Senin, 20 Oktober 2014

ALI PEKTASH DITEMUI YESUS KRISTUS di Mekka


Yesaya 65:1 — “ AKU telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan AKU; AKU telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari AKU. AKU telah berkata: "Ini AKU, ini AKU!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-KU.”

Ali Pektash adalah pria Kurdi-Turki yang di besarkan dari sebuah keluarga Muslim. Putus asa dengan hidupnya yang terikat minuman keras, ia dianjurkan oleh pemilik kedai minum untuk kerja di Arab Saudi. Di Mekka, saat ia menunaikan ibadah Haji, ADONAI YESHUA HA MASHIACH menampakkan diri-NYA melalui mimpi, menjamah Ali dan menjadikan Ali manusia yang baru.

ini adalah satu dari lima video kesaksian Ali dari DVD
(klik pada link untuk melihat online. tersedia dalam subtitle Inggris, Arab dan Perancis). Di dalamnya ada 5 kesaksian dari 5 negara berbeda, satu dari Indonesia wanita bernama “Dini.”

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN ALI.
Ali bertumbuh dalam sebuah keluarga muslim. Ia adalah anak tertua dari sembilan anak, tetapi ia tidak memiliki banyak memori yang indah dari bagian keluarga yang besar tersebut. Mereka sering menggodai dia dan berkata bahwa ia nampak berbeda dari setiap orang lainnya di dalam keluarga. Bahkan ibunya sendiri membenci dia dan merupakan anak yang paling terbelakang mendapat kasih ibunya. Ia selalu merasa ditolak oleh keluarganya sendiri dan menangis banyak sekali di masa kanak-kanaknya.

Selama empat bulan setiap tahun Ali bekerja sebagai gembala ternak. Tugas ini dimulai sejak ia berusia delapan tahun dan berlanjut sampai usianya mencapai 18 tahun. Dia membawa domba-domba ke gunung-gunung dan di sana ia menghabiskan waktunya sendirian, menikmati keindahan alam: bunga-bunga, batu-batu, buah-buahan. Ia tidak tahu bagaimana sembayang, tidak juga tahu isi Kuran, namun ia tahu bahwa ada suatu Pribadi yang mulia yang telah menciptakan keindahan alam tersebut. Di gunung tersebut ia sering kali berbicara kepada Pribadi yang tidak terlihat tersebut, ”Betapa indahnya ciptaan-ciptaan-MU,” atau membuat pertanyaan, ”Darimanakah datangnya rasa manis pada buah appel ?”

Ketika ia mencapai usia 20 tahun, ia mulai meminum minuman beralkohol. Mencapai usianya yang ke 25 ia telah menjadi pemabuk, kecanduan alkohol. Ia bekerja sebagai mandor bangunan pada sebuah perusahaan konstruksi bangunan. Sering kali ia telah mulai minum itu sebelum pukul sembilan pagi. Ketika ia tiba di rumah, isterinya sering bertanya kepadanya apakah ia telah minum. Ini membuat dia marah sehingga ia memukuli isterinya setiap hari. Anak-anak Ali menyaksikan peristiwa tersebut dan mereka takut pulang ke rumah ketika jam sekolah selesai, jadi mereka sering pergi ke rumah teman mereka sampai mereka tahu bahwa ayah mereka telah tidur. Ia ingin berhenti mabuk dan merasa tidak enak memukuli Zehra, istrinya dan anak-anaknya, namun ia tidak mampu melepaskan ikatan alkohol yang menyebabkan pemukulan atas keluarganya sendiri.

Sebagaimana kebiasaan Ali, pulang kerja dan mampir di kedai minum untuk mabuk. Pada suatu peristiwa, setelah uang di sakunya habis terkuras untuk botol-botol bir, dan para pengunjung sudah meninggalkan kedai, namun Ali masih duduk di kursinya dan masih ingin munum lagi.

Pemilik kedai terpaksa menghampirinya untuk mengusir Ali, sebab kedai akan segera ditutup. Sudah larut malam. ”Saya tidak bisa pulang ke rumah,” Ali yang mabuk ini berkata, ”ketika saya pulang, maka saya memukul isteri saya dengan sangat keras.…bahkan saya tidak ingat namaku sendiri.”

”Seharusnya kamu pergi ke Arab Saudi,” pemilik kedai menasehati Ali, ”alkohol terlarang di sana, maka kamu akan berhenti minum. Di Arab Saudi mereka perlu pekerja-pekerja kontruksi dan gajinya bagus.” ”allah…akan menolong saya,” Ali meresponi. Itu merupakan suatu ide yang baik pikirnya. Jadi ia pergi ke Saudi dan mencari pekerjaan.

Namun malam pertama ia tiba di Saudi, ia mencari dimana bisa mendapatkan bir. Terkejut dengan dirinya sendiri, ternyata bir juga dijual di Arab Saudi, jadi ia mulai minum lagi. Setiba di Mekkah, dengan bangga ia menelpon isterinya, yang sangat terkejut sebab Ali tidak bercerita tentang kepergiannya ke Saudi.

Pada percakapan jarak jauh tersebut Ali berkata dengan optimis, ”Saya tepatnya ada di Mekkah, dan ya hanya sekali-sekali minum bir. Tahun depan saya berharap akan menunaikan ibadah haji. Ini kabar baik, bukan kah begitu?” Dari saat ini dan seterusnya saya akan menjadi seorang muslim yang taat, Zehra.” Saya akan menjadi seorang ayah yang baik, saya tidak akan lagi meminum bir. Saya akan tetap mengirim uang bagi mu, ok ?

Setahun berikutnya ia pergi Haji dengan rombongan dari Turki, dan teman lamanya, Ero, juga ikut dan mereka satu tenda bersama beberapa orang lain. ”Tiba di Mekka, saya mengelilingi Ka’aba dan melakukan sembayang malam, malam itu adalah sembayang pertama sepanjang hidupku.” Ali cerita.

Tiba di perkemahan, mereka bercakap-cakap di depan tenda mereka; esok pagi adalah perjalanan ke Medina untuk melanjutkan ibadah haji. Di depan tenda aku berkata kepada teman-temanku, ”Dari mulai sekarang, saya akan meninggalkan masalah-masalahku kebelakangku. Saya ingin keluar dari minuman dan hidup damai dengan isteriku dan anak-anakku.” Ero menjawab dengan haru, ”Kami senang kamu ada di sini, Ali. Mudah-mudahan allah menjawab semua doa-doamu.” Lalu teman-temannya masuk ke tenda untuk tidur malam, sementara Ali berbaring di luar dengan beralas karpet kecil dan mata memandang ke langit, merenungkan dan berdoa di dalam hatinya, ”Bagaimana saya bisa menjangkau ENGKAU, ELOHIM ? Saya tidak tahu melakukannya. Saya berdoa kepada-MU dengan segenap hatiku, saya ingin ENGKAU menyatakan diri-MU sendiri kepadaku. Slamatkanlah saya dari ikatan alkohol ini. Saya ingin ENGKAU menyelamatkan saya.” Dan Ali jatuh terlelap.

Malam itu Ali mendapatkan mimpi. Dalam mimpi tersebut YESHUA HA MASHIACH memegang tangan Ali dan berkata, ”Kamu adalah milik-KU !!!” AKU mengambilmu untuk ada bersama-KU.” Sambil tangan-NYA menyentuh dahi Ali, YESHUA berkata lagi, ”Pergilah dari sini, kamu adalah milik-KU.”

Ali terbangun dari mimpinya, ia dipenuhi sukacita dan merasa seperti sedang melayang, sehingga ia menyentuh karpet tempat alas tidurnya untuk memastikan bahwa ia masih tetap di bumi. Segera ia masuk ke tenda membangunkan Ero, temannya lamanya yang ia telah kenal selama 15 tahun, untuk menceritakan mimpinya.

SAYA TELAH MELIHAT YESHUA HA MASHIACH !!!
Saya telah melihat YESHUA HA MASHIACH dalam mimpiku, YESHUA ada di sampingku !!!” Ero yang sedang tidur lelap terbangun dan dengan nada tidak acuh dan sedikit kesal ia berkata, ”Apa yang sedang kamu bicarakan?” Sementara mereka berdua berbicara, Ali kembali mendengar suara YESHUA HA MASHIACH, dan berkata kepada temannya ”kamu dengar suara itu?” Ero tidak mendengar apa-apa, dan menjawab, ”Kamu telah makan terlalu banyak semalam dan telah bermimpi buruk.”

”Tidak, Tidak. Itu adalah mimpi yang indah,” Ali coba menerangkan.
Lalu Ali kembali tidur, dengan tujuan jika mungkin ia bisa menyambung mimpinya. Sekali ini ia tidur sisi rekan-rekannya di dalam tenda.

Segera ia kembali mendengar suara YESHUA HA MASHIACH berkata, ”Ali, kamu milik-KU. Kamu tidak akan melakukan ziarah ini. Tinggalkan tempat ini.”
Saya terus menerus mendengarkan suara yang berkata ”Tinggalkan tempat ini” dan suara ini sungguh menggangguku. Lalu aku keluar dari tenda dan mencoba tidur di mobilku.”

Paginya teman-teman setenda Ali menemukan ia tertidur di mobil dan membangunkannya dan mengajak ia berangkat ke Medina. ”Saya akan menyusul kalian,” Ali berkata. Ketika ia menghidupkan mesin mobilnya untuk melanjutkan ziarah, aneh mesin tidak bisa hidup, padahal mobil itu baru berusia satu bulan. Lalu, suara itu terdengar kembali, ”Kamu tidak akan pergi pada ziarah ini. Kamu adalah milik-KU !!!

Lalu Ali pulang ke apartemennya. Keajaiban lainnya terjadi, di cermin ia melihat bahwa separuh dari bulu dadanya telah menjadi putih. Ali mencoba membersihkannya, ia pikir itu adalah debu atau sesuatu, namun warna putih tersebut tidak lenyap. Tiba-tiba suatu suara berbicara kepadanya, ”Kamu akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada ini.”

”Pada saat itu ketakutan besar melandaku, suatu ketakutan yang aneh bercampur dengan sukacita. Saya merasakan bahwa ELOHIM besertaku dan akan menolong ku.” Lalu ia pergi berlutut di sebelah tempat tidurnya untuk berdoa, ia tidak tahu apa yang ia harus katakan. Dengan kedua tangan yang terangkat tinggi saya hanya berkata, ’Baik, ADONAI, apapun yang ENGKAU kehendaki dariku dari saat ini dan seterusnya, saya akan melakukannya."

Malam itu saya mendengar suara itu kembali mengatakan padaku untuk kembali pulang ke Turki secepatnya. Tiga hari kemudian, ia berada pada pesta ”Welcome Home” di rumahnya di Turki. ”Semua tetanggaku telah berkumpul dirumahku. Saya sungguh berbahagia,” Ali bercerita, ”Mereka tahu bahwa saya pernah memukuli isteri dan anak-anakku, tetapi mereka tetap suka kepadaku.

Kembali ia mendengar suara, ”berdirilah dan katakan pada setiap mereka bahwa kamu sekarang adalah seorang Kristen.” Ia mentaati suara tersebut, dan berdiri dan bercerita kepada semua hadirin. ”Sementara saya ada di Arab Saudi, saya telah melihat YESHUA HA MASHIACH di dalam suatu mimpi. YESHUA menjamah saya. Saya ingin kalian semua mengetahui bahwa saya telah menjadi seorang Kristen. Saya sekarang adalah seorang Kristen.” Pengakuannya yang singkat tetapi langsung tersebut disambut olokan tertawa para tetangganya, pria dan wanita. Lalu suasana menjadi sunyi, pelan-pelan, satu-per-satu mereka meninggalkan rumahnya.

Setelah anak-anak pergi tidur, Zehra, menghampiri suaminya yang masih tetap duduk di tempat yang sama pada saat pesta, ia duduk di samping suaminya.
”Zehra, saya benar-benar telah menjadi Kristen,” Ali berkata,
”Tetapi bagaimana ? Bagaimana seorang bisa menjadi Kristen di Arab Saudi ? Zehra bertanya, “Sementara berada di sana, YESHUA HA MASHIACH telah datang kepadaku dalam suatu mimpi dan menjamahku. Saya merasa perubahan dalam hatiku, YESHUA telah memberiku sukacita yang luar biasa. YESHUA berkata bahwa saya adalah milik-NYA. Saya telah jatuh hati kepada YESHUA HA MASHIACH.”

Lalu Ali meminta maaf kepada isterinya dan berjanji tidak akan memukulnya lagi dan berkata: ”ADONAI telah mengampuni saya. Akankah kamu….Kamu juga…mengampuniku?” Lalu Ali menangis.

”Saya mengampuni, Ali. Mengapa kamu menangis ? Apa yang salah ?” Zehra bertanya

”Zehra, sekarang…sekarang saya seorang Kristen, tetapi kamu tidak. Jadi, apa yang kita akan lakukan ?”

“Tidak masalah, jika kamu telah menjadi Kristen, saya akan juga,” Zehra menjawab pasti.

”Malam itu, rumah kami penuh dengan damai. Namun kami tidak tahu satu orang Kristen pun. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan,” Ali mengingat kejadian tersebut. Ali lalu kembali mencari pekerjaan, dan mendapatkannya. Ali menyaksikan kepada rekan kerjanya bagaimana ADONAI telah merubah hidupnya.
Ia dipecat. Ia pindah ke Istambul, dan dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Dua tahun setelah perjumpaan dengan YESHUA HA MASHIACH, ia tetap belum bertemu satu orang Kristenpun, dan belum memiliki Alkitab ditambah kerinduan akan keluarganya telah menyebabkan ia tertekan dan mulai kembali minum minuman keras.

Suara di hatinya berseru, ”Kembalilah ke rumahmu.” Di kotanya ia mendapat pekerjaan. Pada suatu hari ia menemukan siaran radio Kristen tanpa sengaja, bernama Dipanggil untuk Damai (Call to Peace) berbahasa Turki. Suara di radio itu berkata, ”YESHUA HA MASHIACH telah mati, bangkit dari kematian setelah tiga hari dan sekarang duduk di sisi kanan BAPA.” Itulah berita Kristen pertama yang ia pernah dengar sejak pertemuannya dengan YESHUA HA MASHIACH di Mekkah. Ia segera memanggil isterinya untuk mendengarkan juga. Dan mengirim surat kepada stasiun radio Kristen tersebut untuk minta Alkitab Perjanjian Baru.

Sepuluh hari kemudian ia menerima Alkitab Perjanjian Baru. Ia juga menerima bahan-bahan Pelajaran Alkitab dari sumber yang sama. Ali berusia 38 tahun ketika ia menerima Alkitab tersebut, ”itu mungkin saat terbahagia dalam kehidupanku,” Ali mengenang.

”Saya membaca seluruh Perjanjian Baru tanpa tidur. Kehidupanku mulai berubah. Orang-orang juga dapat melihat perubahan dalam hidupku,” Ali berkata. Dan suami-isteri ini semakin aktif bersaksi kepada orang lain dan mengundang setiap tetangga untuk datang kerumah mereka mempelajari Alkitab.

Setelah Ali dan Zehra menyelesaikan kursus-kursus Alkitab melalui korespondensi, mereka sekeluarga pindah ke Istambul untuk menghadiri sekolah Alkitab.

Sekarang Ali Pektash adalah seorang pendeta di Turki, ia rajin membuka jemaat-jemaat baru di Turki seperti rasul Paulus.

Ali terus memberitakan iman Kristennya secara terbuka dan tanpa malu. Alkohol tidak lagi menguasai hidupnya, dan ia mengasihi isterinya. Sungguh Ali Pektash telah menjadi suatu ”ciptaan baru di dalam YESHUA HA MASHIACH.” Bulan Mei tahun 2014, Ali dengan rombongannya berkunjung ke kota Yerusalem untuk suatu konferensi orang-orang yang beriman kepada ADONAI YESHUA HA MASHIACH. ”Konferensi At the Crossroads” ini khusus diadakan untuk orang-orang Timur Tengah yang bertujuan mencari strategi ELOHIM bagi Timur Tengah di tengah-tengah masa gejolak politik dan sekaligus menolong mempersatukan kembali putra-putra Abraham (keturunan dari Ishak, Ismael, Israel/Yakub dan Esau).

Pada konferensi ini, hadir orang-orang percaya dari berbagai latar belakang kebangsaan, seperti Mesir, Irak, Iran, Cyprus dan Yordan, Turki, Armenia, juga orang Israel yang tinggal di luar Israel. Pendeta Ali Pektash adalah salah satu pembicara pada konferensi tersebut.

Baca: Petkash: “Kita memiliki pelayanan yang sangat penting – memperdamaikan Dunia.”

Visi dari Konferensi ini di dasari pada nubuatan nabi Yesaya 19:23-25 – "Pada waktu itu akan ada jalan raya dari Mesir ke Asyur, sehingga orang Asyur dapat masuk ke Mesir dan orang Mesir ke Asyur, dan Mesir akan beribadah bersama-sama Asyur. Pada waktu itu Israel akan menjadi yang ketiga di samping Mesir dan di samping Asyur, suatu berkat di atas bumi, yang diberkati oleh TUHAN semesta alam dengan berfirman: "Diberkatilah Mesir, umat-KU, dan Asyur, buatan tangan-KU, dan Israel, milik pusaka-KU."

Seluruh isi pasal 19 pada nubuatan nabi Yesaya ini tepatnya adalah untuk negara Mesir, diawali dengan kalimat: “Ucapan terhadap Mesir. Lihat, YAHWEH mengendarai awan yang cepat dan datang ke Mesir, maka berhala-berhala Mesir gemetar di hadapan-NYA, dan hati orang Mesir, merana hancur dalam diri mereka.” Yesaya 19:1

Kericuhan berdarah pada peristiwa Arab Spring di Mesir menurunkan President Mubarak dan juga Morsi terjadi telah dipercayai oleh orang-orang Kristen Mesir sebagai penggenapan nubuatan nabi Yesaya. YAHWEH membersihkan Mesir dari berhala-berhala dan membawa bangsa Mesir berbalik dan beribadah kepada YESHUA HA MASHIACH saja.

Ayat 23 sampai 25 adalah nubuatan yang bersifat janji bahwa YESHUA akan membuat “Jalan Raya penghubung antara Mesir dengan Asyur.” Bangsa Asyur kuno hidup di sekitar Irak utara, Iran, Armenia, Turki Timur saat ini, itu adalah Pegunungan Kurdistan, yang di huni oleh bangsa Kurdi saat ini. Pendeta Ali Pektash bukan saja tinggal di Asyur (Turki Timur), lebih dari itu ia orang Kurdi.

Siapakah yang bisa percaya nubuatan ini jika itu dibaca 70 tahun yang lalu ?
70 tahun yang lalu negara Israel masih belum berdiri sejak diruntuhkan oleh Kerajaan Romawi di bawah Jendral Titus di tahun 70 AD. Israel baru lahir kembali tahun 1948 dan indentitas bangsa Kurdi baru muncul tahun 1988 ketika President Saddam Hussein menjatuhkan bom beracun ke desa-desa suku Kurdi yang menewaskan 4.000-5.000 hampir semuanya adalah rakyat sipil Kurdi.

Sekarang bangsa Kurdi diambang kemerdekaan. Yesaya melayani sebagai nabi dari 740-681 BC. ALKITAB memiliki lebih dari 800 nubuatan, 80%nya telah tergenapi !!! ALKITAB adalah sungguh Kitab Suci yang diwahyukan dari Sorga !!! AMIN.

TUHAN YESUS Memberkati.

Sumber: www.facebook.com

2 komentar:

  1. Puji Tuhan Fakta ini benar-benar menambahkan keyakinan bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN dan JURU SELAMAT umat manusia

    BalasHapus
  2. Haleluya, Thanks kesaksiannya GBU

    BalasHapus