Senin, 14 Januari 2013

Ditolong Orang Gila


Diberi Alkitab, oleh orang gila
Nama saya NN dan cerita saya bermula di tahun 1970. Suatu hari saya sedang berjalan di sebuah daerah bernama Bojongloa, Bandung, ketika saya bertemu dengan seorang laki-laki kusam dengan pakaian compang-camping dan kelihatan tidak waras. Ia mendekati saya dan memberikan sebuah buku. Dengan kebingungan saya menerima buku itu dan membawanya pulang karena sayang untuk membuangnya. Sampai di rumah saya coba membukanya lembar demi lembar. Saya terkejut karena ternyata buku itu adalah kitab Injil, kitab suci orang Kristen. Saya kemudian menjadi tertarik mempelajarinya dan menyisihkan waktu untuk membacanya setiap pulang dari mengajar.

Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya jika melalui buku tersebut saya akan meninggalkan keyakinan lama saya. Maksud saya membaca kitab tersebut hanyalah untuk menambah wawasan, tidak ada maksud lain. Bagi orang yang berlatar belakang seperti saya, mengubah kepercayaan tidak mungkin untuk dilakukan.

Belajar ilmu santet
Saya lahir dan dibesarkan di sebuah desa di Tasikmalaya. Sejak kecil saya mempelajari dan mendalami ilmu pelet, santet, dan ilmu kebal. Saya pun harus tekun menjalani semua kewajiban agama karena ilmu-ilmu itu hanya berfungsi bila saya rajin menjalani ibadah agama. Saya menjadi orang yang disegani dan mudah bagi untuk mencari uang karena saya memiliki ilmu-ilmu itu. Jadi, bisa dibilang saya orang sakti yang juga sangat taat menjalankan ibadah.

Saya sakit
Suatu hari saya menderita sakit. Ada batu yang menyumbat saluran empedu saya sehingga saya harus dirawat di rumah sakit. Dokter memutuskan untuk menjalankan operasi untuk mengobati penyakit tersebut. Saat di rumah sakit, datang serombongan tamu untuk membesuk pasien yang di sebelah saya. Saya melihat mereka mendoakan pasien itu. Saya terkejut karena setelah mendoakan pasien di sebelah saya, mereka kemudian datang ke tempat saya dan minta izin untuk mendoakan saya. Walaupun agak berat, saya mengizinkannya juga. Saat mereka sedang berdoa, saya sangat terharu sampai meneteskan air mata karena melihat dan merasakan ketulusan hari mereka.

Mencari rahasia damai didalam Kitab Injil
Saya teringat akan kerabat saya yang kalau membesuk hanya sekadar membawa makanan atau buah-buahan, tapi tidak membawa harapan akan kesembuhan. Peristiwa itu membuat saya membaca lagi Injil untuk mendalaminya, mencoba menemukan rahasia dari harapan, damai sejahtera, dan sukacita yang timbul saat mereka mendoakan saya. Operasi pun selesai, namun masih ada kemungkinan saya harus dioperasi lagi pada kemudian hari karena masih ada batu yang tertinggal di dalam saluran empedu saya. Untuk memastikan hal tersebut maka saya harus menjalani pemeriksaan USG. Saya pun dilanda kebingungan dan kekhawatiran. Satu kali operasi sudah cukup menyakitkan. Saya menjadi takut mungkin tidak bisa melewati operasi kedua dengan selamat.

Terjadi Mujizat
Tanpa sengaja, saya menjerit kepada Yesus yang saya baca di Injil, "Jikalau Engkau ada, Tuhan yang hidup, dan tidak ada perkara yang mustahil bagi-Mu, maka sembuhkanlah saya, singkirkan batu itu dari saluran empedu saya". Setelah menjalani tes USG, dengan tegang saya menanti hasilnya. Dokter menyatakan bahwa batu itu sudah tidak ada di dalam empedu saya! Sebuah mukjizat! Hari itu juga saya diperbolehkan pulang.

Menerima Yesus sebagai Tuhan secara pribadi
Malam itu saya berdoa kepada Yesus memanjatkan terima kasih dan berjanji bahwa besok saya akan mencari gereja dan beribadah di sana. Keesokan harinya, saat hari masih subuh, saya membungkus kitab Injil yang saya dapat dari orang gila tersebut dengan koran. Tanpa sepengetahuan keluarga, saya keluar rumah pergi mencari gereja.

Ketahuan Keluarga
Beberapa bulan saya pergi ke gereja tanpa diketahui keluarga. Namun, akhirnya aktivitas saya ke gereja tercium oleh keluarga. Sebuah risiko yang saya takutkan selama ini terjadi. Saya diusir dari keluarga dan menjadi anak jalanan, namun tetap memegang teguh iman kepada Yesus apa pun yang terjadi.

Hidup di jalanan
Selama 8 bulan saya menjadi anak jalanan dan saya bertemu dengan seorang kawan lama ketika di kampung dulu. Dia mengatakan bahwa ia telah percaya kepada Yesus. Saya juga menceritakan bahwa beberapa bulan yang lalu saya sudah memutuskan untuk percaya kepada Yesus. Kami berdua kaget akan kebetulan yang luar biasa ini dan berpelukan dengan keharuan yang mendalam akan kasih Kristus. Sejak hari itu saya memunyai teman berdiskusi dan melalui pamannya saya mendapatkan pekerjaan hingga saya bisa menyewa sebuah kamar berukuran kecil untuk berteduh. Tahun 1985 saya kembali ke desa P, orang tua saya bertanya apakah benar saya sudah beralih kepercayaan. Selama ini mereka mendengarnya dari orang-orang dan hari ini mereka ingin mendengar langsung dari mulut saya sendiri. Saya menjawab bahwa saya tidak berpindah agama, melainkan saya hanya percaya kepada Yesus. Bagi mereka percaya kepada Yesus adalah suatu perbuatan yang sangat menjijikkan.

Diadili keluarga
Ayah saya sangat kecewa dan marah, hingga ia menggelepar-gelepar seperti seorang yang kerasukan, sambil berteriak-teriak mengatakan saya sudah menjadi orang kafir. Saya diusir dari rumah itu. Sore harinya saya dipanggil. Kali ini oleh keluarga mertua saya, katanya mereka ingin bertemu. Seorang saudara menjemput dan saya mengikutinya. Namun anehnya, bukannya membawa saya ke rumah mertua, melainkan saya dibawa ke pinggir sebuah sungai yang besar. Sesampai di sana, saudara saya itu bertanya, apakah saya mau kembali lagi pada kepercayaan yang lama, dan meninggalkan kepercayaan saya sekarang. Saya menjawab bahwa saat ini saya telah menjadi seorang benar dan itu adalah hak saya untuk memutuskannya. Jawaban saya membuat mereka menjadi sangat marah. Ia mencabut golok dan mengatakan, jika demikian saya harus dibunuh. Begitu melihat golok yang siap dihujamkan ke tubuh saya, maka saya segera lari menghindar. Puji Tuhan saya dilindungi oleh-Nya. Saya bisa terluput dari usaha pembunuhan itu, saya diberikan tempat persembunyian yang membuat mereka tidak bisa melihat saya.

Ibu saya mau bunuh diri
Kemudian saya kembali untuk membawa istri saya bersama saya, tapi mertua saya tidak mengizinkannya. Namun, istri saya bersikeras untuk pergi dan tinggal bersama dengan saya. Melihat usaha yang sia-sia menahan kepergian istri saya, ibunya berusaha gantung diri. Tetapi baru saja tergantung terayun-ayun, ada orang yang mencegah serta menolongnya, sehingga ibu selamat. Kejadian itu kemudian dibawa ke pihak yang berwajib. Di sana saya membuat perjanjian, bahwa jika saya dengan sengaja membawa istri saya menjadi pengikut Kristus, maka saya mau diadili. Di kemudian hari karena melihat perubahan yang terjadi pada diri saya, istri saya akhirnya menjadi percaya kepada Yesus dengan sukarela tanpa paksaan dari saya. Tuhan Yesus selalu membela kami dalam menghadapi tekanan dan masalah. Damai sejahtera melingkupi hari kami dan pengharapan kami akan masa depan menjadi pasti di tangan Yesus, sekalipun perjuangan hidup sangat berat. Bahkan untuk membiayai keluarga, saya harus menjadi penggali pasir, sehingga banyak orang yang mengolok-olok dan menghina saya, namun iman saya tidak goyah.

Mendapat Pekerjaan
Pada tahun 1987, Tuhan mulai mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga kami. Saya menjadi pekerja sol sepatu di daerah Bojongloa. Tahun 1994 ada seorang wartawan datang mewawancarai saya akan keputusan saya mengikuti Yesus. Setelah wawancara dan perbincangan itu, ia kemudian memutuskan untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Puji Tuhan, Dia sungguh ajaib, dapat menjamah siapa saja yang mau membuka hari untuk-Nya. Tahun 1996, saya mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan. Pada waktu luang, kami melakukan pelayanan ke desa-desa di Jawa Barat. Sejak saat itu, Tuhan Yesus mulai mengangkat saya sesuai dengan janji-Nya, bahwa Tuhan tidak akan pernah mempermalukan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Saya berjalan kaki berpuluh-puluh kilometer jauhnya untuk pelayanan, namun tetap bersukacita bekerja di ladang Tuhan.

Hidup dalam kasih Tuhan
Pada suatu hari, seseorang menelepon menyuruh saya datang ke rumahnya bersama istri. Setelah kami sampai, orang itu menyerahkan sebuah STNK, BPKB, dan sebuah sepeda motor kepada kami. Saat itu saya sangat terharu bahwa Tuhan telah menjawab doa kami. Sampai saat ini, saya tidak mengetahui siapa orang yang memberikan motor itu. Ibu mertua yang dulu pernah mau gantung diri karena putrinya mengikuti suami yang percaya Yesus, justru menjadi orang pertama yang mengikut jejak kami menjadi pengikut Kristus. Beliau dibaptis pada tahun 1994. Walaupun dari pihak keluarga saya sendiri belum ada yang percaya, namun kalau dulu mereka begitu membenci saya, sekarang komunikasi kami berjalan baik. Perjalanan hidup di dalam Yesus sungguh mendatangkan sukacita luar biasa dalam kehidupan saya.

Dikutip dari sini.

Sabtu, 05 Januari 2013

TUHAN BERBICARA TENTANG INTERNET & FACEBOOK


Pada tanggal 27 Desember, saya sedang membaca kesaksian seorang wanita dan TUHAN datang serta berkata bahwa Dia memberi saya lima menit untuk memanggil ibu saya. Karena Dia akan ingin membawa saya ke surga dan karena itu Dia ingin ibu saya berada di sana. Sehingga, dia bisa memperhatikan saya ketika saya datang kembali seperti yang telah ia lakukan sepanjang waktu.

Segera setelah memanggil ibu saya, saya merasakan panas yang sangat kuat dalam tubuh saya. Begitu panas, sehingga ibu saya membantu saya untuk berbaring. Dan saya melihat TUHAN di sisi saya dan DIA memegang tangan saya dan tiba-tiba saya melihat diri saya dalam tubuh kemuliaan mengenakan gaun yang sangat indah berwarna putih menyilaukan.

Tapi bukannya pergi ke Surga, TUHAN memutuskan untuk membawa saya ke neraka terlebih dahulu sebelum kami pergi ke Surga (karena saya biasanya akan protes ketika Tuhan dibawa ke neraka). Dalam perjalanan, panas dan bau yang begitu mengerikan menyambut kami sampai-sampai saya demam setelah kunjungan tersebut. (Ketika saya kembali setelah kunjungan tersebut, saya sangat sulit untuk bernapas).

Jadi saya memohon kepada TUHAN untuk tidak membawa saya ke sana, tetapi DIA mengakatakan agar saya tidak perlu khawatir, asalkan saya bersama dengan-NYA saya akan aman. Ketika kita masuk ke neraka hal pertama yang BAPA YESUS tunjukkan ada beberapa boneka tertentu dan TUHAN mengatakan kepada saya mereka disebut boneka 'bratz'. Mereka mengenakan rok mini dan gaun pendek. Dan TUHAN mengatakan kepada saya bahwa mereka jahat. Dan ketika anak-anak melihat mereka, mereka mengaguminya sehingga mereka ingin berpakaian seperti boneka-boneka tersebut.


Jadi, TUHAN YESUS mengatakan kepada saya untuk memperingatkan dunia tentang mengenakan pakaian yang senonoh. TUHAN juga mengatakan kepada saya bahwa jika seseorang memakai jenis-jenis pakaian yang seperti itu, mereka akan berada di neraka.

Ketika kami pergi ke neraka, TUHAN memberi saya sebuah buku kuning yang indah seperti buku catatan dan pensil berwarna merah muda untuk menuliskan segala sesuatu yang saya lihat.

Kita ke suatu tempat di neraka di mana orang-orang yang melakukan penipuan internet. Di neraka, setan menggunakan logam runcing untuk menusuk mereka, darah mengucur di seluruh tubuh mereka dan daging mereka robek ketika setan melakukan hal itu. Itu adalah hal yang mengerikan dan TUHAN mengatakan kepada saya bahwa Internet digunakan untuk tujuan yang baik dan bukan untuk mencuri dari orang-orang.


Bahkan ketika saya melihat cara mereka disiksa saya mulai menangis.

Dia mengatakan, seperti penatua di gereja kami, ia menggunakan facebook untuk mengirim pengumuman kepada anggota gereja dan juga untuk mendorong semangat para pemuda di gereja. Tetapi yang lainnya hanya untuk melakukan hal-hal yang jahat, sehingga DIA mengatakan kepada saya untuk memperingatkan dunia bahwa jika saudara tahu bahwa diri saudara tidak dapat menggunakan internet secara positif untuk kemuliaan nama-Nya, maka jangan gunakan internet sama sekali untuk menghindari godaan. Karena mereka yang menggunakan internet dan Facebook dengan salah akan berakhir di api neraka.

Kembali, TUHAN berkata kepada saya, banyak orang menggunakan Facebook hanya untuk melakukan hal-hal jahat dan keji daripada menggunakannya secara positif.

Dari sana kami menuju ke bagian yang berbeda di neraka di mana orang-orang yang menaruh uang dan bisnis mereka menjadi hal yang utama. TUHAN memperlihatkan kepada saya seorang yang tidak punya waktu untuk keluarganya dan tidak berbicara tentang BAPA YESUS, semuanya karena uang. Dia adalah seorang pria kulit putih.

Saya melihat dia di layar, ketika berada di bumi ia duduk dan meletakkan kakinya di atas meja kerja. Karena pekerjaannya ia bahkan tidak memberikan hidupnya kepada TUHAN. Dia bukan satu-satunya yang ada di sana, ada banyak yang seperti ini di neraka dan BAPA YESUS mengatakan kepada saya bahwa semua orang berada di sini karena mereka mencintai uang lebih dari DIA. Ketika TUHAN mengatakan kepada saya mengena hal ini, saya melihat darah keluar dari tangan-Nya di mana ia dipaku. Saya melihat kesedihan pada keseluruhan DIRINYA. Saudara-saudara, uang bukanlah segalanya seperti yang orang pikir. Letakkan TUHAN di tempat yang utama dalam segala hal yang saudara lakukan.

Dari sana kami pergi ke tempat di mana orang-orang yang mencintai TV. TUHAN YESUS mengatakan kepada saya bahwa orang-orang ini menyukai telePenglihatan dan karena itulah mereka membuang-buang waktu yang berharga untuk menonton program-program acara TV daripada menggunakan waktunya melakukan hal-hal yang akan memuliakan nama-Nya.

Yang terkasih, neraka bukanlah tempat yang baik, maka dari itu sangat berhati-hatilah atas apa yang akan saudara lakukan dengan hidup dan waktu saudara.

Dari tempat yang menjijikkan ini TUHAN membawa saya ke Surga, dan ketika kita hendak mencapai Surga, saya melihat cahaya yang indah dan saya mulai merasakan kedamaian yang besar jadi saya berteriak ''Ya'', inilah tempat di mana saya ingin pergi dan bukan tempat mengerikan yang disebut neraka itu. TUHAN dan Malaikat yang bersama saya mulai tertawa dan TUHAN mengakatakan ''kau gadis kecil yang lucu.'' Kami pergi dan berdiri di bawah pohon di Surga dan Tuhan memberi saya dua buah apel, setelah memakannya, DIA mengatakan kepada saya agar saya tidak lupa untuk menuliskan apa yang sudah saya lihat, Dia membawa saya kembali dan kami akan melanjutkannya di lain waktu.

Pada tanggal 30 Desember 2012 ketika berdoa di gereja, saya mendapat penglihatan sebagai berikut:

Penglihatan Pertama: Saya melihat hal yang sangat putih seperti awan, awan itu putih bersih dan tiba-tiba saya melihat awan gelap yang sangat tebal menutupi awan putih. Dalam waktu singkat saya melihat bahwa hampir semua awan yang sangat putih tersebut telah ditutupi oleh awan gelap. saudara hampir tidak bisa melihat awan putih tersebut. TUHAN YESUS mengatakan, makna dari penglihatan ini adalah sekarang kegelapan telah hampir mengambil alih seluruh dunia.

Penglihatan Kedua: Saya melihat setan yang sangat, jelek di neraka. Mereka begitu menjijikkan dan menakutkan. Dan saya bertanya pada diri sendiri bagaimana bisa manusia berada di neraka dengan setan yang kotor ini. Dan BAPA YESUS mengatakan kepada saya bahwa semua orang yang hidup di bumi saat ini harus berterima kasih kepada-Nya. Mengapa? Karena kita yang hidup ini memiliki kesempatan untuk berubah dan menerima DIA selama hidup kita dan melayani DIA dengan setia agar tidak pergi ke sana(neraka). Yang terkasih, mohon berubahlah sebelum terlambat. Gunakan dengan baik beberapa waktu yang kita miliki di bumi ini.

Setelah itu, DIA berkata bahwa IA akan datang lebih cepat dari yang kita pikirkan.

Dia juga mengatakan bahwa Dia menyukai dan ingin lebih dari penyembahan saya.

Penglihatan Ketiga: Saya melihat dua orang, yang satu memakai jubah putih bersih dan yang satunya memakai jubah berwarna krem dan mereka berdua berjalan bersama-sama. Dan sebelum saya menyadari, seorang yang mengenakan jubah putih bersih itu, jubahnya mulai berubah dari putih murni menjadi krem dengan noda. TUHAN mengatakan kepada saya bahwa ini adalah apa yang terjadi ketika seorang yang kudus berjalan bersama dengan orang yang tidak percaya. Dia meminta saya untuk memperingatkan semua anak-Nya agar sangat berhati-hati dan tidak berbaur dengan orang-orang yang tidak percaya.

Penglihatan Ke-empat: Pada hari yang sama, saya melihat mimbar di Gereja dan tepat di hadapan mata saya, mimbar gereja hancur. Saya ada di sana bersama TUHAN, jadi saya bertanya kepada TUHAN YESUS mengapa mimbar kita hancur? Dan DIA mengatakan, ini bukan mimbar gerejamu, tetapi "INI ADALAH MIMBAR SELURUH GEREJA." Saya menjadi sangat sedih.

-Philipa.

Dikutip dari sini.