Kamis, 31 Oktober 2013

DILINDUNGI TUHAN DARI SERANGAN OPM


Dilindungi TUHAN Dari Serangan OPM (Ev. Drg. Yusak Tjipto Purnomo)

Pada tahun-tahun yg lampau, OPM sangat banyak berkeliaran. Mereka pada dasarnya tidak setuju bergabung dengan Republik Indonesia. Tak jarang mereka melakukan berbagai penyerangan bersenjata yang tentu saja amat membahayakan. Sebagai dokter penugasan pemerintah, Drg. Tjipto seringkali harus melakukan kunjungan-kunjungan ke berbagai daerah bersama team dokter lainnya. Daerah yang sering dikunjunginya adalah pulau-pulau sekitar Biak Numfor dan Serui.

Suatu malam, ketika ia bersama team medis lainnya sedang berada di atas perahu kecilnya, tiba-tiba perahu itu ditembaki oleh orang-orang OPM. Perahu berukuran 1x5 meter dengan mesin ganda itu menjadi sasaran penembakan dari darat. Mereka mulai panik karena menjadi dilema, sangat sulit. Jika mendarat pasti akan dibunuh, jika terus dan perahu bocor pun juga akan mati tenggelam.

Dalam keadaan begitu kritis, hamba-Nya ini bertanya kepada Tuhan apa yang harus dilakukan. Dan Tuhan berkata bahwa mereka harus mendarat. Segera dia berkata bahwa mereka harus mendarat karena Tuhan telah mengatakan hal itu. Pada saat tiba di darat, dari arah pantai terdengar teriakan orang-orang OPM : “Republik...!Potong....!Potong....!Potong..!” Mereka bermaksud membunuh rombongan itu karena mereka adalah warga Republik Indonesia.

Tanpa berpikir panjang, dibentaknya mereka dengan keras: “Potong, potong,...kata Drg. Tjipto ...apa kamu pikir gampang?! Yang punya hidup kami adalah Tuhan, bukan kalian, tahu!!”

Disaat demikian genting tiba-tiba dari kejauhan terdengar seorang berteriak: “Jangan ganggu dia! Dia dokter hamba Tuhan!” Semua mereka terkejut. Ternyata orang tersebut adalah narapidana yang melarikan dari penjara. Ia seorang perawat yang kemudian di angkat oleh OPM menjadi menteri kesehatan mereka. Dan laki-laki itu masih mengenali Drg. Tjipto yang setiap minggu melayani sekali di penjara itu. “Jangan takut dokter, dokter hamba Tuhan yang berbuat baik untuk orang Irian”: pesannya sebelum berpisah.

Perlindungan Tuhan sungguh luar biasa. Sekaligus mengajar kita bahwa tidak ada yang kebetulan dalam kehidupan kita bersama Yesus. Semua yang Tuhan perintahkan, pasti akan ada manfaatnya di kemudian hari yang membawa kepada kemuliaan NamaNya.

Firman Tuhan berkata: “Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu. Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.” (Mazmur 27:5-6)

Sumber: Permata kehidupan

Kamis, 10 Oktober 2013

KISAH PEMBANTU YG MENJADI MAJIKAN


Kisah nyata ini terjadi di dalam suatu keluarga Kristen dari suku Ambon yang tinggal di Bintaro Jakarta Selatan. Semoga menjadi berkat buat rekan-rekan semua...

Beberapa tahun lalu keluarga ini memiliki 2 orang pembantu yang satu bernama Iyem dan sudah agak lama bekerja di dalam keluarga ini, dan yang satunya bernama Atun dan baru 1 minggu bekerja didalam keluarga ini. Keluarga ini adalah keluarga yang sungguh-sungguh dan saat dalam Tuhan, di rumah mereka mengadakan persekutuan doa setiap minggu seperti biasanya yang lazim dalam keluarga dari keturunan Ambon manise ini, setelah selesai acara mereka mengadakan acara jamuan makan malam bersama seluruh yang hadir dalam persekutuan doa tersebut.

Setelah 1 bulan bekerja dalam keluarga itu si Atun mulai tidak betah karena dia merasa terlalu capek karena setiap Rabu malam harus berbenah cuci piring gelas dan beres-beres rumah sampai larut malam setiap acara doa dan makan-makan berakhir.

Akhirnya dalam kelelahan si Atun ngerumpi dengan temannya si Iyem yang ternyata sudah menjadi orang Kristen karena sering diajak Nyonyanya utk ikut dalam PD tersebut. Kemudian apa yang dikatakan Atun kepada Iyem : Aku gak kerasan kerja disini apalagi sama orang Kristen, setiap minggu harus kerja ekstra seperti ini. Si Iyem dengan entengnya menjawab: "Tun dimanapun kowe kerjo yang namanya jadi pembantu ya seperti ini, pasti ada kekurangan dan kelebihannya, kalau aku sih sudah betah kerja di sini karena keluarga mereka sangat baik karo aku. Bagi aku yang penting majikan kita baik sama kita itu udah cukup Tun." Mendengar jawaban Iyem, Atun akhirnya berubah pikiran dan mau mencoba bertahan untuk tetap bekerja dalam keluarga ini.

Hingga pada suatu saat PD itu berlangsung lagi akhirnya si Atun mencuri-curi dengar kotbah yang disampaikan oleh seorang pendeta, sepintas dia mendengar Firman bahwa apapun yang kamu minta dalam nama Yesus, kalau kamu percaya dengan Iman maka kamu akan menerimanya dengan kata lain doamu akan terkabul. Sampai larut malam si Atun gak bisa tidur dia terus bertanya sama si Iyem, "Yem apa bener Tuhan nya orang Kristen yang namanya Yesus itu Tuhan yang hidup dan kalau kita minta apa saja sama dia doa kita akan terkabul seperti yang dikatakan oleh Bapak Pendeta tadi? Si Iyem menjawab, " Oh ya pasti itu. Si Atun bertanya lagi, "Tapi kan aku sudah punya agama sendiri jadi gimana dong caranya supaya aku bisa doa kepada Yesusnya orang Kristen itu?" Si Iyem dengan polosnya menjawab : Begini aja lho, kalau kamu sholat 5 waktu kamu titip aja doamu itu kepada Tuhan Yesus, terserah mau gimana caranya kamu berdoa yang penting jangan lupa titip aja doamu itu sama Tuhan Yesus.

Karena masih penasanan Atun bertanya lagi, jadi aku harus menghadap kemana dong (Kiblat) maksudnya, si Iyem manjawab terserah mau ke Barat, Timur, Utara, Selatan gak masalah. Karena masih terus terngiang perkataan pendeta tadi akhirnya si Atun memberanikan diri bertanya lagi kpd Iyem: Yem, kalau aku minta sesuatu kepada Yesus, pasti terkabul ya, Yem? Karena sudah mengantuk dan lelah Iyem balik bertanya: Atun, Atun, sebenarnya apa sih yang kamu mau minta? Begini lho jawab Atun: Kalau Tuhannya orang Kristen itu Allah yang hidup aku cuma mau minta satu hal aja dalam hidupku, aku mau nasibku dirubah dari seorang pembantu menjadi seorang majikan! Itu saja kok, Yem. Saking terkejut mendengar jawaban ini si Iyem sampai melonjak terduduk dari ranjangnya kemudian berkata : Wah Tun kalo itu permintaanmu, ya?..gimana ya? ya? sulit toh Tun, wong namanya pembantu kok mau jadi majikan. Piye toh Tun. Kita ini kan sama memang sudah nasibnya jadi pembantu ya sudah gak usah aneh aneh wis turu wae.

Akhirnya mereka tidur, tapi dalam hatinya Si Atun sudah bertekad bulat bahwa mulai besok dia akan titip doanya itu kepada Tuhannya orang Kristen, dan tekad itu benar-benar dilaksanakan oleh Si Atun. Setiap kali dia melakukan sholat 5 waktub ditambah dengan sholat Tahajud dia meminta kepada Tuhannya orang Kristen supaya nasibnya dirubah dari seorang pembantu bisa menjadi seorang majikan! Minggu demi minggu, bulan demi bulan dia lakukan itu dengan tekun. Akhirnya tibalah Tuhannya orang Kristen membuka jalan buat merubah hidup si Atun dari seorang pembantu Bedinde menjadi seorang Mevrouw/Nyonya.

Ceritanya seperti ini: Majikan mereka masih memiliki saudara di Belanda sana yang sudah puluhan tahun gak pernah ketemu, akhirnya minta dikirimi foto keluarga, singkat cerita pada suatu sore tukang foto keliling yang biasa lewat di depan kompleks dipanggil utk membuat foto keluarga yang akan dikirim ke Belanda. Pada saat berfoto tiba-tiba si Atun merengek katanya, "Nyonya, Atun boleh ikutan difoto bersama ya, akhirnya permintaan Atun dikabulkan oleh si Nyonya, nah dari foto keluarga itu cuma si Atun sendiri yang nyempil dewe, wis ireng gak karuan dan cuma giginya aja yang putih. Setelah jadi, foto langsung dikirim ke Belanda.

Seperti biasanya dalam kebanyakan keluarga dari suku Ambon, mereka biasanya meletakkan foto album keluarga di ruang tamu, hingga pada suatu ketika mereka didatangi oleh teman baik mereka yang orang Belanda yang masih muda dan belum berkeluarga begitu bolak balik album foto tiba-tiba dia melihat foto keluarga yang dari Bintaro dimana gambar si Atun terselip di dalam foto keluarga itu, entah kenapa semakin dilihat semakin si londo ini kepincut sama si Atun, akhirnya dengan memberanikan diri dia bertanya siapa sebenarnya orang satu yang ada di dalam foto ini? Temannya menjawab oh itu si Atun staff dari keluarganya yang tinggal di Jakarta. Yang bikin bingung gak karuan cowok londo itu benar-benar mabuk kepayang dan naksir berat sama si Atun, akhirnya dia memberanikan diri utk mengirim surat ke Jakarta dan minta berkenalan dengan Si Atun.

Si Atun yang tiba-tiba menerima surat dari Londo kaget setengah mati dan merasa gak pernah punya pen friends di Londo sana, kok bisa tiba-tiba ada yang tau dan kenal dia? Singkat cerita mulailah terjalin hubungan surat menyurat yang berkelanjutan antara si Atun dan cowok Londo ini, akhirnya cowok itu janji akan datang ke Jakarta untuk melamar si Atun, kemudian setelah tiba di Bintaro, dia minta izin kpd majikan Atun utk mengajak Atun pulang kampung ke Tegal selama 2 hari karena akan melamar Atun, dan izin diberikan.

Sampai di Tegal orang satu kampung gempar begitu melihat si Atun pulang kampung dengan menggandeng seorang pemuda Belanda!!! Karena mendapat persetujuan dari orang tua si Atun dikampung akhirnya pernikahan pun dilangsungkan, setelah itu si Atun diboyong ke Belanda.

Dua tahun kemudian si Atun kembali ke Jakarta dan berniat menginap di rumah majikan yang di Bintaro tersebut, dia membawa suaminya dan membawa anak dari hasil perkawinan mereka yang di beri nama Erick Van Houten, di Bandara Atun and Family dijemput oleh eks Mevrouwnya yang orang Ambon tsb. Begitu tiba dirumah eks Mevrouwnya itu si Atun langsung menuju kamar belakang di mana dulu dia tidur bersama Iyem dan bermaksud untuk tidur di kamar itu, tapi Nyonya mantan majikannya melarang katanya Tun, kamu gak usah lagi tidur di belakang, kami sudah menyiapkan kamar tamu untuk kamu dan keluargamu!

Tibalah hari Rabu, seperti kebiasaan mereka mengadakan persekutuan doa di rumah tsb. Si Atun ikut dalam PD tersebut kemudian dengan air mata berlinang Atun bersaksi bahwa Yesus adalah Allah yang ajaib dan hidup, dia ceritakan cerita di atas secara singkat, bagaimana waktu itu selama 1 tahun dia bergumul meminta Tuhan untuk mengubah nasibnya dari seorang Bedinde/Pembantu menjadi seorang Mevrouw/Nyonya dan hari ini dengan terisak-isak Atun menyaksikan segala apa yang dialaminya dan Tuhan Yesus sudah menjawab doanya dan mengubah nasibnya, hari itu juga Atun memberikan dirinya untuk di Baptis dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Allah nya. Dari seorang Atun Sriatun menjadi Nyonya Van Houten!!! Sang Nyonya yang tidak mengetahui pergumulan si Atun waktu itu gak tahan dan menangis kemudian memeluk si Atun, semua yang hadir dalam persekutuan doa tidak ada yang tidak menangis menyaksikan kebesaran dan karya Yesus dalam kehidupan si Atun. Dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. (1 Yoh.3:22)

Sumber: FB

Rabu, 09 Oktober 2013

TUHAN YESUS TERLALU MEMIKIRKAN KAMU


MUJIZAT ITU NYATA!

Sewaktu muda saya adalah seorang pelaut, di sebuah kapal turis berkeliling dunia. Pekerjaan itu membuat kehidupan saya diisi dengan hura-hura saja, mengikuti jiwa muda saya. Uang yang ada hanya habis untuk berfoya- foya dengan perempuan di setiap pelabuhan yang saya singgahi. Kemudian suatu waktu saat sedang di daratan, adik saya Roy menawarkan saya untuk ikut bersama dia bermain film. Sehingga sejak saat itulah, saya berpindah haluan menjadikan aktor sebagai pilihan pekerjaan saya.

Kehidupan dunia perfilman tidak berbeda jauh dengan pelaut di kapal pesiar, bahkan mungkin lebih tidak terkendali lagi. Karena merasa mampu mendapatkan pekerjaan sebagai aktor dengan mudah, hal ini membuat saya juga menjadi meremehkan kehidupan. Jalan hidup saya seakan tanpa tujuan dan tidak ada artinya. Berbagai masalah timbul silih berganti, hanya karena hidup saya saat itu dekat dengan perzinahan dan perjudian. Semuanya habis sia-sia, semua uang saya habis entah kemana. Sementara keluarga saya sendiri hampir tidak pernah menikmati penghasilan dari bermain film.

Saya ingat, keluarga saya hidup sangat sulit walaupun nama saya cukup terkenal dalam dunia perfilman. Saya tidak menjadi ayah dan suami yang baik, dan tidak dapat mencukupi kehidupan keluarga. Kami tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap, hanya pindah- pindah kontrakan saja. Bahkan ada suatu masa dimana rumah yagng kami kontrak tidak punya kamar kecil, sehingga untuk buang air saja kami harus menumpang pada tetangga.

Saya tidak menyadari kesalahan saya pada saat itu, karena saya pikir menjalankan hidup itu, ya seperti ini, sehingga saya enjoy saja. Tetap berfoya-foya dan berjudi, walaupun hutang dimana-mana, dan keluarga hidup dalam kekurangan. Tidak terpikirkan bahwa saya sedang hidup dalam dosa dan Tuhan tidak berkenan akan apa yang saya lakukan.

Saya tidak mengenal Tuhan itu siapa, dan tidak berpikir bahwa
pengenalan akan Tuhan itu sangat penting. Karena saya saat itu ke gereja seperti biasa, walaupun tidak rajin kegereja. Sehingga tidak menjawab kerinduan saya akan damai sejahtera yang datang dari Tuhan. Sampai suatu hari saya bermimpi bertemu dengan seseorang yang berjubah merah datang pada saya. Rambut, wajahnya terlihat sangat kusut, dan dia juga terlihat sangat sedih. Lalu saya bilang padanya, sepertinya saya pernah melihat anda tapi saya lupa dimana. Dia menjawab, ya, kau mengenal Aku. Lalu saya bertanya lagi, kenapa wajahnya sangat susah seperti itu? Dia menjawab, itu karena Aku terlalu memikirkan kamu. Saya langsung terbangun dari mimpi itu dan menyadari bahwa orang yang saya baru lihat dalam mimpi itu adalah Tuhan Yesus.

Saya menjadi menyesal, dan meminta ampun atas semua yang telah saya lakukan. Namun ternyata mimpi itu tidak menghentikan kebiasaan judi saya dan hal- hal jahat yang saya lakukan. Pada tahun 1990, Roy mengadakan acara natalan di Salatiga. Kemudian saat acara natal dimulai, pendeta yang seharusnya berkhotbah belum datang juga. Kemudian datang kabar kalau pendetanya mendadak sakit. Roy dan para pengurus acara itu langsung menoleh pada saya, mereka meminta saya yang khotbah. Saya sangat terkejut, karena sebelumnya saya tidak pernah berkhotbah. Tapi ini keadaan darurat, maka saat itu sayapun berdoa sungguh- sungguh untuk Tuhan memberikan kemampuan saya berkhotbah. Dan ajaibnya entah kenapa, saya bisa berkhotbah dengan lancar saat itu. Memang sebelumnya, Oma saya pernah mengatakan bahwa ia mendapat penglihatan bahwa saya akan menjadi seorang pendeta dan pergi berkhotbah. Tapi saya hanya tertawa menganggap itu sebuah hal yang lucu dan tidak mungkin terjadi.

Tidak lama setelah itu, almarhum Melky Goeslaw juga pernah bertemu saya, dan berkata pada orang- orang sambil menubuatkan tentang saya, bahwa saya akan menjadi pengkhotbah. Saya bersikap sama pada beliau, saya pikir itu hanya sebuah lelucon. Tapi ternyata itu semua sungguh terjadi, sungguh besar kasih karuniaNya terhadap orang seperti saya ini.

Dan setelah itu saya mulai diundang kemana-mana untuk menjadi pengkhotbah di acara-acara gereja dan persekutuan. Namun sebenarnya tanpa orang ketahui hidup saya belum sungguh-sungguh didalam Tuhan. Saya belum mengerti apa itu Kelahiran Baru dan pertobatan sesungguhnya.

Ditengah kegiatan tambahan saya sebagai pengkhotbah, saya masih kadang-kadang melakukan dosa saya yang lama, yaitu perzinahan dan perjudian. Saya sudah berusaha lepas, tapi masih sering jatuh lagi didalam dosa yang sama. Kedagingan saya masih sangat kuat dan berkuasa saat itu, sehingga mudah jatuh lagi dalam dosa. Kemudian sampai tahun 2004 saya menderita sakit, karena depresi dan kelelahan. Bukan hanya depresi biasa, tapi saya hampir mati karenanya. Sepanjang hari saya menderita sakit kepala yang hebat, selalu ketakutan dan tidak dapat tidur di waktu malam. Saya pergi kedokter mereka hanya bilang saya depresi, dan tidak banyak membantu kecuali memberi obat penenang. Saya pergi pada beberapa hamba-hamba Tuhan untuk didoakan, mereka juga tidak banyak membantu saya, hanya menguatkan saya. Saat saya hampir mati, Tuhan berbicara pada saya, bahwa semua penyebab penyakit saya adalah dosa. Saya diingatkan bagaimana saya sudah hidup melayani dengan berkhotbah tapi masih hidup didalam dosa. Saya masih merokok, masih suka main judi walau kecil-kecilan, dan berzinah.

Saya disadarkan bahwa penyebab penyakit tidak lain adalah dosa, penyakit yang kelihatan melalui gejala-gejala, itu semua karena manifestasi dosa. Teguran itu membuat saya betul-betul bertobat dan tidak mau main-main lagi, untuk hidup di dalam Tuhan. Saya bertobat dan meninggalkan semua dosa saya yang lama oleh karena anugerahNya. Dua setengah tahun saya mengalami sakit tersebut, setelah saya sungguh-sungguh bertobat, maka sayapun disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Sejak peristiwa itu, dan setelah saya bertobat sungguh-sungguh, Tuhan mulai memberikan saya talenta kesembuhan. Orang-orang yang saya doakan mendapatkan mujizat kesembuhan. Mulai dari keluarga dekat yang saya doakan, mereka semua sembuh secara ajaib, dan berita ini tersebar pada banyak orang, sehingga saya sering dipanggil untuk melayani mujizat kesembuhan.

Kalau saya ceritakan semua kesaksian- kesaksian bagaimana orang- orang disembuhkan secara ajaib oleh kuasa Tuhan, tidak akan cukup untuk ditulis disini. Kalau banyak hamba Tuhan khawatir akan kehilangan jemaat dan tidak lagi disukai orang, saya tidak peduli akan hal itu. Apapun yang Tuhan sampaikan pada saya, itu juga yang saya sampaikan pada orang, saya tidak peduli reaksi mereka menyukai atau tidak pesan tersebut. Yang penting bagi saya adalah, saya sudah melakukan tugas. Saat melihat apa yang Tuhan perbuat dalam kehidupan saya, sungguh saya terkagum akan kasihnya, bagaimana saya yang sudah begitu berdosa ini tapi ia masih mengampuni saya, mengasihi saya bahkan memberikan talenta sebesar ini. Saya menjadi takut padaNya, bukan karena takut akan penghakimanNya, tapi takut akan kasihNya yang sungguh luar biasa dalam kehidupan saya.

Siapalah saya ini, saya tidak pintar, layak ataupun berkenanpun tidak tapi ia melakukan hal-hal ajaib dalam kehidupan saya. Bila kita ingin mendapatkan mujizat, kuncinya hanya satu jangan ragu. Kita kebanyakan ragu, tidak sungguh percaya, dan mengemukakan banyak alasan dan berargumen itulah yang menjadi penghalang berkat dan mujizat. Rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera, bukan kecelakaan atau kesakitan. Semua sakit berasal dari si Iblis dan dosa kita. Untuk itu datanglah pada Tuhan Yesus, akuilah semua dosa kita, bertobat dari dosa- dosa tersebut, maka pasti sesuai janji Tuhan, kita akan disembuhkan. Saya bukan asal bicara mengatakan hal ini, saya sudah mengalaminya dan menyaksikannya saat ini. Bila kita melakukan hal itu, mujizat akan nyata menjadi milik kita.

HALELUYA!
KIRANYA DAPAT MENGINSPIRASI KITA SEMUA
AMIN!

Minggu, 06 Oktober 2013

TOUR KE SURGA


Kesaksian Rita Bennett — Pergi ke Sorga dan Kembali

PERSIAPAN BERANGKAT KE SURGA
Tiga bulan setelah operasi caesar, saya memasuki Kansas University Medical Center karena saya mendapatkan infeksi serius di kandungan saya. Tepat sebelum saya meninggalkan Rumah Sakit itu, saya mulai berpikir bahwa saya akan meninggal, meskipun tidak ada ketakutan karena hal itu.

Ketika saya memandangi saudara-saudara saya, suatu perasaan yang aneh melanda saya, sepertinya saya akan melihat mereka untuk terakhir kalinya. Sementara di RS, para dokter mencoba antibiotik selama beberapa hari untuk melihat apakah mereka dapat menghindarkan pembedahan besar, namun ternyata mereka tidak berhasil. Peranakan saya akhirnya diangkat dan semuanya nampak beres.

Setelah saya menjalani masa pemulihan di RS selama tiga hari, saya mulai merasa sangat aneh. Sesuatu ada yang salah, sehingga saya memanggil seorang perawat. Para dokter menemukan bahwa saya menderita radang paru-paru, penggumpalan darah, pendarahan dalam tubuh, dan gagal ginjal.

BERJUANG UNTUK HIDUP
Para dokter membawa saya ke ruang rontgent, dan selama saya diperiksa saya kadang-kadang kehilangan kesadaran. Pada suatu saat saya mendengar dokter itu memerintahkan perawat dengan suara keras untuk memeriksa tekanan darah saya. Saya mendengar jawaban perawat, “Nol. Nihil.” Saya menyadari bahwa mereka sedang berjuang mempertahankan nyawa saya. Melewati semua trauma fisik ini, saya berkata kepada TUHAN, “Mengapa saya? Mengapa sekarang?” Saya tidak ingin mati. Saya bertanya kepada TUHAN, “Mengapa?” Saya tidak pernah berpikir untuk menanyakan hal seperti itu sebelumnya, namun saya menemukan diri saya mempertanyakan situasi saya, khususnya sejak sesuatu yang ajaib terjadi selama saya ada di RS. Anda tahu, kami hampir saja mengangkat seorang anak lelaki yang baru saja dilahirkan. Bayi itu dan saya ada di RS yang sama.

Perjuangan batin saya untuk hidup itu menguras seluruh tenaga saya. Saya mencoba untuk bertahan hidup bagi orang-orang yang saya kasihi : anak perempuan saya dan suami saya, Walter. Gambar-gambar melintas tentang suami saya yang akan datang ke RS dan menemukan saya telah meninggal. Saya berdoa banyak, memohon pertolongan TUHAN.

Akhirnya saya menyadari apa yang saya sedang lakukan – mencoba mempertahankan kendali atas hidup saya. Namun seandainya saya ini anak TUHAN dan seandainya sudah waktunya bagi saya untuk meninggalkan dunia ini, saya harus menyerahkan diri saya. Saya meminta kepada TUHAN untuk mengampuni saya karena saya suka mengeluh, dan saya mendapatkan damai sejahtera.

Kemudian saya merasa sangat sadar akan nafas saya. Nafas ini menjadi makin lambat dan semakin lambat – semakin panjang antara tarikan yang satu dengan yang berikutnya. Dan setiap tarikan nafas menjadi semakin dalam dan dalam. Saya tidak pernah bernafas sedemikian dalam selama hidup saya. Saya mulai menghitung “satu, dua” dan tarikan nafas ketiga merupakan tarikan yang paling dalam, seolah-olah tarikan nafas itu datang dari kaki ke atas. Kemudian seolah-olah saya bersatu dengan tarikan nafas ketiga itu. Meskipun itu adalah tarikan nafas, saya masih mengetahui bahwa saya adalah pribadi yang utuh

DITEMUI TUHAN YESUS KRISTUS
Saya merasa demikian damai dan bebas. Saya mulai bergerak ke atas. Saya menyadari tubuh saya ada di bawah saya, dan samar-samar saya mengingat segala upaya yang dilakukan oleh para tim medis untuk menghidupkan kembali tubuh saya. Perhatian utama saya adalah bahwa saya ada di atas ruangan itu. Saya tidak di dalam ruangan itu namun ada di langit pertama. Saya katakan langit pertama karena saya melihat ada tiga langit yang saya lewati.

Di langit pertama saya bertemu dengan Seseorang. Atau lebih tepatnya saya ditemui YESUS KRISTUS. Saya mengenalnya sebagai TUHAN YESUS KRISTUS, dan DIA menuntun saya melewati tiga langit itu. Pada saat saya memikirkan tentang kehadiran fisik TUHAN YESUS, bentuk fisiknya hampir lenyap, karena sosok utama tentang diri-NYA adalah kasih sepenuh-penuhnya. Ketika saya mengingatnya lagi, TUHAN YESUS memiliki rambut coklat tua bergelombang dan kulit wajah berwarna zaitun. Saya memandang mata-NYA. Mata itu demikian tajam namun penuh belas kasih, sebening dan sebiru air jernih. Anda hampir bisa melihat bayangan diri anda di mata-NYA seperti cermin saja. Ketika TUHAN YESUS memandang anda, TUHAN YESUS memandang tajam terhadap anda dan ke dalam anda. Dengan segera anda akan menyadari bahwa TUHAN YESUS mengetahui segala hal yang perlu TUHAN YESUS ketahui tentang anda.

Nampaknya ada cahaya sorgawi yang menyebabkan rambut-NYA berwarna merah dan mata-NYA kebiru-biruan, hampir transparan, dan kulit-NYA berwarna keemasan yang terang. Tak ada cara yang tepat untuk menggambarkan warna-warni penampilan-NYA. Di sini warna-warnanya berasal dari dunia lain. Itulah kemuliaan BAPA, cahaya kemilau keemasan memancar melalui DIA. Dalam tubuh kebangkitan-NYA, warna penampilan-NYA berbeda sekali dengan yang ada di bumi ini.

DI HADAPAN YANG MAHATINGGI
Saya akan menceritakan kepada anda apa yang terjadi di langit ketiga. Langit pertama itu berwarna biru muda, namun terang, begitu berbeda dari segala sesuatu yang pernah saya lihat yang dapat saya terangkan dengan jelas. Langit itu terbuka, terbelah dua di tengahnya, seperti layar yang menggulung ke samping dari tengah. Hal ini terjadi sekejap seperti menjentikkan jari-jari saya saja. Kami pergi melewati dua langit lagi, yang juga membuka dari bagian tengahnya.

Dalam beberapa detik saya menemukan diri saya ada di hadapan Yang Mahatinggi. Yang Mahatinggi adalah istilah yang saya pakai karena saya mengenali kehadiran ALLAH BAPA. Pada saat saya memandang-NYA, saya tidak dapat sungguh-sungguh melihat-NYA, namun ada kemuliaan yang sangat luar biasa, suatu hadirat yang sangat luar biasa. Anda dapat merasakan hal itu dimana-mana di sorga ketiga ini, dan saya menyadari bahwa DIA ada di tahta. Ketika saya mencoba melihat seperti apa tahta itu, saya mendapati bahwa tahta itu tak terlihat. Saya tahu bahwa tahta itu ada di sana; saya tidak dapat melihatnya !!! Tahta itu demikian besar sehingga sampai ke bumi; bumi adalah bagian dari tahta itu.

Terpesona dengan semua itu, saya merasa sangat begitu kecil seperti seekor semut, begitu tak berarti. Dengan gemetar saya jatuh tersungkur. Sementara saya tergeletak di sana dengan muka ke lantai, DIA berbicara kepada saya. Pembicaraan ini bukan seperti pembicaraan mental antara KRISTUS dengan saya, karena suara ALLAH BAPA itu seperti deru air bah yang besar. Saya tergeletak di sana dalam waktu yang lama, dengan ALLAH BAPA berbicara kepada roh saya. Perkataan-perkataan yang DIA katakan kepada saya tak dapat saya ingat, namun perkataan-perkataan itu tentang saya dan kehidupan saya.

Sementara saya tergeletak di sana saya menghidupi kembali setiap keberadaan saya, setiap perasaan dan pikiran saya. Saya melihat mengapa saya ada sebagaimana ada; saya mengalami kembali bagaimana caranya saya berhubungan dengan orang-orang dan mereka dengan saya. Saya melihat hal-hal yang seharusnya saya dapat berbuat lebih baik. Saya merasakan perasaan-perasaan malu akan sesuatu, namun saya juga menyadari ada hal-hal baik yang saya lakukan dan merasa nyaman atas hal itu. Selagi kita melihat pemandangan-pemandangan yang berbeda-beda, saya akan menjawab, “Ya, saya tahu bahwa saya seharusnya melakukan dengan lebih baik lagi atau dengan cara yang lebih baik.” Saya membayangkan apakah ada orang yang merasa layak berada di hadirat-NYA. Saya tidak merasa tertuduh, namun saya merasa tidak layak. Agak sukar untuk menjelaskannya. Semuanya terus berlangsung, untuk berapa lama saya tidak tahu, saya terus memuji TUHAN.

Setelah berakhir tinjauan atas kehidupan saya, saya merasa sungguh-sungguh tak layak berada di sana di hadapan Terang yang Luar Biasa; tak layak dibandingkan dengan semua keberadaan yang agung di tempat ini. Semuanya nampak demikian indah, dan siapakah saya ?
Saya mengatakan hal ini kepada ALLAH BAPA. Kemudian tangan TUHAN YESUS menyentuh saya, dan saya dapat berdiri di atas kaki saya lagi karena saya sebelumnya tidak mempunyai tenaga. Dengan menggandeng tangan saya, YESUS KRISTUS menuntun saya ke samping arena. TUHAN YESUS memandang mata saya, ke dalam jiwa saya, dan saya tahu TUHAN YESUS mengenal dan mengerti segala yang saya rasakan. Ketika TUHAN YESUS memandang saya, hal itu dilakukannya dengan kasih yang lebih besar dari pada yang dapat saya pikir orang akan mengetahuinya. TUHAN YESUS tersenyum, dengan pandangan yang membuat saya mengerti bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja.

JEMBATAN
Dengan pandangan yang meyakinkan saya, YESUS KRISTUS menuntun saya ke satu sisi. YESUS KRISTUS melangkah pergi dari saya dan sendirian DIA menuju Terang. Kapan terang KRISTUS itu hilang dan terang BAPA itu mulai tampak, saya tidak tahu. Mereka berdua saling memberi terang dan terang mereka sama !!! Saya tidak akan pernah melupakan hal ini seumur hidup saya. Ketika KRISTUS melangkah pergi dari saya, TUHAN YESUS berbalik ke samping dan mengulurkan tangan-NYA seperti jembatan. Satu tangan terulur kepada saya dan satu kepada BAPA. Tangan-NYA terulur seolah-olah membentuk sebuah salib dan jembatan untuk menghubungkan saya dengan BAPA. Hal ini seperti menggambarkan apa yang tertulis di Alkitab : “Karena ALLAH itu esa dan esa pula DIA yang menjadi pengantara antara ALLAH dan manusia, yaitu manusia KRISTUS YESUS, yang telah menyerahkan diri-NYA sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.” 1 Timotius 2 : 5 - 6

ALLAH di satu sisi, dan semua orang di sisi yang lain. TUHAN YESUS sendiri ada di antara manusia dan BAPA-NYA untuk membawa umat-NYA. YESUS KRISTUS membuat hal ini mungkin dengan menyerahkan nyawa-NYA bagi semua orang. Segala hal yang saya tahu dari Alkitab melintas di pikiran saya.

Kemudian saya mendengar BAPA dan ANAK berbicara tentang perkara saya. TUHAN YESUS berkata, “Darah-KU itu cukup. Perempuan ini adalah milik-KU !!!” Ketika YESUS KRISTUS mengatakan hal ini, semua keraguan saya tentang ketidak-layakan saya lenyap. Saya melompat-lompat, bersorak sorak dan bersukacita. Saya tidak pernah merasa sedemikian berbahagia seumur hidup saya !!! Jenis kasih yang saya rasakan itu melampaui apa yang dapat saya ceritakan. Saya terus menerus berkata, “Oh, ALLAHku. Oh, ALLAHku. TUHAN YESUS adalah Pengantara saya. YESUS KRISTUS adalah Pembela saya.” Tepat seperti apa yang saya baca di dalam Alkitab.

YESUS KRISTUS datang kembali ke tempat dimana saya berada dan memandang saya dengan kasih yang memberi penghiburan. Kami bersukacita bersama. TUHAN YESUS melanjutkan dengan mengajar saya dan banyak berbicara kepada saya, tetapi saya tidak dapat mengingat perinciannya. Sekarang dengan begitu bebas dan begitu dicintai, saya tidak pernah ingin meninggalkan diri-NYA. Saya mengatakan demikian kepada-NYA, namun pandangan di mata-NYA menyuruh saya untuk kembali ke bumi. Saya bertanya, “Apakah saya sungguh-sungguh harus kembali ke bumi?” TUHAN YESUS memandang saya dengan kelembutan dan berkata, “Ya, karena banyak pekerjaan-KU yang harus kau lakukan di sana.”

Ketika saya kembali ke tubuh saya di ICU, hal itu terjadi secepat saya pergi meninggalkan tubuh saya. Nampaknya saya pergi dan kembali dengan kecepatan cahaya. TUHAN YESUS membawa saya kembali. Saya memandang wajah-NYA yang indah untuk terakhir kalinya, suatu wajah yang seharusnya saya dapat pandangi selama-lamanya. Hal berikutnya yang saya tahu, saya sedang memandangi wajah seorang wanita yang datang ke ICU dan mengaku sebagai adik perempuan saya. Saya tidak menyadari saya ada di mana. Ketika saya melihat wajah adik saya, saya terkejut karena YESUS KRISTUS telah hilang dengan cepat. Mencari wajah TUHAN YESUS namun menemukan wajah adik perempuan saya, membuat saya kecewa. Adik perempuan saya memberi tahu saya di kemudian hari bahwa ada pandangan di wajah saya yang ia tidak pernah jumpai sebelumnya. Ia sangat bingung dan sedikit sakit hati oleh karena tanggapan saya terhadap kehadirannya. Setelah saya menjelaskan hal yang sebenarnya di kemudian hari, adik saya akhirnya mengerti bahwa saya sebenarnya senang bertemu dengannya.

HIDUP YANG BERUBAH
Setelah saya mengalami pemulihan, saya mengambil pelajaran seni tentang lukisan dengan minyak. Saya terus menerus berusaha menangkap warna-warni TUHAN YESUS di atas kain kanvas. Itulah semua yang dapat saya lukiskan. Saya melukis Diri-NYA dengan semua warna, semua gaya, namun tak mungkin menangkap warna-warni itu. Para murid lain menggoda saya dengan mengatakan bahwa saya adalah “gadis-NYA TUHAN YESUS KRISTUS.”

Namun obsesi saya untuk melukis YESUS KRISTUS hanyalah perubahan kecil dibandingkan dengan bidang kehidupan saya yang lain. Mungkin perubahan yang paling besar adalah cara pandang saya. Sebelum pengalaman hampir mati saya, saya biasanya selalu ribut dan rewel terhadap Walter tentang ha-hal yang remeh. Saya dulunya menuntut banyak hal bagi kepentingan diri saya saja. Ketika saya kembali dari perjalanan ke sorga itu, saya memiliki penghargaan yang makin besar terhadap hubungan antar sesama. Orang-orang lain itu demikian penting. Kebanyakan apa yang kita anggap penting itu sebenarnya tidaklah penting.

Pada tahun 1986 saya merasa TUHAN YESUS berkata kepada saya, “Gembalakanlah domba-domba-KU.” Hal ini terjadi pada saat Walter dan saya mulai menampung para tunawisma. Kami dipanggil untuk pekerjaan itu selama beberapa tahun. Saya kira ada cara lain yang dapat kami lakukan untuk menggembalakan domba-domba-NYA. Penggembalaan anak-anak adalah cara lainnya, dan sekarang ini saya adalah seorang orangtua asuh. Kami menampung lima anak-anak di rumah kami. Setelah mengalami pengalaman hampir mati yang fantastis, saya pikir saya harus melakukan sesuatu proyek yang besar dan luar biasa bagi ALLAH. TUHAN YESUS telah menunjukkan kepada saya bahwa kehidupan ini bukanlah tentang melakukan hal-hal besar, namun melakukan apapun yang saya lakukan bagi-NYA. Selama saya di sorga, ALLAH tidak memberikan saya perintah khusus, namun yang paling saya rasakan dengan kuat adalah bahwa tujuan hidup saya adalah mengasihi, AMIN.

Selasa, 01 Oktober 2013

BERTOBAT GARA GARA ATAP BOCOR


KESAKSIAN MAIDA SUPRIYANTO: "ILMU HITAM MEMBUATKU BERTEMU KASIH YESUS"

Maida Supriyatno, anak keempat dari tujuh bersaudara. Ia dilahirkan di Klaten Solo Jawa Tengah. Maida dilahirkan dari keluarga yang mempunyai latar belakang agama islam. Dari kecil ia membenci agama Kristen apalagi yang namanya Yesus.

Sejak SD ia sudah mempelajari ilmu hitam. Ia dapat memguasai ilmu pellet, ilmu santet, ilmu kontak, ilmu menghilang dan guna-guna. Awalnya hanya coba-coba, tetapi karena ingin membuktikan keampuhan ilmu-ilmu yang sudah ia dapat, maka ia mulai mencari masalah dengan orang lain.

Maida sering mengajak orang lain duel dengannya. Dan terbukti ia dapat memenangkannya. Ia menjadi semakin sombong setelah itu. Ia mulai mencoba ilmu peletnya kepada wanita yang akhirnya membuat wanita itu mengejar-ngejar Maida. Semua keinginannya dapat ia penuhi dengan ilmunya itu.

Suatu hari, ia pernah ingin mengerjai salah satu dari temannya yang beragam Kristen, tetapi entah mengapa ilmunya tidak dapat mengenai temannya itu. Lalu ia mulai bertanya ilmu apa yang temannya gunakan. Ternyata temannya berkata ia mempunyai Yesus.

Rasa penasarannya membuat Maida ingin menguji Yesus apakah Yesus sungguh-sungguh memiliki kuasa atau tidak. Pada suatu hari sepulang kerja diluar hujan deras sekali. Maida kuatir karena ia tidak dapat pulang dan ia berpikir bahwa rumahnya akan kebanjiran karena atap rumahnya bocor dan akan kemasukan air. Lalu ia mencobai Tuhan dan ia berdoa “Tuhan saya mohon dalam nama Yesus tutup lobang yang ada di genteng saya, jangan biarkan setetes airpun masuk kedalam kontrakan saya, dalam nama Yesus amin”.

Setelah ia sampai dirumah dan menyalakan lampu, ia terkejut karena tidak ada setetes airpun di kamarnya, semuanya kering, padahal hujan sangat deras. Tetapi hal itu tidak langsung membuat Maida percaya pada Yesus. Ia berpikir itu hanya kebetulan saja. Karena hukum alam yang membuat itu. Setelah kejadian itu, ia sengaja tidak membetulkan atapnya. Karena Maida ingin mencobai Tuhan lagi.

Dengan kejadian yang hampir sama. Pada saat itu hujan deras dan ia memutuskan untuk tidak berdoa pada Tuhan, ia ingin melihat apakah yang akan terjadi nanti. Pada saat ia sampai dirumahnya, betapa terkejutnya ia pada saat ia menemukan seluruh rumahnya telah dibanjiri oleh air hujan. Seluruh peralatan mulai dari kasur, lemari, dan peralatan dapur semua basah karena air hujan yang masuk lewat atap rumahnya yang bocor.

Pada saat itu ia menangis dan meminta ampun pada Tuhan karena telah meragukan mukjizat-Nya. Dan mulai saat itu ia berjanji akan menjadi hamba-Nya yang setia. Saat ini Maida dan keluarganya terlepas dari semua ilmu hitam dan memulai kehidupan baru bersama Tuhan Yesus yang selalu menjadi penolong mereka.

TUHAN YESUS Mengasihi, Memberkati & Menyertai PELAKU FIRMAN semua...

[ Sumber: Maida Supriyatno ]