Kisah Jean Hilliard, seorang wanita yang kembali bernapas setelah ditemukan mati beku tertimbun salju di Minnesota, telah menjadi legenda masyarakat setempat sejak lama. Kisah ini pertama kali bergaung pada tahun 1980. Dan sejak saat itu, kisah ini makin berkembang setelah dituturkan dari mulut ke mulut. Pertanyaannya, apakah cerita ini benar-benar terjadi?
Mengulik laporan pertama kisah tersebut, ternyata peristiwa itu benar-benar terjadi. Seperti diterbitkan oleh Montreal Gazette pada tanggal 30 Desember 1980, di sana diceritakan detail kisah wanita yang mati suri dari tewas membeku ini.
Dijelaskan bahwa pada malam tersebut, Hilliard ditemukan membeku di bawah suhu minus 22 derajat Selsius. Wanita muda ini ditemukan membeku setelah mencoba mencari pertolongan dari kecelakaan mobil ringan yang ia alami. Saat dibawa ke rumah sakit, diperkirakan ia telah membeku selama enam jam.
Di rumah sakit, dokter yang memeriksa tak yakin apakah wanita ini bisa diselamatkan atau tidak. Suhu tubuhnya bahkan tak bisa terdeteksi oleh termometer yang berarti kurang dari 80 derajat Fahrenheit.
"Tidak ada bukti dari denyut atau tekanan darah. Tubuhnya terlalu beku untuk menemukan vena untuk diberi sengatan di jantungnya," kata Dr. Edgar Sather.
Awalnya, dokter yang memeriksa telah menyerah. Hingga kemudian, mereka mendengar rengekan samar dari mulut wanita itu.
"Saya pikir dia sudah mati, tapi kemudian kami mendengar suara rintihan. Saat itu kami tahu, ada sedikit keajaiban yang terjadi," tambah Dr. George Sather yang ikut memeriksa kondisi Hilliard.
Hilliard yang masih beku, terlihat menarik napas dangkal dua atau tiga kali per menit. Jantungnya pun mulai berdebar, meski hanya delapan kali per menit. Semburat merah muda muncul di tempat yang awalnya membeku.
Dokter segera memberikan pertolongan yang umum dilakukan terhadap pasien yang membeku. Perlahan tapi pasti, tubuh Hilliard kembali dialiri darah.
Berkat Kekuatan Doa
Melansir dari Snopes, Senin (24/10/2016), keluarga Hilliard mengaku kalau kekuatan doalah yang mendorong putri mereka hidup kembali. Saat mengetahui putrinya ditemukan dalam keadaan tak bernapas dan membeku, ia meminta bantuan gereja setempat untuk memanjatkan doa.
Begitu mendengar tubuh anaknya kembali beraksi, sang ibu meminta rantai doa dari jemaah gereja lainnya di kota sekitar mereka. Ratusan doa dipanjatkan, kemudian ribuan orang. Sampai mereka mendengar Hilliard berhasil diselamatkan.
Hipotesa Menurut Dokter
Meski banyak yang menyebutnya sebagai mukjizat, namun beberapa dokter yang memeriksa kasus tersebut menyebutkan kalau hal itu bisa saja terjadi.
Menurut Dr. Richard Iseke, direktur lembaga yang menangani korban hiportemia, ada banyak laporan kasus dalam literatur medis dari orang-orang yang bertahan hidup di suhu lebih rendah dari 68 derajat Fahrenheit.
Kemungkinan, waktu hal tersebut terjadi, tubuh manusia bereaksi terhadap dingin yang ekstrem dan membuatnya seperti hewan yang berhibernasi. Dengan ciri-ciri, aktivitas internal yang melambat, sehingga tubuh secara dramatis mengurangi permintaan sel oksigen dari darah.
Sumber: http://citizen6.liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar