Senin, 27 Juni 2016

KISAH IBU BIDAN YG PENDETA


Saya mau sharing kesaksian dari pendeta tamu di tempat saya.

Beliau seorang perempuan juga berprofesi sebagai seorang bidan, suaminya juga seorang pendeta, mereka berdua melayani di sebuah pedesaan.

Suatu ketika ada pasien datang bersama suaminya untuk proses persalinan kedua pasien ini adalah muslim, ketika diperiksa oleh bu pendeta ternyata masih belum dan harus menunggu lama, maka beliau bermaksud pergi ke pasar untuk belanja karena setiap ibadah beliau memasak untuk jemaatnya.

Ketika masih belanja seperti terdengar suara, "cepatlah pulang" maka seketika itu bu pendeta langsung buru-buru menyelesaikan belanja dan pulang ke rumah. Setibanya di rumah pasien masih dalam keadaan biasa saja, kemudian bu pendeta berencana ke kamar mandi dulu, saat di kamar mandi tiba-tiba pintu di ketok oleh suami pasien, suaminya memberitahu bahwa istrinya sudah mau melahirkan, maka bu pendeta buru-buru turun dan kaget melihatnya karena sudah keluar kakinya namun pasien terus berusaha namun tak bisa keluar, ternyata kepala bayinya terlilit di dalam, bu pendetapun dengan segala cara berusaha mengeluarkan bayi tersebut, dan akhirnya dengan menarik agak keras disertai seperti bunyi patah tulang maka bayi itupun keluar, namun saat sang bayi dikeluarkan ternyata sang bayi sudah meninggal.

Kedua orangtua bayi terlihat bersedih, saat itu juga bu pendeta tersungkur di depan bayi itu dan berdoa yg intinya "Tuhan Yesus berikanlah kesempatan pada anak ini untuk hidup kembali seperti yg kau lakukan pada hambamu Lazarus", setelah itu bu pendeta memberikan nafas buatan dan menekan-nekan dada bayi itu, namun hasilnya nihil, kemudian bu pendeta kembali berdoa dengan mencucurkan air mata "Tuhan Yesus tolonglah kembalikan nyawa anak ini, hamba tahu engkau sanggup melakukan segala perkara" kemudian bu pendetapun mencoba untuk kedua kali namun hasilnya juga nihil, bu pendetapun semakin menangis tetapi terus berdoa dengan suara yg semakin keras "Tuhan Yesus selamatkanlah nyawa anak ini agar semua orang tahu, Tuhan yg hamba sembah adalah Tuhan yg mampu melakukan segala sesuatu" dan saat percobaan yg ketiga kaki bayi itupun bergerak. Seketika itu kedua orangtua bayi itu melihat dan tak percaya namun mereka bersyukur anak mereka bisa hidup dan bahkan tulangnya normal semua.

Malam harinya bu pendeta berdoa dan berterima kasih kepada Tuhan. Tak lama setelah kejadian itu suami istri itu datang dan mereka ingin mengikut Yesus.

Tuhan Yesus Memberkati.

Sumber: www.facebook.com

Minggu, 12 Juni 2016

Orang berkerudung putih yg menghidupkan

Ibu ini dibunuh oleh perampok, ketika darah sudah habis, napas habis dia melihat orang yg berbaju putih berkerudung putih berjanggut dan berkumis, lalu dia hidup kembali, siapakah yg menolongnya itu ? Dengarkanlah sendiri pengakuannya.

Selasa, 07 Juni 2016

ANAK 3 TAHUN JATUH DARI LANTAI 2 DAN SELAMAT


TEMPO.CO, Philadelphia - Seorang ibu di Amerika Serikat percaya campur tangan Tuhan telah menyelamatkan nyawa anaknya yang jatuh dari lantai dua rumahnya. Cerita itu berawal saat Dionna Praylow hendak memandikan anaknya di rumahnya, di Dickinson, Philadelphia, Amerika Serikat, Rabu waktu setempat, 28 Oktober 2015.

Dia meninggalkan anaknya di kamar mandi untuk mengambil handuk. Ketika kembali, dia sudah tidak mendapati Reginald, anaknya, di tempat terakhir saat ditinggalkannya. Saat itu, Praylow berlari panik ke bawah. Sampai di pintu, anak tiga tahunnya itu berjalan pincang masuk ke rumah.

Reginald ketika itu dalam keadaan telanjang sambil menangis, tapi tanpa cedera selain memar di lengannya. Ketika Praylow mencari tahu tempat anaknya terjatuh, ia mengaku kaget lantaran didapatinya Reginald mendarat di foto bergambar lukisan Yesus "The Last Supper" milik neneknya.

Penyidik Polisi Special Unit Korban Philadelphia mengatakan tampaknya anak itu berdiri saat berada di kamar mandi dan bersandar di jendela sebelum terjatuh keluar jendela ke halaman belakang. "Anak itu jatuh ke sebuah foto berbingkai," kata polisi seperti dilansir NBC News, Jumat, 30 Oktober 2015.

Petugas medis kemudian membawa anak itu ke Rumah Sakit Anak Philadelphia dan ditangani oleh dokter, yang tak lama setelahnya kemudian mengizinkan dia dan ibunya pulang ke rumah. "Dia bertindak normal, berlarian, tanpa merasa sakit," kata Praylow.

Hingga kini, keluarga tersebut tidak tahu alasan mengapa foto tersebut bisa berada di luar rumah. Praylow kemudian mengatakan dia telah memindahkan foto suci tersebut ke ruang keluarga pascainsiden mengerikan itu.

NBC NEWS | YON DEMA

Sumber: dunia.tempo.co

Minggu, 05 Juni 2016

Joan Corinna ditarik oleh Petrus dan iblis


Saya seorang remaja berusia 15 tahun. Kegiatan saya sehari-hari adalah seorang pelajar dan hanya ke gereja setiap minggunya. Pada Sabtu, 12 Maret 2016, saya harus menjalani operasi Sinusitis, Amandel dan Polip. Seminggu setelah operasi, secara medis luka bekas operasi saya sudah sembuh, namun yang saya rasakan adalah rasa sakit itu semakin parah karena obat melalui infus. Dalam beberapa hari rasa sakit itu reda, sehingga saya bisa pulang ke rumah.

Ketika kembali ke rumah, rasa sakit itu kembali lagi. Lebih sakit dari sebelumnya, sampai saya kembali ke rumah sakit, langsung ke ruang emergency, untuk penanganan medis. Karena kamar di rumah sakit tersebut penuh, maka saya mendapat kamar 'isolasi'.

Keesokan harinya, saya pindah kamar ke ruang biasa, pada sore hari. Lalu pada saat jam 5 rasa sakit itu kembali datang, dan saya hanya terbaring lemas. Sampai pukul 11 malam ketika itu saya tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa, tidak bisa minum, tidak bisa makan. Mama saya hanya membasahkan mulut saya yang kering, tiba-tiba rasa sakit itu seperti terbakar, dan menjadi parah.

Dokter dan suster yang menangani saya bingung dan pasrah harus melakukan apa lagi, karena dosis obat untuk anti rasa sakit yang diberikan kepada saya sudah sangat tinggi. Sampai akhirnya saya merasa tidak kuat saya lemas dan saya merasa jiwa saya sudah tidak ditubuh saya lagi.

Saya berada di hutan pinus yang lebat, saya berdiri di sebuah pertigaan. Saya melihat ada Goa besar, lalu saya masuk ke dalam Goa tersebut. Di dalam Goa itu terdapat anak goa atau semacam lorong kiri dan kanan. Yang membedakan adalah Goa kiri tersebut gelap, sedangkan Goa kanan tersebut terang.

Lalu ada seorang pria dengan wajah Yahudi datang kepada saya dan berkata "Jangan Takut! ini aku Petrus, murid Yesus." Saya semakin bingung apa maksud dari pria ini. Lalu Petrus menuntun saya menuju Goa kanan yang terang itu. Disana terdapat 2 orang penjaga malaikat dengan jubah putih dan pedang di tangan mereka sehingga membentuk huruf 'X'.

"Jangan takut dia hanya titipan.", ucap Petrus kepada 2 orang malaikat itu. Akhirnya kedua malaikat itu memberikan saya jalan untuk masuk. Ketika saya masuk, jalanan tersebut berlapis emas. Lalu Petrus membawa saya ke sebuah tempat yang terdapat seperti mimbar pendeta yang diatasnya terletak buku yang berlapis emas sampai ke kertas dalamnya.

"Cari namamu di buku itu!' ucapnya, jujur saya kebingungan mencari nama saya karena banyak nama yang mirip seperti "Joan Corrina, Joana Corrinna" dan sebagainya, dan saya harus mencari nama yang benar-benar milik saya.

Setelah saya menemukan nama itu, Petrus memberikan garis bawah di nama saya. Menggunakan pena dari bulu burung merpati. Setelah itu saya dibawa masuk kedalam suatu tempat yg terlihat seperti desa yang sejuk dan indah.

Ketika saya masuk, badan saya terasa ringan, seperti semua beban di pundak saya telah hilang. Yang saya lihat disana adalah, setiap rumah memiliki inisial pemilik mereka. 'JC'. Lalu disana hanya terdapat 1 ruangan saja. Setiap individu memiliki 1 rumah masing-masing.

Sampai akhirnya, ada seorang anak seperti berusia 2 tahun datang kepada saya dan menarik jubah putih saya (Saat itu saya baru menyadari bahwa saya memakai jubah putih). "Hi Aunty! Aunty apa kabar? Kok Aunty ada disini?", ucap anak kecil itu sambil menarik jubah putih saya.

"Kamu siapa?", tanya saya. "Aku Hans, anaknya bunda Okta. Aunty aku denger aku punya adek lagi ya? Aunty jagain Bunda sama Kakak sama Adek ya, titip salam sama Bunda. Aunty jangan pulang dulu. Kasian di dunia mereka, butuh Aunty. Masih banyak yang sayang sama Aunty!", ucapnya sambil pergi bersama teman-temannya.

Saya disitu sadar jika saya berada di Surga karena anak kecil itu adalah anak kakak saya yang keguguran pada usia kandungan 6 bulan. Saya disitu hanya bisa menangis. Karena saya sudah berada di rumah Bapa. Lalu Petrus mengajak saya ke sebuah bangunan yang terdapat pondasi saja. "Ini rumah kamu, masih 15%, itu tandanya belum saatnya kamu pulang kesini."

Petrus langsung mengajak saya ke ujung jalan dimana terdapat istana megah dan indah. Lalu, ketika saya berjalan di jembatan terdengar suara "Akulah jalan kebenaran, tidak ada seorang pun yang dapat ke rumah Bapa, kalau tidak melalui Aku!" (Yohanes 14:6)

Lalu saya sampai di sebuah ruangan, dimana terdapat 1 buah kursi kosong. "Tunggu disini", ucapnya sambil pergi meninggalkan saya. Saya hanya duduk di kursi kosong tersebut, lalu saya melihat seperti sorotan lampu datang kepada saya.

Semakin lama semakin mendekat, saya menyadari itu adalah Tuhan Yesus. Saya berlari lalu memeluk Tuhan sambil menangis. Saya menceritakan segala pergumulan saya kepada Tuhan. "Aku ga mau balik kedunia, disana terlalu jahat. Disini aja enak nyaman, aku ga mau balik kesana.", ucap saya. Tuhan menjawab "Anak-Ku, Aku kuat maka engkau juga harus kuat." Lalu Tuhan Yesus membawa saya pergi mengelilingi surga. "Disini rumah dibangun melalui iman. Semakin dalam iman kamu ke Aku, maka semakin cepat rumah ini jadi", ucap-Nya (Wahyu 22: 1-17).

Hingga akhirnya saya berada di sebuah jurang, dimana ketika saya melihat kebawah terdapat banyak lautan manusia yang sudah hancur, dan disiksa. "Yesus! Tolong Saya!" "Yesus Maafkan Saya!" itulah teriakan mereka. Saya melihat Tuhan Yesus sedih dengan apa yang terjadi pada mereka semua.

Lalu saya mencium bau yang sangat busuk dan anyir, saya menyadari Tuhan Yesus tidak lagi di samping saya. Lalu semuanya berubah menjadi hutan pinus kembali, disitu saya bertemu dengan seorang lelaki yang gagah, sangat tampan.

"Kamu kalo takut kesana, ke tempat aku aja! Tempat aku enak, ga jauh dari dunia kok, disana tenang, enak, nyaman!", ucapnya sambil berjalan mendahului saya. Ketika dia berjalan, saya melihat di belakang tubuhnya terdapat ekor yang panjang.

"Lucifer", ucap saya tiba-tiba. Dia langsung memegang tangan saya lalu berubah menjadi seram sangat seram. Keadaan berubah kembali, saya berada di sebuah jurang yang sama namun ketika itu Lucifer berada di belakang saya, sehinga ia akan mendorong saya, karena selangkah lagi saya akan masuk kedalam neraka itu.

Suhu disana sangat panas, seperti terbakar. Bau busuk dan menyengat dimana-mana. Lalu Petrus menarik tangan saya. "Dia milikku", ucap Petrus sambil menarik tangan kiri saya. "Tidak! Dia milikku!", ucap Lucifer sambil menarik tangan kanan saya. Ketika saya melihat ke belakang, saya melihat badan saya berada di rumah sakit dan kedua orang tua saya sedang berdoa dan menangis.

"Jawab saya! Siapa yang kamu percaya?!", teriak Petrus. Saya berteriak sambil menutup mata "JESUS! I BELIEVED YOU!" lalu keadaan berubah, saya berada dipelukan Tuhan Yesus, sambil menangis.

"Pulanglah! Beritakanlah injil keselamatan ini kepada dunia. Karena waktu-Ku sudah sangat dekat.", ucap Yesus.

Lalu saya merasa saya menyatu dengan badan saya kembali. Saya mendapat penglihatan seperti layaknya film, mengenai kegiatan, aktivitas, dosa, apa yang telah saya perbuat dari bayi sampai besar.

Tidak sampai disitu, 2 hari berturut-turut saya dibawa kembali ke awan-awan, yang saya lihat adalah saya berada di tengah-tengah para malaikat. Lalu saya melihat sebuah pagar emas surga. Ketika saya naik ke pagar itu, terdapat suara "Pulanglah ke dunia! Belum waktunya kau disini!", ucap suara itu.

Lalu saya dibawa pergi oleh bayangan hitam melihat bagaimana indahnya dunia. Sambil mengajak saya mengikuti dunia. Sampai akhirnya pendeta saya datang pada jam 2 pagi, dan berdoa di kamar rawat inap tersebut. Saya merasa bebas disitu.

Jujur setelah kejadian ini saya didatangi 2x oleh 2 malaikat dengan berkata : "Kamu tahu tugas kamu di dunia ini apa?", ucap mereka. "Tugas kamu bukan stress karena dunia! Melainkan tugasmu adalah menjadi pelayan Tuhan! Kamu harus memberitakan injil ini, memberitakan apa yang sudah kamu dapat ke seluruh dunia. Setelah itu kamu kembali lagi kesana (surga). Ingat! Waktunya sudah sangat dekat!", ucap mereka.

Sejak saat itu saya sadar, dan memohon bantuan Tuhan untuk memberitakan injil ini. Lalu saya bertekad untuk membagi pengalaman saya kepada kita semua. Tugas saya hanya memberitakan kebenaran ini, biarlah Roh Kudus bekerja bagi kita semua. Terima Kasih. Tuhan Yesus memberkati.

Matius 28:19-20
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Matthew 28:19-20 (ERV)
"So go and make followers of all people in the world. Baptize them in the name of the Father and the Son and the Holy Spirit. Teach them to obey everything that I have told you to do. You can be sure that I will be with you always. I will continue with you until the end of time."

Copas Mariana Wibowo

Sumber: www.facebook.com