Sabtu, 31 Oktober 2009

KEBANGKITAN DARI Pdt Daniel Ekechukwu


Laporan ini disusun dari beberapa sumber/saksi:
1. Dari pendeta Daniel Ekechukwu sendiri yg diwawancarai tgl 12 - 14 September 2002.
2. Dari kesaksian tertulis dalam buku kecil yg berjudul Mukjizat di abad 21
3. Dari mendengar kesaksiannya yg disampaikan tgl 13 September 2002 di gereja Chapel of Glory, Lagos, Nigeria
4. Dari dokumentasi video yg diproduksi oleh Ministry of Christ for all Nations, yg didalamnya terkandung kesaksian pendeta Daniel, dokter yg menyatakan kematiannya, istri Daniel, ayah Daniel, petugas pemakaman yg membalsem mayat Daniel, dan beberapa pendeta yg hadir pada waktu kebangkitannya.
5. Dari diskusi pribadi dg Ede Samuel, teman lama dan asisten pribadi dari pdt Daniel.

Pada hari kamis tgl 29 November 2001, pdt Daniel Ekechukwu dan istrinya, Nneka, terlibat pertengkaran yg disebabkan oleh salah paham dan berakhir dg penamparan yg dilakukan oleh istri terhadap pdt Daniel. Dia sangat sakit hati dg kejadian ini, yg berujung tidak mau menjawab permohonan maaf istrinya esok harinya. Pdt Daniel mengakui bahwa selama hari itu 30 November, dia marah dan berpikir bagaimana menempatkan kedudukan istrinya waktu ia pulang rumah.

Ketika ia sedang mengemudi untuk pulang sore itu, rem mobil Mercedes 230E miliknya yg sudah berumur 20 th rusak, waktu itu posisinya di jalan curam menurun dari bukit, dan mobilnya menabrak tiang beton pagar dari tanggul yg curam. Ia tidak memakai sabuk pengaman ( th 2001 sedikit orang Nigeria yg pakai, tapi tahun 2003 wajib mamakai sabuk pengaman ditetapkan secara nasional), dan dadanya membentur kemudi mobil dg keras, rupanya merusakkan organ dalam tubuhnya, maka ia segera muntah darah dan mengalami susah bernafas. Daniel tidak dapat keluar dari mobilnya, dia ditolong orang sekitar situ dibawa ke RS St. Charles Borromeo, tidak jauh di pinggiran kota Onitsha.

Dalam hitungan menit setelah tiba di RS, dokter merawat dg metode gawat darurat, tapi Daniel tahu tubuhnya sudah tidak bereaksi. Ia mulai berdoa, doa orang yg menghadapi kematian, memohon Tuhan mengampuni semua dosanya sehingga dia siap berdiri di hadirat Tuhan. Dia juga minta istrinya, Nneka, untuk datang. Istrinya pingsan ketika mendengar suaminya kecelakaan dg kondisi kritis, setelah sadar ia diantar seorang tetangga kristen ke RS. Teman Daniel, Ede Samuel ikut bersamanya dan menjadi saksi utama tentang segala yg terjadi selama tiga hari selanjutnya.

Waktu melihat kondisi Daniel yg kritis ketika dia tiba di RS, Nneka meledak tangisnya, memohon suaminya jangan mati dan meninggalkan dia. Dokter mengakui tidak ada yg dapat dilakukannya untuk menyelamatkan nyawa Daniel, maka Daniel meminta dipindahkan ke RS Umezuruike di Owerri, dimana dokter pribadinya praktek. RS Umezuruike berjarak 80 km. Istri Daniel menyewa ambulan walau bertentangan dg pendapat dokter di RS St. Charles. Pada waktu perjalanan menuju RS Umezuruike Daniel meninggal.

Daniel dibaringkan di bagian belakang ambulan sementara istrinya duduk di kursi depan. Ia merasa kematiannya sudah dekat, maka dia memanggil istrinya. Ia mengucapkan selamat tinggal, memberi penjelasan tentang dokumen gereja dan dokumen pribadi, dan mengingatkan dia untuk merawat anak-anak mrk. Nneka mulai menangis dg keras dan menegur suaminya atas perkataan negatif. Dia adalah hamba Tuhan dan harus memiliki iman, dan tidak berkata tentang kematian.

Ketika istrinya sedang berbicara, Daniel melihat dua malaikat besar (mereka sangat besar sehingga dia heran bagaimana bisa muat di ambulan, satu malaikat saja sebesar ambulan) yang serba putih bahkan sampai matanya pun putih semua. Daniel mencoba berbicara pada malaikat, tapi seorang malaikat menaruh telunjuk di depan bibirnya, menyuruh Daniel diam. Malaikat malaikat itu mengangkat dia di salah satu sisi, dan Daniel menyadari bahwa sekarang dirinya ada 2. Malaikat memegang dia dibawah tiap lengan dari tubuh rohani (yg sempurna keadaannya), sementara tubuhnya yg rusak terbaring di bawah. Waktu mereka meninggalkan ambulan, Daniel menjadi lupa dg dunia ini.

Ketika ambulan tiba di RS Umezuruike, hari sudah larut malam (Jumat, 30 November), dan dokternya Daniel tidak ada di tempat. Seorang paramedis memeriksa tubuh Daniel dan dg sedih berkata pada Nneka bahwa suaminya sudah meninggal sehingga tidak ada lagi yg bisa diperbuat. Nneka menolak untuk mempercayai kabar buruk ini.

Maka mereka pindah ke RS Federal Medical Center di Owerri, tapi tidak ada dokter disitu. Akhirnya mereka ke Eunice Clinic, dan disana Daniel dinyatakan telah mati oleh dr Jossy Anuebunwa. Tidak ada nafas, tidak ada detak jantung, dan pupil Daniel melebar dan tidak bergerak. Dokter berkata bahwa tidak ada yang bisa ia kerjakan. Akte kematian diterbitkan jam 11.30 PM, tgl 30 November 2001.

Mereka kemudian membawa mayat Daniel ke rumah ayahnya di dekat desa, seperti pada umumnya ayah Daniel dan famili yg lain merasa amat sedih ketika melihat mayat Daniel, mereka menangis sejadi-jadinya. Ayah Daniel menyuruh membawa mayat Daniel ke rumah duka Inyishi Community tidak jauh dari situ. Mereka tiba disana sekitar jam 1.00 dini hari yaitu sabtu pagi. Petugas rumah duka, Pak Darlington Manu, menerima mayat Daniel dan setelah itu semua famili pulang.

Rumah duka primitif Nigeria dimana mayat Daniel diletakkan tidak punya kamar pendingin mayat, sehingga petugas menyuntikkan cairan balsem (pengawet) ke jari jari dan kaki Daniel. Ia kemudian mempersiapkan untuk membalsem mayat Daniel seluruhnya dg cara memotong paha dalam Daniel supaya bisa dimasuki tabung yg akan digunakan menyuntik cairan balsem. Ketika dia mengerjakan ini dia mengalami guncangan yg menyebabkan dia terlontar dari mayat Daniel. Hal ini tidak mengherankannya, sebab dia pernah mengalami sebelumnya yg disebabkan kuasa okultisme. Setelah mencoba untuk yg keduakalinya dan terjadi guncangan ke dua, maka tangan kanannya menjadi lumpuh, ia menyimpulkan bahwa Daniel pasti adalah anggota perkumpulan rahasia. Ia menganggap bahwa setelah dimanterai nanti kekuatan mayat akan berkurang, dan setelah itu dia dapat melanjutkan pekerjaannya. (Petugas ini tentu saja bukan orang kristen tapi setelah kebangkitan Daniel jadi orang percaya). Maka ia menyuruh seorang asisten untuk membaringkan mayat Daniel di belakang rumah duka dimana banyak mayat lain juga dibaringkan. (Menurut Daniel orang orang dapat mencium bau bahan balsem keluar dari badan Daniel selama dua minggu setelah kebangkitannya).

Sekitar jam 2.00 dini hari hari sabtu, petugas rumah duka yang rumahnya dekat situ merasa terganggu dg bunyi pujian (worship) yang berasal dari dalam rumah duka, yang mana berhenti ketika dia sampai ke pintu rumah duka. Hal ini terjadi dua kali. Pada waktu mencari suara musik yg berasal dari rumah duka, ia melihat semacam cahaya yang memancar dari wajah mayat Daniel. Hal ini benar benar membingungkan dia.

Petugas rumah duka itu begitu terganggu dg apa yg terjadi, sehingga dia mendatangi ayah Daniel pada sabtu pagi untuk memberitahu apa yg telah terjadi dan meminta ayah Daniel mengeluarkan mayat dari rumah duka. Kemudian pada sabtu malam istri Daniel bermimpi melihat wajah suaminya, dan Daniel bertanya mengapa mereka meninggalkan dia di rumah duka. Daniel menyatakan bahwa dia belum mati dan istrinya harus membawa dia ke Onitsha dimana penginjil jerman Reinhard Bonnke sedang berkotbah. Istrinya memutuskan untuk melakukan, walaupun keluarganya berpikir dia sudah gila. Daniel telah meninggal lebih dari 28 jam. Keluarganya akhirnya mengalah, mereka membeli peti mati dan membawa pakaian pemakaman untuk keperluan Daniel. Sebuah ambulan disewa pada minggu pagi tgl 2 Desember dan peti berisi mayat Daniel ke gereja Grace of God Mission (sebuah gereja besar) di Onitsha. Diperlukan waktu satu setengah jam untuk mencapai gereja dimana ev. Reinhard Bonnke akan berkotbah nanti sore. Mereka sampai di gereja sekitar jam 1.00 PM.

Di gereja banyak petugas keamanan yg bertugas mengamankan Reinhard Bonnke, yg mana telah banyak menerima ancaman kematian dan dibenci oleh muslim seluruh Africa. (Kenyataan saat itu gedung WTC telah diruntuhkan oleh teroris muslim minggu yg lalu). Untuk alasan itu petugas keamanan tidak mengijinkan peti dibawa masuk ke dalam lantai bawah gereja, dikuatirkan berisi bahan peledak. Istri Daniel dg sangat memohon kepada mereka dan membuka peti mati untuk memperlihatkan mayat suaminya, yang mana mengakibatkan mereka mengejek bahkan mencambuk dia sebab dia bersikeras minta ijin masuk. Hal itu menimbulkan kekacauan yg akhirnya diketahui oleh pendeta senior. Anak pendeta senior memberitahukan ke istri Daniel bahwa ia diijinkan membawa mayat suaminya tanpa peti mati dan harus diletakkan di ruang bawah gereja. Mayat Daniel dibaringkan pada dua buah meja yg telah disatukan dalam ruang sekolah minggu.

Beberapa orang percaya berkumpul di sekeliling mayat Daniel dan berdoa sementara Reinhard Bonnke, yg tidak tahu ada mayat di lantai bawah, berkotbah dan berdoa. Pada akhirnya terlihat mayat Daniel mengejang dan mulai bernapas tidak teratur. (Saat itu Reinhard Bonnke telah pergi meninggalkan gereja). Orang percaya yg ada disitu mulai berdoa dg penuh semangat, dan sebab mayat telah kaku dan dingin, mereka mulai memijat leher, tangan dan kaki. Ketika terdengar berita bahwa orang mati dibawah mulai hidup kembali, lantai bawah segera penuh dg orang. Tiba tiba Daniel bersin dan melompat bangun. Waktu itu antara jam 3.50 sampai 5.15 PM hari minggu sore. Daniel mati pada jumat malam sekitar jam 10.00 PM.

Dan inilah yang dialami pdt Daniel Ekechukwu setelah kematiannya. Setelah ia diangkat oleh dua orang malaikat waktu di ambulan, ia segera menyadari bahwa ia sendirian, tapi segera bersama dengan malaikat yang lain. Daniel mengungkapkan bahwa bila ia bingung tentang suatu hal yg dilihat atau dialaminya, atau bila ia mempunyai pertanyaan dalam hatinya, malaikat ini segera memberi jawabannya. Pertama tama malaikat ini memberitahukan bahwa mereka sedang menuju ke surga. Tidak diperlukan waktu untuk mencapai suatu tempat yg mereka tuju. Segera setelah malaikat itu berkata mereka sudah sampai di surga.

Daniel berdiri bersama malaikat dan melihat banyak orang yg sedang beribadah, mereka semua memakai pakaian putih yg berkilauan. Daniel segera berpikir bahwa mereka adalah para malaikat, tapi malaikat yg mengawalnya berkata bahwa mereka adalah manusia yg pada waktu hidup di dunia menjalani perintah Tuhan dan iman mereka terpusat hanya pada Yesus Kristus dan hidup dalam kebenaran. Semua orang itu hidup abadi (tidak menjadi tua) dan tidak ada perbedaan bangsa. Tidak ada dari mereka yg terlihat muda atau setengah tua atau lebih tua, dan tidak ada perbedaan bangsa pada penampilannya. Mereka semua menghadap pada cahaya yg sangat terang di atas mereka, dan semua memuji dan menyembah dg keserempakan yg sempurna. Mereka bersama secara serempak mengangkat tangan dan bersujud seperti ada alat elektronik yg menggerakkan mereka.

Daniel melihat ada seorang yg kelihatannya lebih tua dari kumpulan orang itu, dan berpikir bahwa itu Tuhan, tapi melaikat pengawal segera mengkoreksi dia. Orang itu adalah bapa Abraham.

Daniel memohon untuk ikut beribadah, tapi malaikat mengatakan bahwa ada hal lain yg perlu dilihat. Ia berkata pada Daniel bahwa mereka akan melihat janji Yesus bagi pengikutNya, rumah besar yg Ia persiapkan untuk mereka yg Ia dapati beriman pada hari terakhir. Segera mereka ada di sana. Daniel berkata bahwa apa yg dia lihat tidak bisa dilukiskan dg kata-kata. Rumah besar yg panjang dan tingginya seolah-olah tak terukur. Selalu bergerak, dan tiap ruang juga berputar dg cara tertentu. Terbuat dari sesuatu yg transparan seperti kaca, dan lantainya terlihat seolah terbuat dari sinar. Daniel tidak melihat seorangpun di rumah besar itu, tapi mendengar nyanyian yg indah. Ia heran darimana suara music itu terdengar, malaikat segera menunjukkan pada banyak bunga di sekitar rumah. Ketika Daniel melihat bunga itu lebih dekat, mereka bergerak dan berayun ( bergoyang) dan menyanyi memuji Tuhan !

Malaikat berkata pada Daniel, "Rumah besar sudah siap tapi orang orang kudus milik Tuhan belum. Tuhan Yesus menunda kedatanganNya sebab orang-orang percaya di gereja belum siap.
2 Pet 3:12 : yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.

Berikutnya malaikat membawa Daniel ke neraka, dan mereka berdiri di pintu gerbang. Ketika malaikat itu mengangkat tangan lalu menurunkannya, pintu terbuka, dan Daniel segera dapat mendengar suara mengerikan dari orang-orang yg berteriak dan mengangis, tapi segala sesuatu di neraka dalam keadaan gelap total. Lalu suatu sinar yang terang bersinar dari malaikat, dan Daniel dapat melihat banyak kelompok orang dalam penderitaan. Ia memberitahu saya beberapa kelompok tertentu yg menjalani siklus siksaan yg tak berakhir, tertawan dalam perbuatan dosa yg mereka lakukan di bumi. Sebuah kelompok terdiri dari orang orang yg memakan daging mereka sendiri dan kemudian memuntahkannya ke tanah, setelah itu muntahan itu terbang kembali ke tubuh mereka dan berubah menjadi daging kembali, lalu mereka mulai memakannya lagi. Malaikat memberitahu Daniel bahwa orang orang ini adalah mereka yg memakan daging manusia sebagai syarat belajar ilmu hitam. (Hal semacam ini memang terjadi di Afrika). Kelompok yg lain yg telah mencuri batas tanah pada waktu hidup di dunia, dg tiada hentinya menggali tanah yg terbuat dari batu karang yg keras dengan tangan mereka (tanpa alat).

Pdt Daniel juga melihat pemimpin diktator Nigeria. Ia melihat seorang kristen yg mencoba belajar ilmu hitam dan menjauh dari Tuhan, dan seorang pendeta yg menggelapkan uang gereja dan juga berbohong tentangnya. Pendeta ini berkata bahwa ia akan mengembalikan uang gereja bila Daniel bisa mengeluarkan dia dari neraka. Walaupun ada berbagai macam siksaan, tapi semua orang menggeliat kesakitan oleh kekuatan yg tak kelihatan yg membelenggu mereka berulang-kali. Mereka semua berteriak, meratap dan mengertakkan gigi.

Hal yang paling mengejutkan adalah apa yang terjadi berikutnya. Malaikat pengawal berkata pada pdt Daniel, " Jika saat ini namamu sudah dipanggil, kamu pasti akan masuk neraka". Pdt Daniel segera membela diri dg berkata, "Saya seorang hamba Tuhan ! Saya melayani Dia dg seluruh jiwa ragaku!" Tetapi sebuah Alkitab nampak di tangan malaikat, dan terbuka di Matius 5:21-22 : Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. 22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Pdt Daniel tahu ia bersalah sebab kemarahannya terhadap istrinya. Malaikat juga mengingatkan dia bahwa Yesus berjanji bahwa Tuhan tidak akan mengampuni dosa bila kita tidak mengampuni kesalahan orang lain Mat 6:14-15 :
14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Sebab kita akan menuai apa yg telah kita tabur. Hanya mereka yg bermurah hati yg memperolah kemurahan Matius 5:7 : Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Malaikat berkata pada Daniel bahwa doa yg dia lakukan ketika dia akan mati tidak ada pengaruhnya, sebab dia menolak untuk memaafkan istrinya ketika istrinya berusaha untuk minta maaf pada pagi hari sebelum kecelakaan terjadi.

Pdt Daniel menangis mendengar wahyu ini, tapi malaikat berkata supaya jangan menangis, sebab Tuhan hendak mengirim dia kembali ke dunia untuk mengabulkan permohonan orang kaya dalam Lukas 16:27-30 :
27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
Malaikat berkata bahwa kebangkitan Daniel akan menjadi tanda dan peringatan terakhir untuk generasi ini.

Akhirnya, pdt Daniel dipimpin ke puncak sebuah gunung, disana terdapat lubang besar yg penuh dg kegelapan. Malaikat pengawal mengarahkan pandangan Daniel ke seseorang yg berdiri disana, yg pada permulaannya tidak dia kenali, tetapi segera dia tahu bahwa orang itu adalah penginjil Jerman Reinhard Bonnke. Malaikat berkata pada Daniel bahwa orang itu akan menolong Daniel mewartakan injil keselamatan.

Daniel dan Bonnke keduanya jatuh ke dalam lubang, dan pada saat itulah pdt Daniel melompat bangun dari meja dimana dia dibaringkan di gereja Grace of God mission. Dia kembali ke tubuhnya setelah mati selama 42 jam.

Sekarang ini kotbah pdt Daniel kebanyakan tentang pengampunan bagi orang yg bersalah pada kita, cukup dia sajalah yang mengalami nasib hampir masuk neraka.

Sudah siapkah saudara sekarang ini menghadap hadirat Tuhan Yesus ?

Jumat, 30 Oktober 2009

KARUNIA PENGETAHUAN


Kesaksian dari mujizat-mujizat yang terjadi dari pelayanan seorang hamba Tuhan di Kenya, Afrika.

Kira-kira pada awal Maret 2000, John K. Nduati, seorang gembala dari Nairobi (ibukota Kenya – Afrika), datang mengadakan KKR 4 hari di kota saya, Eldoret, Kenya. Ada banyak mukjizat kesembuhan dan karunia pengetahuan mengalir dengan bebas. Kami berdiri dengan penuh keheranan dan kekaguman tentang apa yang Allah sedang kerjakan; Roh Kudus berkuasa sepenuhnya di lapangan tempat KKR itu. Saya pernah mendengar atau membaca tentang hamba-hamba Tuhan yang memiliki karunia pengetahuan, karunia hikmat, dan karunia penyembuhan dan lain-lain. Namun, apa yang saya lihat di dalam pelayanan Pendeta Nduati sangat mencengangkan. Apa yang Tuhan telah karuniakan kepadanya, saya sebut sebagai “rentetan pewahyuan” dalam bentuk karunia perkataan pengetahuan, karunia perkataan hikmat, plus nubuatan. Kisah berikut ini adalah beberapa contohnya:Pada malam kedua (saya tidak menyaksikan KKR malam pertama), ada ribuan orang di dalam KKR itu. Setelah hamba Tuhan selesai berkhotabh, ia berkata bahwa ia ingin berdoa bagi orang-orang yang hadir. Ia menunjuk ke suatu arah dan berkata, “Di sana ada seorang wanita di arah yang saya tunjukkan yang memiliki suami seorang pengemudi. Nama wanita ini Esther, dimanakah dia?” Seorang wanita mengacungkan jarinya. “Mari, maju ke depan!” Setelah wanita ini datang, inilah yang dikatakan hamba Tuhan itu, “Selama ini engkau diberi nafkah dari uang hasil curian. Suamimu adalah seorang pencuri. Tetapi sejak hari ini suamimu tidak akan mencuri lagi.” Kemudian hamba Tuhan ini mulai memanggil banyak orang di dalam KKR itu dengan nama mereka masing-masing – nama kecil maupun nama keluarga – untuk maju ke depan. Apabila namanya sama, Allah akan menentukan siapa di antara mereka yang dimaksudkannya.



Ketika hal ini berlangsung begitu lama, beberapa orang mulai bertanya-tanya, dari mana hamba Tuhan ini tahu nama-nama setiap orang. Kemudian hamba Tuhan itu berkata, “Disini ada seorang pemuda di bagian belakang (sambil tangannya menunjuk ke suatu arah) dan namanya John. John, engkau telah bertanya-tanya kepada dirimu sendiri, ‘bagaimana pendeta ini tahu nama orang-orang di sini?’ Dimana engkau, John?” Seorang pemuda mengangkat tangannya. Hamba Tuhan ini berkata, “Majulah, John, saya akan memberitahukan sesuatu tentang dirimu.” Ketika Pendeta Nduati selesai berdoa bagi group pertama, mereka semua menerima mukjizat. Kebanyakan di antara mereka rebah dalam kuasa Roh Kudus. Kemudia pendeta itu berkata, “Di sini ada empat puluh orang yang positif mengidap sakit HIV AIDS. Majulah ke depan!” Tanpa malu-malu orang-orang itu maju. Ia menghitung ada 39 orang sudah datang ke depan. Ia tahu ada seorang yang masih ketinggalan. Kemudian Pendeta Nduati berkata, “Di sini ada satu orang pemuda di bagian belakang sana (sambil menunjuk ke suatu arah) bernama Philip Ruto. Pacarmu baru saja menularkan AIDS kepadamu tahun lalu, dan kamu sekarang belum maju ke depan.” Ketika namanya disebut, pemuda ini berlari ke depan. Setiap orang di KKR itu tertawa dan bertepuk tangan. Pendeta itu berdoa dan penyakit AIDS segera hilang dari antara mereka. Kemudian pendeta itu berkata lagi, “Di sini ada lima puluh wanita yang belum dikarunia anak. Ayo, maju untuk didoakan.” Ternyata ada 60 orang wanita maju ke depan.



Maka hamba Tuhan itu berkata, “Lihatlah kepadaku. Jika kalian di sini belum memiliki suami, kalian boleh kembali ke belakang.” Beberapa wanita keluar dari kelompok itu. Kemudian hamba Tuhan itu meneruskan, “Jika di antara kalian ada yang memiliki suami kedua, kembalilah ke belakang.” Seorang wanita pergi ke belakang. Kemudian ia meneruskan lagi, “Jika pada masa lalu ada di antara kalian yang pernah menggugurkan kandungan dua kali, kembalilah ke belakang!” Ketika seorang wanita pergi, hamba Tuhan itu berkata kepadanya, “Saya tidak dapat berdoa bagi kamu untuk memperoleh anak lagi karena kamu telah menggugurkan kandungan dan membuang anak-anakmu ke dalam jamban. Salah seorang di antara anak-anak itu seharusnya akan menjadi seorang pengkhotbah. Kamu harus bertobat dan berdoa selama setahun sebelum Bapa mempertimbangkan akan memberi kamu anak lagi.” Akhirnya tepat 50 wanita berdiri di depan. Pendeta itu menyuruh semua wanita itu untuk bergeser ke sebelah kanan. Kemudian ia berkata, “Jika saya memanggil nama kalian, pindahlah ke sebelah kiri!” Dengan mengherankan pendeta itu memanggil satu persatu wanita itu dan mereka pindah ke sebelah kiri, seolah-olah hamba Tuhan ini membacakan daftar dua puluh lima orang, padahal dia belum pernah mengenal siapapun di kota ini. Esther, Jane, Chepchumba, …. dan lain-lain. Setelah mereka dipanggil, terbentuklah kelompok di sebelah kiri dan di sebelah kanan. Kepada group yang satu hamba Tuhan ini berkata, “Kalian yang di sebelah kiri, mulai besok kalian sudah boleh membeli perlengkapan bayi laki-laki. Bapa akan memberikan kalian anak laki-laki.” Dan kepada group lainnya, “Kalian yang di sebelah kanan, mulai besok kalian sudah boleh membeli perlengkapan bayi perempuan. Bapa akan memberikan kalian anak perempuan.” Kemudian ia menunjuk ke seorang wanita dan berkata, “Kepadamu, Tuhan akan memberikan bayi laki-laki dan perempuan, kembar. Mulai besok, persiapkanlah pakaian anak perempuan dan laki-laki.” Kemudian hamba Tuhan ini berdoa bagi mereka semua. Ketika hamba Tuhan ini selesai melayani mereka, ia bertanya berapa banyak di antara jemaat yang hadir yang ingin menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka. Sekitar delapan ratus orang maju ke depan dan menerima Tuhan Yesus.

Sumber: www.yesuskristus.com

Minggu, 25 Oktober 2009

Wanita Saleh Di Neraka


Kunjungan Kedua Victoria Nehale Ke Dunia Orang Mati Victoria Nehale dilahirkan dan dibesarkan di Namibia, Afrika. Dia menyerahkan hidupnya bagi Tuhan Yesus pada tanggal 6 Februari 2005. Tuhan Yesus telah menyingkapkan banyak peristiwa spiritual dalam kehidupannya, termasuk perjalanannya ke dunia orang mati. Dalam setiap pertemuan dengan Tuhan, Dia mengatakan sebelum pergi bahwa: Waktunya hampir habis. Time is fast running out.

Pada tanggal 18 Oktober 2005 saya terbangun pada jam 5.30 tetapi saya tidak dapat pergi bekerja. Saya merasa lemah dan pusing. Saya tak bisa bergerak atau berbalik badan di tempat tidur saya. Saya bergetar dan merasa ada aliran seperti listrik di seluruh tubuh saya. Tuhan datang pada pukul 7.48 pagi dan Dia menyalami saya. Dia segera mengajak saya pergi dalam tubuh kemuliaan karena waktunya hampir habis. Saya berdiri dan mulai berjalan. Cara kami berjalan saat itu berbeda, kami seperti terapung di udara. Sementara dalam perjalanan, Tuhan Yesus berkata bahwa semua dosa itu buruk, tidak ada dosa besar atau dosa kecil. Semua dosa membawa pada kematian, tak peduli dosa besar atau kecil. Kami tiba di suatu gerbang. Dia menoleh kepada saya dan berkata, “Victoria, kita akan masuk melalui gerbang itu dan hal yang akan kau saksikan akan sangat menakutkanmu dan menggoncangkanmu, namun kuatkanlah imanmu sebab kau ada dalam perlindungan- Ku. Bukalah matamu dan perhatikanlah segala sesuatu yang Kutunjukkan kepadamu.”

Kami memasuki gerbang itu. Saya tak dapat menggambarkan kengerian tempat itu kepada Anda. Saya tahu bahwa tak ada tempat seburuk dan sengeri tempat itu di seluruh jagat raya. Tempat itu sangat luas, gelap pekat, dan kepanasannya tak dapat diukur karena melebihi panasnya api. Tempat itu sangat bau, seperti bau daging busuk, tetapi baunya seratus kali lebih busuk. Tempat itu dipenuhi dengan tangisan, keluhan, rintihan, kertakan gigi, dan tawa yang penuh kekejian dari para iblis penghuninya. Hal terburuk di tempat ini adalah tempat itu dipenuhi manusia, berbentuk tengkorak. Beberapa dari tengkorak itu dapat kukenali karena mereka adalah sanak saudara saya dan orang-orang sekampung saya. Tuhan menunjukkan seorang wanita setengah baya yang saya kenal sebelum dia meninggal. Dia mengalami kecelakaan mobil pada awal 2005. Saya terkejut melihat dia ada di neraka ini sebab kami mengenalnya sebagai seorang yang takut akan Elohim dan mengasihi Elohim. Tuhan mengatakan bahwa wanita ini memang mengasihi Tuhan dan Tuhan mengasihi dia. Wanita ini melayani Tuhan saat di muka bumi, membimbing banyak orang kepada Tuhan dan mengenal firman Tuhan dengan baik. Ia juga mengasihi orang-orang miskin yang membutuhkan, memberi dan menolong mereka dalam banyak hal. Dia adalah hamba Tuhan yang baik hampir dalam segala hal. Perkataan ini sangat mengejutkan saya. Saya bertanya kepada Tuhan, mengapa dan bagaimana mungkin seorang yang melayani Tuhan dengan sangat baik bisa ada di neraka? Tuhan memandang saya penuh kasih dan berkata bahwa wanita itu telah mempercayai tipuan iblis. Walaupun wanita itu tahu benar firman Elohim dengan baik, namun dia percaya tipuan si jahat bahwa ada dosa besar dan dosa kecil. Dia berpikir bahwa dosa kecil tidak akan membawanya ke neraka sebab dia adalah orang Kristen, percaya Tuhan, mengasihi Tuhan, dan melayani Tuhan. Tuhan melanjutkan, “Aku telah pergi menemuinya berulang kali dan mengatakan agar dia berhenti melakukan apa yang dia sebut sebagai dosa kecil, namun banyak kali dia berdalih bahwa apa yang dia lakukan adalah dosa yang sangat kecil. Dia juga menyimpulkan bahwa peringatan-Ku hanyalah perasaan bersalahnya saja. Ada saat dia berhenti berbuat dosa untuk sementara, namun kemudian dia membenarkan dirinya sendiri bahwa peringatan itu bukan dari-Ku, tetapi suara hatinya sendiri sebab dosa itu terlalu kecil untuk mendukakan Roh Kudus.” Saya bertanya kepada Tuhan apakah dosa yang diperbuatnya? Dia suka meminta temannya yang bekerja di RS untuk mencuri obat baginya setiap kali dia sakit. Dia menyebabkan orang lain berdosa, namun lebih buruk daripada itu adalah dia mendukakan Roh Kudus! Itulah sebabnya dia ada di neraka sekarang. Tak peduli engkau membawa jutaan jiwa kepada Tuhan, namun ada kemungkinan engkau masuk ke neraka karena engkau mendukakan Roh Kudus. Kamu tak harus mempedulikan keselamatan jiwa orang lain, namun kamu harus mempedulikan keselamatan dirimu. Pekalah pada Roh Kudus setiap saat. Banyak orang Kristen yang mendengar kesaksian ini heran, bagaimana mungkin orang yang sudah bertobat dan menerima Tuhan Yesus dapat masuk ke neraka? Bukankah sekali selamat tetap selamat? “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa (dosa besar dan dosa kecil) sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa kita, tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghapuskan semua orang durhaka.” (Ibrani 10:26-27). Diambil dari buku Pewahyuan Surga dan Neraka, JKI Injil Kerajaan Semarang, telah diedit seperlunya.

Jumat, 23 Oktober 2009

BERTOBAT GARA-GARA ANAK DOMBA


Kesaksian Ronald Reagan [bukan ex presiden]

[Ronald Reagan]
Pada 1972 hidupku rusak. Saya pecandu. dan kriminal. Keluargaku rusak. Isteriku memiliki berkas perceraian berkali-kali. Anak-anak takut padaku. Saya tak dapat tahan kerja terlalu lama, mental tidak stabil. Inilah bingkai sebuah kehidupan dimana saya mengantar anakku berumur 6 tahun kesuatu toko membeli sesuatu. Saat masuk, Saya bertemu seorang pria keluar. Terjadilah pertengkaran dan sebelum sadar saya telah memukul dia dan menjatuhkannya. Dia terjatuh diatas botol-botol. Botolnya pecah dan segera dia berdiri dengan pecahan botol ditangan dan mulai menikamku. Saya mengangkat lengan kiri mencoba menghalangi, dan pecahan botol itu melukai otot diatas pergelangan tangan saya dan pusat fungsi aliran darah pada pergelangan tanganku. Saya berdarah dalam sedetik. Namun penuh amarah, benci dan dendam, Saya tetap berkelahi dan tetap mengeluarkan darah. Anak lelaki saya berteriak-teriak, dia sangat histerik.

Pemilik toko 7-11 mendekatiku datang berkata bahwa jika saya tidak ke Rumah sakit, saya akan mati karena kehabisan darah dalam beberapa menit. Jadi dia membawa saya dengan mobil saya ke RS. Saat saya masuk ruang gawat darurat, saya pingsan. Para medik mulai bekerja, saya dapat mendengar suara, mereka katakan, “kami tak dapat menolongnya. Dia harus ditransportasikan ke RS lain. kemungkinan akan kehilangan lengannya.” Saat mereka memasukkanku ke ambulans, isteri saya tiba dan ikut dengan kami. Tetapi saat mereka meninggalkan tempat parkir RS, seorang para medik muda melihat wajahku, dan saya dapat merasakan betapa lemahnya saya. Dia berkata “Tuan, anda membutuhkan Yesus Kristus” Tetapi saya tidak tahu Yesus, saya tidak tahu apa yang dikatakannya, jadi reaksi saya adalah mengutuk. Dan dia berkata lagi, “Anda memerlukan Yesus!”

Sewaktu dia berbicara padaku, saya melihat ambulans terbakar api. Saya mengira itulah kejadian sebenarnya. Penuh dengan asap dan tiba-tiba saya bergerak didalam asap itu, seperti sebuah terowongan. Setelah beberapa waktu, keluar dari asap dan dari kegelapan itu saya mulai mendengar teriak ribuan orang. Mereka menjerit, mengeluh dan menangis. Saya melihat kebawah, terlihat seperti tanah vulkanik yang terbuka. Saya melihat api, asap dan orang-orang didalam tempat yang terbakar itu. Mereka menjerit dan menangis, mereka sedang terbakar, tetapi mereka tidak terbakar habis, mereka tidak hangus. Kemudian saya mulai bergerak turun kearah tempat itu.

[Isteri, Elaine Reagan]
Dia menjerit, menjerit, mengeluh dan mendesah. Terlihat seperti sedang dalam pergumulan. Saya bukan seorang Kristen saat itu, dan tidak mengetahui tentang pergumulan Rohani. Tetapi terlihat sangat menakutkan karena saya dapat merasakannya. Seperti Terang dan gelap. Dia terlihat seperti sedang bergumul melawan sesuatu, tidak tahu apa, sekarang saya tahu dia melihat neraka, melihat kejadian di neraka.

[Ronald Reagan]
Tetapi hal yang terburuk adalah saya mulai mengenal banyak orang yang berada dalam api. Itu suatu lensa kamera yang menunjukkan pada saya wajah mereka, dekat sekali. Saya dapat melihat bagaimana mereka dalam api itu, saya dapat melihat penderitaannya, sakit dan frustasi. Banyak diantara mereka mulai memanggil nama saya, dan berkata “Ronny, jangan datang ketempat ini, tak ada jalan keluar. Tak ada tempat untuk melarikan diri, tak ada jalan keluar.”

[Terbakar di neraka]
Saya melihat wajah orang yang mati pada suatu kejadian pencurian, dia tertembak dan mengeluarkan darah hingga mati dipinggiran jalan. Saya melihat dua orang lagi yang mati dalam keadaan mabuk saat mengendarai mobil. Saya melihat wajah lain yang mati karena overdosis obat terlarang, saat pesta bersama, mereka menunjukan kesakitan dan penderitaan teramat sangat, tetapi saya percaya yang paling terpenting adalah kesepian. Depresi itu terlihat berat, tak ada harapan, tak bisa lari, tak ada jalan keluar dari tempat ini. Bau daging terbakar, seperti welder listrik, sangat menusuk.

Dalam hidupku, Saya telah melihat orang dibunuh, ikut dalam perkelahian yang melibatkan pembunuhan. Saya telah berada dipenjara. bertumbuh dalam sebuah sekolah reformasi, di sel penjara. Anak yang dipukul tanpa belas Kasih oleh ayah yang cepat marah dan mempunyai masalah alkohol. Saya lari pada usia 12 Tahun dan merasakan tak ada apapun didunia ini yang menakuti saya. Hidupku rusak, rumah tanggaku rusak, kesehatanku rusak. Tetapi sekarang ada sesuatu yang membuatku lebih ketakutan seperti orang mati, sebab tidak mengerti hal ini. Dan saat melihat kedalam jurang, penuh api, jeritan dan ancaman, saya terjatuh dan pingsan.

Ketika membuka mataku, Saya telah berada di RS Knoxville; Tennessee bersama isteri disampingku. Ada banyak jahitan ditubuhku, lenganku terbungkus. Hampir 100 jahitan. Saya memandang wajah isteriku. Saya tidak tahu dimana saat itu, atau apa yang terjadi disekeliling. Semua yang dapat kulihat adalah apa yang baru saja terjadi .

[Elaine Reagan]
Wajahnya terlihat aneh, wajah ketakutan. Dan dia katakan, “Saya tak tahu apa yang terjadi padaku, tetapi saya telah berada disuatu tempat terburuk.” Dan saya tetap mengatakan “kau telah berada di RS, kau telah berada di RS selama ini.” Dan dia tetap katakan, “Tidak, saya telah berada di tempat lain. Saya tak tahu persis dimana, tetapi terburuk, tempat terburuk.”

[Ronald Reagan] mencoba mabuk lagi.
Saya masih dapat mendengar jeritan. Saya masih dapat mencium bau busuk. Saya masih merasakan panas, dan saya masih mendengar suara orang yang saya kenal menjerit kepadaku kembali. Saya lalui hari-hari dan berusaha keluar dari hal ini, mencoba hal itu keluar dari pikiran saya. mencoba mabuk, tak bisa mabuk. Saya coba dilempari batu, tak dapat dilempari batu, Saya telah mencoba segala sesuatu untuk menghentikan pikiran ini namun tak dapat.

[Elaine di tempat tidur dg Alkitab]
Suatu pagi, pada beberapa bulan kemudian, Saya pulang kerumah dimana isteriku berada, setelah mencoba mabuk, tetapi tak dapat. Saat masuk rumah saya langsung kekamar, lampu kamar menyala. Isteriku duduk ditempat tidur, ditangannya ada buku yang masih terbuka. Dia memandangiku dan wajahnya bersinar. Dia berkata, “Ronny, malam ini saya menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatku,"

Dia tak perlu berkata banyak, hidup kami telah dipenuhi berbagai persoalan. Dia dibesarkan di Chikago; ayahnya pelayan bar di sebelah selatan Chikago. Dia tak tahu apa-apa tentang Allah, atau Gereja atau Agama. Penderitaan diwajahnya,kerutan wajahnya yang dimiliki dari kebejatanku, kekacauan, alkoholik, dan pelaku obat terlarang. Kadang saya harus pergi berbulan-bulan, dia bersama anak-anak tidak tahu dimana keberadaanku.Tetapi saat ini wajahnya berubah. Kerutan-kerutan itu tiada, sebuah senyuman menggantikan kepedihan dan penderitaan. Dia memandangiku dan berkata, “Yesus telah menyelamatkanku malam ini. Maukah kau pergi bersamaku mendengar orang yang disebut Yesus.” Saya berpikir sebentar, “Telah kucoba semua dalam hidupku, tak ada yang baik. Orang yang kucintai, isteriku, anak-anakku, aku sangat buruk pada mereka." Jadi saya setuju pergi.

[Ronald di gereja]
Beberapa minggu kemudian pada minggu pagi, 2 November 1972, sebelum jam 12, seorang pelayan berdiri dan membaca Alkitab. Saya duduk pada kursi paling belakang, saya tidak tahu apa-apa tentang Alkitab. Saya tidak tahu bagaimana bereaksi terhadap Gereja. Tetapi pelayan itu berdiri dan membaca dari Alkitab, dan ia membaca dari Yohanes. Dia mulai membaca Firman ini “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.”[Yoh 1:29]. Saat dia mengatakan “Anak Domba” dia menarik perhatianku. Hal ini tak akan menarik perhatianku, dari yang lain, tetapi ia mengatakan “Anak Domba”.

Dia menarik perhatian orang berdosa ini yang berkeras hati.

[Ronald dg anak domba]
Karena sewaktu berumur 9 tahun, saya adalah anak yang miskin dipegunungan timur Tennessee, dengan ayah yang hanya tahu marah, mempersalahkan dan alkoholik, tetanggaku memberikan seekor anak domba. Dan saya harus berjalan 2 mill ke halte bis sekolah. Suatu hari saya berjalan melalui halamannya, dia memberhentikan saya dan berkata, “Anak aku mempunyai suatu hadiah bagimu” dan dia menunjukkan anak domba ini.

Saya membawa anak domba itu bersamaku, dan menjadi temanku, sahabat yang saya rasakan memiliki. Sahabat sejati, hari-hari dan minggu dia mengikutiku, dan akan datang menjemputku pada Halte bis. Dia berjalan diantara pepohonan dan ladang hanya untuk bertemu denganku.

[Ayah sedang memperbaiki truk]
Suatu malam aku pulang kerumah, anak domba ini hilang. Saya dengar ayah saya mengutuk dan berteriak, dia bekerja pada model mobil tua, memakai tangannya menggantikan ban mobil, cara lama. Saya coba berjalan melalui dia karena saya tidak mau di kutuk. Saya coba melewatinya, tetapi saat saya disisi mobil, saya melihat anak dombaku dengan darah menutupi bulunya yang putih. Ban mobil itu tertancap di tubuh anak dombaku.

Anak domba mendekati mobil karena ingin tahu, dan dalam kemarahan kemabukannya, ayahku menabrakkan ban mobil pada tubuh anak domba itu.

Saat lihat anak dombaku, temanku, mati, saya mulai menjerit. Dan berlari ke hutan menjerit,“dia telah membunuh anak dombaku, membunuh anak dombaku!”

Usia 9 tahun, kebencian dan kekacauan memenuhiku, mengajariku. Saat itu, Saya bukan yang dulu lagi. Pada usia 12 tahun saya lari tinggalkan rumah. Dan dalam sistim juvenille, dipenjarakan berulang kali. Tak ada rasa hormat pada kuasa apapun. Benci pada orang yang menunjukkan kuasa padaku. Pada usia 15 tahun, dipenjarakan sebab pencurian mobil, mencuri. Pada 15 tahun saya dipenjara karena mencemooh; terlibat kecelakaan mobil yang membunuh beberapa orang dan yang lainnya lumpuh. Saat itu saya tertegun apakah masih ada yang terpelihara dalam hidup ini bagiku.

Tetapi ketika pelayan mengatakan “Anak Domba” dia mengambil perhatianku. Dia berkata bahwa Yesus Kristus adalah Anak Domba Allah, dan Dia mati dan mencurahkan darahNya agar siapa yang mau, dapat memulai kehidupan yang baru. Dapat diampuni dan memulai lagi.

Pagi itu, ku usahakan keluar dari bangunan itu, berpikir,“tak mau orang melihatku menangis. Saya tak pernah menangis sejak berusia 9 tahun. Dan tak takut apapun yang hidup dibumi ini, dan tak akan ada yang melihatku menangis."

Saya berpaling hendak keluar, tetapi saya malah berjalan menuju ke depan. Saya tak tahu doa orang berdosa, saya tak tahu Jalan orang Romawi menuju keselamatan. Tetapi beginilah doa saya, “Allah, jika Engkau ada, dan Yesus, jika Engkau Anak Domba Allah, tolong, tolonglah bunuh saya atau sembuhkan saya. Saya tak mau hidup lagi, saya bukan seorang suami, saya bukan seorang ayah, saya buruk.” Dan di saat itu, seperti kegelapan dan kekelaman pergi meninggalkan hidupku. Kemudian air mata jatuh untuk pertama kali setelah berumur 9 tahun, aku menangis. Rasa bersalah meninggalkanku, kekacauan hidup, marah dan benci meninggalkanku. Dan Yesus Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamatku pagi itu.

Saat tak tahu apa yang harus kulakukan. Allah menyembuhkan pikiranku, ingatanku, pelaku obat terlarang. Alkohol meninggalkanku, ditahirkan. Detik itu kutahu bahwa harus menceritakan apa yang terjadi padaku. Hidupku hanyalah sisa yang tertinggal untuk menceritakan tempat yang telah kulihat, dan pengharapan Yesus untuk menyelamatkan manusia dari tempat mengerikan.

Dicuplik dari http://www.spiritlessons.com/