu-tahu istri saya memanggil seorang dukun. Panggil kerumah diam-diam minta tolong. Menurut keterangan dia (si dukun) ‘Ini bukan sakit biasa. Ini ada orang halus yang minta dirawat.’
Istri saya bertanya ‘Terus siapa orangnya ?’.
Lalu kata si dukun ‘Nanti kan tahu sendiri.’
Dari mana datangnya ?
Nanti datang sendiri dalam bentuk pusaka yang berbentuk pisau kecil yang sarungnya dari kayu cendana, gagangnya juga dari kayu cendana. Bagaimana cara dia datang ?
Ya nanti dia datang sendiri di kamar.”
Ina Chandra (Istri Marcos) : “Setelah dukun itu ngasih tahu, besoknya tepat jam 12 itu sudah ada di kamar. Lha trus saya kebingungan. Terus saya kasih tahu dia ‘Pah, tu ada pisaunya.’ ”
Marcos : “Nah setelah itu saya bertanya-tanya. Ini bagaimana ini pisau diapakan ? Saya tanya kepada teman-teman saya yang sudah berpengalaman, Ya udah lu udah ada bagiannya. Lu rawatin aja, ntar juga dia kasih keterangan … gitu."
Yang ada di pikiran saya, saya bertanya ‘Yang ada didalam pusaka ini siapa..? Apa sih maksud tujuannya.. ?’
Nah suatu ketika dia ngasih mimpi bahwa, dia adalah diatas segala makhluk, Saya pangkatnya juga tinggi. Jumlah pasukan saya 40 jin. Saya bisa bantu menyelesaikan penyakit, problem apa aja saya bisa bantu. Asal saya dirawat dengan baik. Apa yang saya minta harus disiapkan. Itu akan saya buktikan.’
Ya saya lakukan, ya saji-sajian. Ada air, buah-buahan, pakai kemenyan. Sesuai yang dia kasih ilham kepada saya, saya ikutin.”
Rasa penasaran dari Marcos membawanya mempercayai dukun tersebut. Ia mulai percaya sejak sebuah pusaka tiba-tiba ada di rumahnya secara ajaib. Pusaka inilah yang membawa Marcos terjun ke dunia okultisme. Dari sinilah dirinya percaya bahwa ia dipakai untuk sesuatu bagian yang supranatural.
Kepercayaan akhirnya tumbuh didalam sukma Marcos, hingga taat melaksanakan berbagai ritual sesajen untuk dipersembahankan kepada mahluk gaib.
Perubahan apa yang terjadi setelah anda mendapatkan benda pustaka.... ?
Marcos : “Ada keluarga saya yang terkena masalah. Masalahnya terkena guna-guna. Akhirnya adik saya nangis-nangis dan minta bantuan bagaimana caranya masalah anaknya selesai. Ya saya datang ke rumahnya malam-malam. Saya duduk disitu, saya bertapa. Itu ada pocong disitu. Akhirnya keponakan saya ini sembuh. Nah disitu mamahnya cerita. Tetangganya nanya dah,
‘Itu anakmu udah sembuh kayaknya. Udah ada di rumah.’ ‘Ya’. ‘Pake apa obatnya...?'
Kemudian adik saya menjawab ‘Koko gua kan bisa.’
‘Masa sih bisa ?’
‘Ya bisa.’ ”
Tak lama kemudian, ia berhasil menangani penyakit salah seorang dari saudaranya. Sejak itulah Marcos semakin dikenal sebagai dukun sakti yang ampuh menyembuhkan penyakit.
Marcos : “Nah dari situlah orang-orang berdatangan. Mereka dari luar kota, luar kabupaten, trus sampai luar pulau. Pada bertanyalah, yang sakit, ya macam-macam problem lah. Ya kita kasih aja semua solusinya. Itu sukses, banyak berhasil. Ya mulai dari situlah timbul kepercayaan.”
Ina Chandra :”Sebelum jadi dukun biasa emosinya, apanya juga biasa. Setelah jadi dukun, ya itu emosian. Kalau ada dia takut. Anak juga kalau lihat dia juga takut.”
Marcos : “Sombong, kasar dan saya merasa gagah. Merasa diri paling hebat. Nggak ada yang kita takutin. Orang juga melihat kita malah takut. Jadi saya berpikir ‘Ini pengaruh makhluk-makhluk yang ada didalam pusaka.’ ”
Kesombongan dan keangkuhan pun memenuhi hati Marcos. Ia mengklaim diri memiliki kekuatan dan menjadi sosok yang ditakuti banyak orang.
Apakah anda memiliki pusaka-pusaka lain ?
Marcos : “Ada tambahan-tambahan pusaka yang datang sendiri. Yang punya pusaka itu tidak mampu, dia sakit-sakitan, maka dia serahkan kepada saya. Benda itu ada yang menunggu, jin-jin. Akhirnya ditempat saya jumlahnya 20 lebih. Itu menyebabkan saya rumit dalam merawatnya. Semakin banyak jumlahnya, sesajen dan ritualnya juga semakin banyak. Seperti mendatangi tempat makam-makam yang angker-angker, yang di hutan di gunung. Rambut tidak boleh dipotong selama 7 tahun. Saya ndak makan nasi 3,5 tahun hanya mie doang. Itu suatu pantangan dia untuk membersihkan diri saya. Ya intinya untuk menambah ilmu saya.”
Namun perilaku itu pun tak bertahan lama, suatu kali pria ini jatuh sakit dan pusaka yang dipakainya bahkan tidak dapat menolongnya. Perasaan ketidakadilan berkecamuk dalam batinnya. Ketidakpercayaan terhadap pusaka itu mulai tumbuh dihatinya sebab ia tidak dapat menyembuhkan dirinya sendiri seperti apa yang selama ini ia lakukan terhadap orang lain.
Apakah benda-benda pusaka itu selalu berpihak kepada anda ..?
Marcos : “Pada suatu hari saya sakit. Namanya sakit apa juga kita tidak tahu. Makan obat, diurut juga tidak ada perubahan. Saya punya pusaka sering membantu, menyembuhkan orang sakit dan pada saat saya sakit saya minta bantuan kepada pusaka-pusaka yang ada pada saya. Trus saya lakukan ritual dan saya mohon sama pusaka-pusaka itu. Sakit saya tidak sembuh sembuh. Pada saat itu saya sangat kecewa. Apalah artinya pusaka yang saya rawat bertahun-tahun pada saat saya membutuhkan supaya sakit saya sembuh kok tidak bisa disembuhkan. Kenapa orang-orang sakit yang datang dari mana-mana bisa sembuh, mereka punya masalah bisa kita bantu selesaikan. Kenapa saya punya masalah dia ndak bisa bantu kita. Dari situ pikiran saya mulai berubah, bahwa pusaka ini tidak ada artinya buat saya. Saya sudah tidak punya lagi kepercayaan dengan pusaka itu.”
Beranjak dari itu, sebuah perjalanan supranatural dialaminya ketika ia tiba-tiba rebah sesaat setelah keluar dari kamar mandi dengan kondisi tak sadarkan diri. Saat itulah ia mengakui sedang berada disuatu tempat yang ramai namun sepi.
Marcos : “Saat itu saya sedang keluar dari kamar mandi saya jatuh. Saya tidak sadarkan diri.”
Ina Chandra : “Saya ngeliat. Loh kok roboh gitu.. ? Waktu itu saya samperin kan. Saya kan ndak kuat ngangkat dia. Ya sudah saya biarkan. Kok putih, dingin semua.”
Marcos : “Saya semacam kayak orang mimpi. Jalan ke tempat yang jauh, jalannya kayak apa gitu ya. Tapi banyak orang tapi sepi. Ngak ada suara apa-apa … sepi. Dan ketika saya berjalan mau masuk pintu gerbang, itu ada suara memberitahu saya:
‘Itu bukan tempat kamu, kamu harus kembali.’ Setelah kembali saya sadar.
Sesaat kemudian Marcos pun terbangun dan tiba-tiba melihat sebuah salib besar di atasnya. Bahkan berkata kepada istrinya.
Setelah saya sadar, saya memanggil istri saya, ‘Mah …’
Kemudian istri saya jawab : ‘Kenapa ? … kenapa ?’
Saya bilang ‘Kesini … kesini …’
‘Ada apa ?’
Kemudian saya berkata ‘Itu diatas ada salib. Salib itu bagus sekali ma. Tolong ma … kamu lihat ma ..’
Istri Marcos ‘Mana ? … mana ? ndak ada ?’ Kemudian saya jawab ‘Itu diatas.’ “.
“Loh. Atas saya kusen …. ndak lihat apa-apa. Ini Tuhan nih. Tuhan yang mengubah dia,” ujar Ina Chandra.
Marcos : “Pada saat saya melihat salib, saya merasa ‘Ini Tuhan ! … Ini Tuhan ! … Ini Tuhan !’. Sejak saat itu saya memutuskan saya harus bertobat. Karena yang dilakukan pusaka-pusaka itu tidak berarti bagi saya. Ndak bisa menolong saya. Jadi yang bisa menolong saya ya Tuhan. Pada saat saya jatuh sakit, ndak sadarkan diri Tuhan memberi petunjuk bahwa ini Tuhan. Nah saya harus mencari Tuhan.
Ya akhirnya saya ikut sama istri ibadah. Nah disitu saya bisa melepaskan segala pusaka itu dengan cara didoakan oleh pendeta dan oleh jemaat-jemaat yang lain. Saya didoakan sehingga dapat terlepas.”
Apakah mudah terlepas dari ilmu hitam dan semua pusaka yang anda miliki ..?
Marcos : “Pada saat saya bertobat maka pusaka-pusaka itu saya bakar. Ada yang ditawar ratusan juta juga saya bakar, saya musnahkan. Setelah saya bakar, nah suatu ketika sampai selama kurang lebih 2 tahun hampir setiap minggu saya kadang-kadang dicekik. Terkadang saya dibuat seperti mau pingsan. Kemudian dibikin sesak nafas saya. Tapi saya tidak lepas dari minta pertolongan kepada Tuhan. Saya berdoa dan mohon pertolongan Tuhan, hingga akhirnya saya bisa betul-betul terlepas.”
Apa yang berbeda dalam hidup anda setelah bertobat... ?
Marcos : “Tamu-tamu lama saya yang datang dan ndak tahu. Kalau mereka datang ya saya jelaskan bahwa sekarang saya sudah bertobat. Kalau mau saya doakan dalam nama Tuhan Yesus. Pasiennya mau. Akhirnya ya saya doakan.”
Perubahan apa yang terjadi dalam hidup anda setelah bertobat ?
Marcos : “Bisa merendah, bisa mengalah, bisa mengasihi. Hidup saya juga damai sejahtera, suka cita. Enjoy dah kalau kata anak sekarang.”
Ina Chandra : “Saya sangat bersyukur kepada Tuhan yang telah mengubah suami saya yang tadinya tidak baik menjadi baik, yang tadinya marah-an sekarang jadi sabar, bisa merendah. Saya bersyukur karena Tuhan Yesus sangat baik.”
Sejak itulah Marcos berpaling dari kuasa-kuasa kegelapan yang ia miliki. Ia berkomitmen untuk bertobat dari ilmu hitam tersebut. Segala pusaka yang ia miliki akhirnya dihancurkan. Perubahan yang ia alami membawanya menjadi saksi atas lawatan Tuhan dalam hidupnya.
Perjalanan hidup yang dilalui Marcos menyadarkannya bahwa mengandalkan benda-benda gaib merupakan hal yang sia-sia. Ia akhirnya kembali dan dipulihkan serta semakin menjalin keakraban yang intim dengan Tuhan.
Marcos : “Melihat semua yang terjadi didalam hidup saya, saya mengakui kalau dulu saya sangat bodoh. Karena telah percaya kepada benda-benda pusaka, jin-jin dan ilmu-ilmu hitam tapi saya saat ini sangat bersyukur karena saya telah ketemu dengan Tuhan Yesus yang telah mengubahkan hidup saya secara total.”
“Berhala itu semuanya bodoh dan dungu; petunjuk dewa itu sia-sia, karena ia hanya kayu belaka” (Yeremia 10: 8).
Sumber Kesaksian: Marcos Susanto & Ina Chandra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar