Senin, 20 Oktober 2014

ALI PEKTASH DITEMUI YESUS KRISTUS di Mekka


Yesaya 65:1 — “ AKU telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan AKU; AKU telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari AKU. AKU telah berkata: "Ini AKU, ini AKU!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-KU.”

Ali Pektash adalah pria Kurdi-Turki yang di besarkan dari sebuah keluarga Muslim. Putus asa dengan hidupnya yang terikat minuman keras, ia dianjurkan oleh pemilik kedai minum untuk kerja di Arab Saudi. Di Mekka, saat ia menunaikan ibadah Haji, ADONAI YESHUA HA MASHIACH menampakkan diri-NYA melalui mimpi, menjamah Ali dan menjadikan Ali manusia yang baru.

ini adalah satu dari lima video kesaksian Ali dari DVD
(klik pada link untuk melihat online. tersedia dalam subtitle Inggris, Arab dan Perancis). Di dalamnya ada 5 kesaksian dari 5 negara berbeda, satu dari Indonesia wanita bernama “Dini.”

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN ALI.
Ali bertumbuh dalam sebuah keluarga muslim. Ia adalah anak tertua dari sembilan anak, tetapi ia tidak memiliki banyak memori yang indah dari bagian keluarga yang besar tersebut. Mereka sering menggodai dia dan berkata bahwa ia nampak berbeda dari setiap orang lainnya di dalam keluarga. Bahkan ibunya sendiri membenci dia dan merupakan anak yang paling terbelakang mendapat kasih ibunya. Ia selalu merasa ditolak oleh keluarganya sendiri dan menangis banyak sekali di masa kanak-kanaknya.

Selama empat bulan setiap tahun Ali bekerja sebagai gembala ternak. Tugas ini dimulai sejak ia berusia delapan tahun dan berlanjut sampai usianya mencapai 18 tahun. Dia membawa domba-domba ke gunung-gunung dan di sana ia menghabiskan waktunya sendirian, menikmati keindahan alam: bunga-bunga, batu-batu, buah-buahan. Ia tidak tahu bagaimana sembayang, tidak juga tahu isi Kuran, namun ia tahu bahwa ada suatu Pribadi yang mulia yang telah menciptakan keindahan alam tersebut. Di gunung tersebut ia sering kali berbicara kepada Pribadi yang tidak terlihat tersebut, ”Betapa indahnya ciptaan-ciptaan-MU,” atau membuat pertanyaan, ”Darimanakah datangnya rasa manis pada buah appel ?”

Ketika ia mencapai usia 20 tahun, ia mulai meminum minuman beralkohol. Mencapai usianya yang ke 25 ia telah menjadi pemabuk, kecanduan alkohol. Ia bekerja sebagai mandor bangunan pada sebuah perusahaan konstruksi bangunan. Sering kali ia telah mulai minum itu sebelum pukul sembilan pagi. Ketika ia tiba di rumah, isterinya sering bertanya kepadanya apakah ia telah minum. Ini membuat dia marah sehingga ia memukuli isterinya setiap hari. Anak-anak Ali menyaksikan peristiwa tersebut dan mereka takut pulang ke rumah ketika jam sekolah selesai, jadi mereka sering pergi ke rumah teman mereka sampai mereka tahu bahwa ayah mereka telah tidur. Ia ingin berhenti mabuk dan merasa tidak enak memukuli Zehra, istrinya dan anak-anaknya, namun ia tidak mampu melepaskan ikatan alkohol yang menyebabkan pemukulan atas keluarganya sendiri.

Sebagaimana kebiasaan Ali, pulang kerja dan mampir di kedai minum untuk mabuk. Pada suatu peristiwa, setelah uang di sakunya habis terkuras untuk botol-botol bir, dan para pengunjung sudah meninggalkan kedai, namun Ali masih duduk di kursinya dan masih ingin munum lagi.

Pemilik kedai terpaksa menghampirinya untuk mengusir Ali, sebab kedai akan segera ditutup. Sudah larut malam. ”Saya tidak bisa pulang ke rumah,” Ali yang mabuk ini berkata, ”ketika saya pulang, maka saya memukul isteri saya dengan sangat keras.…bahkan saya tidak ingat namaku sendiri.”

”Seharusnya kamu pergi ke Arab Saudi,” pemilik kedai menasehati Ali, ”alkohol terlarang di sana, maka kamu akan berhenti minum. Di Arab Saudi mereka perlu pekerja-pekerja kontruksi dan gajinya bagus.” ”allah…akan menolong saya,” Ali meresponi. Itu merupakan suatu ide yang baik pikirnya. Jadi ia pergi ke Saudi dan mencari pekerjaan.

Namun malam pertama ia tiba di Saudi, ia mencari dimana bisa mendapatkan bir. Terkejut dengan dirinya sendiri, ternyata bir juga dijual di Arab Saudi, jadi ia mulai minum lagi. Setiba di Mekkah, dengan bangga ia menelpon isterinya, yang sangat terkejut sebab Ali tidak bercerita tentang kepergiannya ke Saudi.

Pada percakapan jarak jauh tersebut Ali berkata dengan optimis, ”Saya tepatnya ada di Mekkah, dan ya hanya sekali-sekali minum bir. Tahun depan saya berharap akan menunaikan ibadah haji. Ini kabar baik, bukan kah begitu?” Dari saat ini dan seterusnya saya akan menjadi seorang muslim yang taat, Zehra.” Saya akan menjadi seorang ayah yang baik, saya tidak akan lagi meminum bir. Saya akan tetap mengirim uang bagi mu, ok ?

Setahun berikutnya ia pergi Haji dengan rombongan dari Turki, dan teman lamanya, Ero, juga ikut dan mereka satu tenda bersama beberapa orang lain. ”Tiba di Mekka, saya mengelilingi Ka’aba dan melakukan sembayang malam, malam itu adalah sembayang pertama sepanjang hidupku.” Ali cerita.

Tiba di perkemahan, mereka bercakap-cakap di depan tenda mereka; esok pagi adalah perjalanan ke Medina untuk melanjutkan ibadah haji. Di depan tenda aku berkata kepada teman-temanku, ”Dari mulai sekarang, saya akan meninggalkan masalah-masalahku kebelakangku. Saya ingin keluar dari minuman dan hidup damai dengan isteriku dan anak-anakku.” Ero menjawab dengan haru, ”Kami senang kamu ada di sini, Ali. Mudah-mudahan allah menjawab semua doa-doamu.” Lalu teman-temannya masuk ke tenda untuk tidur malam, sementara Ali berbaring di luar dengan beralas karpet kecil dan mata memandang ke langit, merenungkan dan berdoa di dalam hatinya, ”Bagaimana saya bisa menjangkau ENGKAU, ELOHIM ? Saya tidak tahu melakukannya. Saya berdoa kepada-MU dengan segenap hatiku, saya ingin ENGKAU menyatakan diri-MU sendiri kepadaku. Slamatkanlah saya dari ikatan alkohol ini. Saya ingin ENGKAU menyelamatkan saya.” Dan Ali jatuh terlelap.

Malam itu Ali mendapatkan mimpi. Dalam mimpi tersebut YESHUA HA MASHIACH memegang tangan Ali dan berkata, ”Kamu adalah milik-KU !!!” AKU mengambilmu untuk ada bersama-KU.” Sambil tangan-NYA menyentuh dahi Ali, YESHUA berkata lagi, ”Pergilah dari sini, kamu adalah milik-KU.”

Ali terbangun dari mimpinya, ia dipenuhi sukacita dan merasa seperti sedang melayang, sehingga ia menyentuh karpet tempat alas tidurnya untuk memastikan bahwa ia masih tetap di bumi. Segera ia masuk ke tenda membangunkan Ero, temannya lamanya yang ia telah kenal selama 15 tahun, untuk menceritakan mimpinya.

SAYA TELAH MELIHAT YESHUA HA MASHIACH !!!
Saya telah melihat YESHUA HA MASHIACH dalam mimpiku, YESHUA ada di sampingku !!!” Ero yang sedang tidur lelap terbangun dan dengan nada tidak acuh dan sedikit kesal ia berkata, ”Apa yang sedang kamu bicarakan?” Sementara mereka berdua berbicara, Ali kembali mendengar suara YESHUA HA MASHIACH, dan berkata kepada temannya ”kamu dengar suara itu?” Ero tidak mendengar apa-apa, dan menjawab, ”Kamu telah makan terlalu banyak semalam dan telah bermimpi buruk.”

”Tidak, Tidak. Itu adalah mimpi yang indah,” Ali coba menerangkan.
Lalu Ali kembali tidur, dengan tujuan jika mungkin ia bisa menyambung mimpinya. Sekali ini ia tidur sisi rekan-rekannya di dalam tenda.

Segera ia kembali mendengar suara YESHUA HA MASHIACH berkata, ”Ali, kamu milik-KU. Kamu tidak akan melakukan ziarah ini. Tinggalkan tempat ini.”
Saya terus menerus mendengarkan suara yang berkata ”Tinggalkan tempat ini” dan suara ini sungguh menggangguku. Lalu aku keluar dari tenda dan mencoba tidur di mobilku.”

Paginya teman-teman setenda Ali menemukan ia tertidur di mobil dan membangunkannya dan mengajak ia berangkat ke Medina. ”Saya akan menyusul kalian,” Ali berkata. Ketika ia menghidupkan mesin mobilnya untuk melanjutkan ziarah, aneh mesin tidak bisa hidup, padahal mobil itu baru berusia satu bulan. Lalu, suara itu terdengar kembali, ”Kamu tidak akan pergi pada ziarah ini. Kamu adalah milik-KU !!!

Lalu Ali pulang ke apartemennya. Keajaiban lainnya terjadi, di cermin ia melihat bahwa separuh dari bulu dadanya telah menjadi putih. Ali mencoba membersihkannya, ia pikir itu adalah debu atau sesuatu, namun warna putih tersebut tidak lenyap. Tiba-tiba suatu suara berbicara kepadanya, ”Kamu akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada ini.”

”Pada saat itu ketakutan besar melandaku, suatu ketakutan yang aneh bercampur dengan sukacita. Saya merasakan bahwa ELOHIM besertaku dan akan menolong ku.” Lalu ia pergi berlutut di sebelah tempat tidurnya untuk berdoa, ia tidak tahu apa yang ia harus katakan. Dengan kedua tangan yang terangkat tinggi saya hanya berkata, ’Baik, ADONAI, apapun yang ENGKAU kehendaki dariku dari saat ini dan seterusnya, saya akan melakukannya."

Malam itu saya mendengar suara itu kembali mengatakan padaku untuk kembali pulang ke Turki secepatnya. Tiga hari kemudian, ia berada pada pesta ”Welcome Home” di rumahnya di Turki. ”Semua tetanggaku telah berkumpul dirumahku. Saya sungguh berbahagia,” Ali bercerita, ”Mereka tahu bahwa saya pernah memukuli isteri dan anak-anakku, tetapi mereka tetap suka kepadaku.

Kembali ia mendengar suara, ”berdirilah dan katakan pada setiap mereka bahwa kamu sekarang adalah seorang Kristen.” Ia mentaati suara tersebut, dan berdiri dan bercerita kepada semua hadirin. ”Sementara saya ada di Arab Saudi, saya telah melihat YESHUA HA MASHIACH di dalam suatu mimpi. YESHUA menjamah saya. Saya ingin kalian semua mengetahui bahwa saya telah menjadi seorang Kristen. Saya sekarang adalah seorang Kristen.” Pengakuannya yang singkat tetapi langsung tersebut disambut olokan tertawa para tetangganya, pria dan wanita. Lalu suasana menjadi sunyi, pelan-pelan, satu-per-satu mereka meninggalkan rumahnya.

Setelah anak-anak pergi tidur, Zehra, menghampiri suaminya yang masih tetap duduk di tempat yang sama pada saat pesta, ia duduk di samping suaminya.
”Zehra, saya benar-benar telah menjadi Kristen,” Ali berkata,
”Tetapi bagaimana ? Bagaimana seorang bisa menjadi Kristen di Arab Saudi ? Zehra bertanya, “Sementara berada di sana, YESHUA HA MASHIACH telah datang kepadaku dalam suatu mimpi dan menjamahku. Saya merasa perubahan dalam hatiku, YESHUA telah memberiku sukacita yang luar biasa. YESHUA berkata bahwa saya adalah milik-NYA. Saya telah jatuh hati kepada YESHUA HA MASHIACH.”

Lalu Ali meminta maaf kepada isterinya dan berjanji tidak akan memukulnya lagi dan berkata: ”ADONAI telah mengampuni saya. Akankah kamu….Kamu juga…mengampuniku?” Lalu Ali menangis.

”Saya mengampuni, Ali. Mengapa kamu menangis ? Apa yang salah ?” Zehra bertanya

”Zehra, sekarang…sekarang saya seorang Kristen, tetapi kamu tidak. Jadi, apa yang kita akan lakukan ?”

“Tidak masalah, jika kamu telah menjadi Kristen, saya akan juga,” Zehra menjawab pasti.

”Malam itu, rumah kami penuh dengan damai. Namun kami tidak tahu satu orang Kristen pun. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan,” Ali mengingat kejadian tersebut. Ali lalu kembali mencari pekerjaan, dan mendapatkannya. Ali menyaksikan kepada rekan kerjanya bagaimana ADONAI telah merubah hidupnya.
Ia dipecat. Ia pindah ke Istambul, dan dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Dua tahun setelah perjumpaan dengan YESHUA HA MASHIACH, ia tetap belum bertemu satu orang Kristenpun, dan belum memiliki Alkitab ditambah kerinduan akan keluarganya telah menyebabkan ia tertekan dan mulai kembali minum minuman keras.

Suara di hatinya berseru, ”Kembalilah ke rumahmu.” Di kotanya ia mendapat pekerjaan. Pada suatu hari ia menemukan siaran radio Kristen tanpa sengaja, bernama Dipanggil untuk Damai (Call to Peace) berbahasa Turki. Suara di radio itu berkata, ”YESHUA HA MASHIACH telah mati, bangkit dari kematian setelah tiga hari dan sekarang duduk di sisi kanan BAPA.” Itulah berita Kristen pertama yang ia pernah dengar sejak pertemuannya dengan YESHUA HA MASHIACH di Mekkah. Ia segera memanggil isterinya untuk mendengarkan juga. Dan mengirim surat kepada stasiun radio Kristen tersebut untuk minta Alkitab Perjanjian Baru.

Sepuluh hari kemudian ia menerima Alkitab Perjanjian Baru. Ia juga menerima bahan-bahan Pelajaran Alkitab dari sumber yang sama. Ali berusia 38 tahun ketika ia menerima Alkitab tersebut, ”itu mungkin saat terbahagia dalam kehidupanku,” Ali mengenang.

”Saya membaca seluruh Perjanjian Baru tanpa tidur. Kehidupanku mulai berubah. Orang-orang juga dapat melihat perubahan dalam hidupku,” Ali berkata. Dan suami-isteri ini semakin aktif bersaksi kepada orang lain dan mengundang setiap tetangga untuk datang kerumah mereka mempelajari Alkitab.

Setelah Ali dan Zehra menyelesaikan kursus-kursus Alkitab melalui korespondensi, mereka sekeluarga pindah ke Istambul untuk menghadiri sekolah Alkitab.

Sekarang Ali Pektash adalah seorang pendeta di Turki, ia rajin membuka jemaat-jemaat baru di Turki seperti rasul Paulus.

Ali terus memberitakan iman Kristennya secara terbuka dan tanpa malu. Alkohol tidak lagi menguasai hidupnya, dan ia mengasihi isterinya. Sungguh Ali Pektash telah menjadi suatu ”ciptaan baru di dalam YESHUA HA MASHIACH.” Bulan Mei tahun 2014, Ali dengan rombongannya berkunjung ke kota Yerusalem untuk suatu konferensi orang-orang yang beriman kepada ADONAI YESHUA HA MASHIACH. ”Konferensi At the Crossroads” ini khusus diadakan untuk orang-orang Timur Tengah yang bertujuan mencari strategi ELOHIM bagi Timur Tengah di tengah-tengah masa gejolak politik dan sekaligus menolong mempersatukan kembali putra-putra Abraham (keturunan dari Ishak, Ismael, Israel/Yakub dan Esau).

Pada konferensi ini, hadir orang-orang percaya dari berbagai latar belakang kebangsaan, seperti Mesir, Irak, Iran, Cyprus dan Yordan, Turki, Armenia, juga orang Israel yang tinggal di luar Israel. Pendeta Ali Pektash adalah salah satu pembicara pada konferensi tersebut.

Baca: Petkash: “Kita memiliki pelayanan yang sangat penting – memperdamaikan Dunia.”

Visi dari Konferensi ini di dasari pada nubuatan nabi Yesaya 19:23-25 – "Pada waktu itu akan ada jalan raya dari Mesir ke Asyur, sehingga orang Asyur dapat masuk ke Mesir dan orang Mesir ke Asyur, dan Mesir akan beribadah bersama-sama Asyur. Pada waktu itu Israel akan menjadi yang ketiga di samping Mesir dan di samping Asyur, suatu berkat di atas bumi, yang diberkati oleh TUHAN semesta alam dengan berfirman: "Diberkatilah Mesir, umat-KU, dan Asyur, buatan tangan-KU, dan Israel, milik pusaka-KU."

Seluruh isi pasal 19 pada nubuatan nabi Yesaya ini tepatnya adalah untuk negara Mesir, diawali dengan kalimat: “Ucapan terhadap Mesir. Lihat, YAHWEH mengendarai awan yang cepat dan datang ke Mesir, maka berhala-berhala Mesir gemetar di hadapan-NYA, dan hati orang Mesir, merana hancur dalam diri mereka.” Yesaya 19:1

Kericuhan berdarah pada peristiwa Arab Spring di Mesir menurunkan President Mubarak dan juga Morsi terjadi telah dipercayai oleh orang-orang Kristen Mesir sebagai penggenapan nubuatan nabi Yesaya. YAHWEH membersihkan Mesir dari berhala-berhala dan membawa bangsa Mesir berbalik dan beribadah kepada YESHUA HA MASHIACH saja.

Ayat 23 sampai 25 adalah nubuatan yang bersifat janji bahwa YESHUA akan membuat “Jalan Raya penghubung antara Mesir dengan Asyur.” Bangsa Asyur kuno hidup di sekitar Irak utara, Iran, Armenia, Turki Timur saat ini, itu adalah Pegunungan Kurdistan, yang di huni oleh bangsa Kurdi saat ini. Pendeta Ali Pektash bukan saja tinggal di Asyur (Turki Timur), lebih dari itu ia orang Kurdi.

Siapakah yang bisa percaya nubuatan ini jika itu dibaca 70 tahun yang lalu ?
70 tahun yang lalu negara Israel masih belum berdiri sejak diruntuhkan oleh Kerajaan Romawi di bawah Jendral Titus di tahun 70 AD. Israel baru lahir kembali tahun 1948 dan indentitas bangsa Kurdi baru muncul tahun 1988 ketika President Saddam Hussein menjatuhkan bom beracun ke desa-desa suku Kurdi yang menewaskan 4.000-5.000 hampir semuanya adalah rakyat sipil Kurdi.

Sekarang bangsa Kurdi diambang kemerdekaan. Yesaya melayani sebagai nabi dari 740-681 BC. ALKITAB memiliki lebih dari 800 nubuatan, 80%nya telah tergenapi !!! ALKITAB adalah sungguh Kitab Suci yang diwahyukan dari Sorga !!! AMIN.

TUHAN YESUS Memberkati.

Sumber: www.facebook.com

Minggu, 05 Oktober 2014

Kirsten Powers Atheis yg Bertobat


Kirsten Powers, seorang jurnalis dari kantor berita Fox News dan bekerja untuk partai Demokrat Amerika Serikat, bersaksi bagaimana ia seorang yang alergi dengan hal-hal yang berbau “Kristen” namun sekarang dia memeluknya dengan gembira bahkan ia terang-terangan menyatakan dirinya “Kristen lahir baru” dan menjadi pengikut Yeshua.
Joe Kovacs, adalah seorang penulis kesaksian Kirsten, berikut ini bagian besar laporannya. Joe adalah penulis dari buku “Shocked by the Bible: The Most Astonishing Facts You’ve Never Been Told” dan, “The Divine Secret: The Awesome and Untold Truth About Your Phenomenal Destiny.”

Kirsten Powers wanita yang cerdas, cantik, komentator Demokrat pada Fox News, yang adalah seorang atheis hampir dalam seluruh kehidupannya sampai akhirnya dia berkata bahwa dia telah mengalami pertemuan pribadi dengan Yeshua.

Latar belakang Kirsten

Kirsten telah bertumbuh di Gereja Episcopal di Alaska, namun mengakui bahwa imannya saat itu “dangkal” dan “tipis.” Tetapi ketika ia memasuki perguran tinggi, kenyataan kehadiran Elohim telah lenyap dari dirinya khususnya ketika ayahnya sendiri mulai luntur imannya.

“Mulai awal usia dua puluh dan seterunya, saya terombang-ambing antara atheism (tidak percaya adanya Elohim) dan agnosticism (keyakinan yang sama sekali menolak adanya kebenaran yang mutlak), tidak pernah datang mendekat untuk berpikir bahwa Elohim dapatlah ada nyata.”

Setelah lulus dari bangku kuliah, Powers bekerja dengan team Clinton (politikus) dari tahun 1992 sampai 1998, menyadari politik-politik Demokrat “adalah agama kami, untuk sebuah batas tertentu.”

“Semua teman saya adalah sekuler, liberal,” ia bercerita kepada Radio Focus on the Family. “Jadi, saya sungguh pergi semakin masuk ke dalam sebuah dunia sekuler secara luar biasa. Sekarang semua teman saya pada dasarnya adalah orang-orang atheist, atau jika mereka ada memiliki sejenis hal yang bersifat rohani, mereka sangatlah tidak bersahabat terhadap keagamaan, khususnya Kristianiti. Jadi saya saat itu sungguh tidak ada ketertarikan sama sekali tentang itu.” [Anda lihat betapa media Barat telah berhasil menipu banyak orang dengan memutar balik citra Kristianiti - ajaran Yeshua, Anak Manusia yang tanpa noda dan dosa dan ajarannya sangat mulia]

”Jadi ketika saya mulai pacaran dengan seorang pria yang percaya Yeshua,” ia menulis, ”saya tidak mencari Elohim. Jelasnya, seminggu sebelum saya bertemu pria ini, seorang teman saya bertanya pada ku jika memiliki hal tertentu untuk pacaran. Respon saya : ’Siapa saja asal ia tidak beragama.’”

Bulan-bulan pertama dalam masa pacaran mereka, pacar prianya bertanya pada Kirsten, “Apakah kamu percaya Yeshua adalah Juruselamatmu?”
“Perutku tenggelam. Saya mulai panic,”
ia mengingat, “Oh tidak, pikiran pertamaku. Pria ini gila.”

Ketika Kirsten respond bernada negative, maka pacar prianya mulai bertanya, ”Apakah kamu berpikir kamu dapatlah pernah mempercayai itu?” Pria ini mungkin berkehendak menikahi Kirsten, namun menandaskan bahwa ia tidaklah dapat menjalin hubungan dengan seorang yang bukan Kristen.

Kirsten menjawab dengan jujur, “Saya berkata, saya tidak ingin menyesatkan pacarnya – saya tidak akan pernah percaya kepada Yeshua,” ia bercerita. Lalu pria ini berkata perkataan ‘magic’ kepada wanita liberal ini: ‘Apakah kamu pikir kamu dapat tetap berpkiran terbuka tentang hal itu?’ Well, tentu saja. ‘saya orang yang sangat berpikiran terbuka! Meskipun saya saat itu tidak sama sekali berpikiran terbuka.’”

“Jika ada satu hal yang saya benar-benar aman, itu adalah bahwa saya tidak akan pernah mematuhi agama apapun – terutama kepada Kristen Injili, yang saya pernah mengadakan penghinaan khususnya,” ia menulis di Chritianity Today.

Bagaimanapun ia memutuskan untuk sekali saja berkunjung ke gereja pacarnya.

Mulai melihat terang

Saat Kirsten pertama kalinya berkunjung ke gereja, ia menjadi tertarik dengan kotbah pendetanya. “Pendeta ini menerangkan pesannya dengan pengetahuan yang dalam, berpindah dari seni, sejarah dan filsafat. Saya memutuskan untuk kembali mendengarnya kembali. Segera, mendengarkan pendeta Keller berkotbah menjadi inpirasi dari minggu saya.” – namun satu hal yang Kirsten tidak suka: pendeta ini selalu menutup kotbahnya dengan mengaitkan semua hal tersebut dengan Yeshua, Kirsten berkata, ”Untuk bulan-bulan pertama, saya merasa frustasi: Mengapa ia harus menghancurkan percakapan yang bagus sempurna dengan Yeshua nonsense ini?”

Minggu ke minggu, pendeta Keller membicarakan suatu perkara tentang Kristianiti dan perkara melawan atheism dan agnosticism. Itu menantang Kirsten Powers untuk mulai membaca Alkitab dan pacar prianya berdoa dengan dia untuk Elohim menyatakan Diri-Nya sendiri kepada jurnalis tersebut.

Setelah sekitar delapan bulan mendengarkan Keller, journalist ini menyimpulkan “bukti memberatkan pada sisi Kristianiti. Namun saya belum merasakan hubungan dengan Elohim, dan seriusnya, saya tidak bermasalah dengan hal itu. Saya saat itu masih tetap berpikir bahwa orang-orang yang berbicara tentang mendengarkan suara dari Elohim atau mengalami Elohim adalah delusi atau berbohong.”

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. (Yoh 10:27-28)

Yeshua menampakkan diri-Nya kepada Kirsten melalui mimpi

Pada kondisi jiwa seperti di atas ia pergi ke Taiwan, tujuh tahun lalu. Kirsten bertemu dengan Penciptanya. tahun 2006 di Taiwan, Kirsten Powers berkata, “Saya terbangun dalam perasaan seperti dalam persimpangan antara sebuah mimpi dan kenyataan. Yeshua datang kepada ku dan berkata, ‘Inilah Aku (Here I am).’”

Ia bercerita kepada majalah Christianity Today, “Itu terasa sungguh nyata. Saya tidak tahu harus berbuat apa,” Kirsten bercerita, “saya telpon pacar saya, namun sebelum saya punya waktu untuk menjelaskan padanya tentang hal itu, ia bercerita pada ku bahwa ia telah berdoa satu malam sebelumnya dan merasa kami seharusnya putus hubungan. Jadi kami lakukan. Jujurnya, sementara saya kecewa, saya lebih trauma oleh kunjungan Yeshua kepada ku.”

“Saya telah mencoba untuk menghapus pengalaman tersebut sebagai synapses (pembuahan dua jenis sel tubuh) yang salah tembak, tetapi saya tidak dapat menguncangkannya. Ketika saya kembali ke New York beberapa hari kemudian, saya terhilang, Saya tiba-tiba merasakan Elohim ada dimana-mana dan itu sungguh mengerikan. Lebih penting, itu tidak diundang. Itu terasa seperti suatu invasi. Saya mulai takut saya menjadi gila.”

Dalam sebuah wawancara TV di Saluran Fox News dengan Howard Kurtz, “REPORTER’S RELIGIOUS AWAKENING; Becoming a Devout Evangelical Christian,” Kirsten berkata, “Dan saya telah memiliki pengalaman ini dimana saya telah mendapat mimpi layaknya mengakhiri duniaku sedikit, bahwa saya, pada mulanya, hanya berpikir itu hanyalah mimpi, sebab saya sebelumnya sungguh tidak percaya hal-hal seperti itu. Dan mungkin itu hanyalah sebuah mimpi, saya tidak tahu, namun itu menaruh saya pada jalan-jalan setapak pencarian untuk belajar tentang itu. Saya berakhir di dalam pelajaran Alkitab dan sisanya adalah semacam sejarah.” Puluhan kesaksian orang-orang Muslim berjumpa Yeshua di MuslimJourneToHope.com

Itu mengambil sekitar dua tahun untuk Kirsten dapat menerima apa yang telah terjadi pada dirinya. Ia menghadiri pelajaran Alkitab yang dipimpin oleh Kathy Keller.

Ia teringat ketika pertama kalinya berjalan masuk ke pertemuan tersebut, perutnya terasa terikat oleh sebuah tali. ”Dalam pikiran saya, hanyalah orang-orang aneh dan fanatik yang pergi ke pelajaran-pelajaran Alkitab,” ia menulis. ”Saya tidak ingat apa yang dikatakan hari itu. Namun semua yang saya tahu ketika saya meninggalkan tempat itu, segala sesuatu telah berubah. Saya tidak akan pernah lupa berdiri diluar apartment the Upper East Side itu dan berkata kepada diriku sendiri, ’Itu benar. Itu benar semuanya.’ Dunia terlihat berbeda seluruhnya, seperti sebuah kerudung telah diangkat keluar. Saya tidak memiliki satu kata keraguan. Saya dipenuhi dengan kesukaan yang tidak dapat diterangkan.”

“Ketakutan masa depan (dunia karir) menjadi seorang Kristen yang sungguhan merayap mundur hampir tiba-tiba. Beberapa bulan saya telah menghabiskan waktu melakukan yang terbaik saya bisa untuk bergumul keluar dari Elohim. Tidak ada artinya. Kesetiap tempat saya berpaling, disana Dia berada. Pelan-pelan ketakutan berkurang dan sukacita bertambah. Suara Aungan Sorga telah mengejar saya dan menangkap saya – entah saya suka itu atau tidak.”

Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Mata-Mu melihat, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. Mazmur Daud 139:1-16

Hidup di New York, dimana uang dan material adalah Mamon dan kebebasan hidup adalah Beetzebul dan worldview tentang kehidupan jauh dari nilai-nilai moral Alkitab, Kirsten menghadapi banyak tantangan, banyak dari mereka mempertanyakan keputusan sebagai pengikut Yeshua, ia gambarkan hal dengan ”Itu tidak seperti hidup di Selatan (Amerika Serikat) atau ditempat lain dimana setiap orang Kristen. Saya hidup di sebuah dunia dimana tidak seorangpun orang percaya. Jika saya mendapati satu dollar untuk setipa kali seseorang berkata, ’Saya tidak mengerti: bagaimana kamu dapat ada seorang Demokrat dan ada sebagai seorang Kristen?’ Saya tentunya sudah jadi seorang millioner.” Kirsten bercerita sambil tersenyum.

Komentar saya: Orang Kristen perlu berdoa lebih banyak agar lebih banyak lagi jurnalis mengenal Adonai Yeshua Ha Mashiah !! Kirsten memerlukan dukungan doa orang-orang percaya di dalam menghadapi tantangan di dunia sekitar dia hidup. Iblis sering kali menipu orang percaya dengan lebel-lebel palsu, fakta sesungguhnya ialah Yeshua adalah seorang yang ‘Murni Demokrat’- Dia bergaul dengan Zakeus (pemungut cukai), satu dari murid setian-Nya adalah Maria Magdalena (pelacur yang tertangkap basah, dan diselamatkan). Bedanya Yeshua tidak kompromi dengan dosa seperti kebanyakan para Demokrat Amerika! Label palsu Iblis lainnya ialah ”bagaimana kamu bisa jadi seorang Scientist dan tetap seorang Kristen?” atau ”seorang Filsafat dan tetap seorang Kristen?” Fakta bertumpuk menunjukkan bahwa banyak penemuan teknologi yang kita sekarang pakai ditemukan oleh orang-orang Kristen seperti Sir Isaac Newton (ahli matematika dan penemu telescope); professor filsafat abad 20 dari universitas terkenal (seperti CS Lewis, Derek Prince) adalah para Kristen sejati. Tokoh Gereja Barat yang merubah paganism dan barbarian di Eropa menjadi benua ‘Demokrasi’ dan Pembela HAM adalah ahli Alkitab Perjanjian Lama, bernama Saulus orang Tarsus. Kita harus bangga menjadi pengikut-pengikut Yeshua Ha Mashiah sebab kita adalah ”Garam dan Terang Dunia” lebih lagi kita disebut ”the children of The Most High,” seperti Yeshua berkata kepada para pengikut-Nya: Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Elohim Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Luk 6:35-36)

2 Korintus 5:17 - Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Seorang manusia yang menjadi pengikut Yesus tidak serta merta menjadi militan didalam mental rohaninya. Proses demi proses harus dialami oleh orang itu supaya menjadi seorang yang benar-benar stabil didalam level iman kekristenan-nya. Proses demi proses itu tidaklah mudah, belum lagi proses untuk mempertahankan level keimanan, semua proses itu memerlukan waktu yang tidak singkat juga tidak mudah. Oleh karena itu ada benarnya kita meminta kepada Tuhan Yesus untuk membuat stabil iman kita.

Tetap meminta semangat kepada Tuhan Yesus Kristus untuk menjalani hari-demi hari. Selalu mempunyai prinsip untuk menjadi manusia yang lebih baik dan benar dimata Tuhan. Tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Sumber: senjatarohani.wordpress.com

Sabtu, 04 Oktober 2014

KISAH 2 ORANG IBU DI ALAM KEMATIAN


Memasuki bulan Oktober ini, saya berharap kita semua akan lebih baik membenahi diri kita kearah yg lebih baik.

Saudaraku, renungan kali ini saya akan bercerita tentang kesaksian 2 orang wanita (kebetulan mereka adalah saudara saya sendiri). Saudari Leni dan saudari Susi.

Saudaraku, saudari Leni menceritakan bahwa setelah selesai melahirkan beberapa jam, keluarganya turun makan dikantin, saat itu tiba tiba pendarahan terjadi begitu hebat sampai tubuhnya lemas dan akhirnya tak sadarkan diri.

Ketika keluarga selesai makan dan hendak pamit, mereka melihat Leni terkapar dg darah di seluruh tempat tidur. Ya, Leni sdh meninggal kata dokter. Darah sdh habis menggenangi kasur. Mukanya putih pucat sdh menjadi mayat, dan tdk bernafas lagi. Keluarga saat itu berdoa dan menangis mengharapkan supaya ada mujizat. Tiba-tiba saja Leni hidup kembali. MUJIZAT!!!Darah sdh habis, tapi bisa hidup kembali, apakah itu bukan suatu keajaiban ???

Saat itu Leni mulai bercerita, dia pencet bel suster tdk datang juga. Dan akhirnya lemas, rohnya keluar ditarik dan akan dibawa oleh sekumpulan setan setan. Tapi, Leni memberontak terus!! Setan terus menyeret, akhirnya Leni bilang: okelah, saya mau dibawa tapi dibawa ke Tuhan Yesus karena saya milik Tuhan Yesus bukan milik kalian!!! Saat Leni berkata seperti itu, setan setan langsung melepaskan Leni seakan takut dan kabur begitu saja. Saat itu juga Leni hidup kembali bernafas dan ditransfusi darah berkantong-kantong.

Lain halnya dng saudari Leni yg sdh mengalami kematian, saudari Susi hampir mengalami kematian. Susi saat itu juga mengalami pendarahan hebat krn placenta bayi lengket dirahim.

Bayangkan 4 jam lamanya diruang operasi dng darah yg keluar terus. Keluarga panik dan terus berdoa. Waktu itu saya juga diminta bantuan dukungan doa. Kakak saya semuanya mendonorkan darah. Berkantong kantong darah dari para suster-susterpun diminta saat itu. Dokter sdh keringat dingin.

Saudaraku, Susi melihat rohnya keluar dari tubuhnya. Dia melihat dokter sambil keringat dingin dan panik mengobok obok perutnya yg penuh darah. Saat itu juga dia melihat terowongan putih, dan hendak berjalan kearah sana dan masuk kesana. Tapi saat itu ada suara yg menyuruhnya kembali pulang ketubuhnya. Akhirnya, susi keluar dari terowongan dan masuk ketubuhnya kembali. Dan sadar saat itu. Dokter sdh berhasil menjahit perut Susi.

Begitulah, saudaraku, apabila kita tinggal didalam Tuhan Yesus, maka maut tdk akan berdaya atas kita. Tubuh, jiwa dan roh kita ini adalah milik Tuhan. Maka kita akan kembali kepada Tuhan kalau sdh waktunya. Umur kita ada ditangan Tuhan. Mujizat masih tetap ada sampai sekarang. Andalkanlah Tuhan dalam segala perkara.

Semoga melalui 2 kesaksian ini, saudara-saudara semua bisa dikuatkan kembali. Jangan takut akan kematian!! Tapi, takutlah akan Tuhan!!! Amin!! Halleluyah!!! 

Sumber:  fellesalon.felle