Kesaksian Christian Andryansah
Awalnya saya mengenal Isa Almasih berawal dari kejadian yang hampir tidak masuk akal. Bermula dari kerusuhan mei 1998 pada waktu itu.
Sebelum saya mengenal Isa Almasih, saya di didik oleh orang tua saya maupun para ulama baik di bangku sekolah, musholla, maupun masjid bahwa orang di luar penganut Islam adalah kafir dan Islam merupakan ajaran yang paling benar dari segala kitab yang ada di muka bumi ini, dan yang paling utama apabila ada di antara kami yang dapat mengenyahkan penganut di luar Islam, adalah merupakan suatu pahala yang besar, sebab menurut apa yang telah mereka ajarkan kepada saya intinya adalah penganut di luar Islam merupakan jamaah syaithon yang harus segera di musnahkan dari muka bumi ini, dan bahaya yang paling besar pada saat itu adalah kaum nashara (Nasrani) yang selalu berkembang di Indonesia secara perlahan lahan, yang mana pada saat itu saya selalu di cekoki pelajaran yang terdapat di dalam quran maupun hadist, begitulah sikap saya yang semula sebelum mengenal Isa Almasih yang mulia di bumi maupun akhirat dengan kasihNya.
Dan pada suatu waktu tepatnya awal kerusuhan mei 1998, saya bersama kawan-kawan saya (penganut Islam) mengendarai sepeda motor beramai – ramai dengan tujuan untuk menjarah toko-toko milik non muslim, sebelum kami berangkat melakukan hal tersebut, sebenarnya saya enggan mengikuti mereka karena keluarga kami adalah orang yang hidup di atas rata-rata dan hal tersebut sepertinya merupakan sesuatu yang memalukan, dan pada saat itu saya telah menyelesaikan study di perguruan tinggi dan saya masih dalam status penganguran dan hal inilah yang membuat saya mengikuti ajakan teman saya, terutama apalagi bila ada salah satu dari mereka berteriak mari kita hancurkan para kafir, hal inilah yang membuat semangat saya menggebu gebu.
Sampai pada suatu saat kami telah sampai di depan toko yang bernama El – Shadai, dan kami yakin bahwa toko itu adalah toko milik kafir Nasrani, dan akhirnya kamipun melempari toko tsb sambil meneriakan Allahuakbar bersama-sama, dan meneriakan kafir keluar lu dari dalam toko lu, dan pada waktu itu ada beberapa orang yang berhamburan keluar, dan salah satu dari mereka mengendarai motor untuk melarikan diri dari kami, dan pada saat itu lah kami melihat pria itu mengenakan kalung salib di lehernya, lalu teman saya yang bernama sultan (nama samaran) berseru kepada saya ndry mari kita kejar dia, saya pun bergegas untuk membonceng teman saya, sebelum saya membonceng motor kawan saya, saya mengambil sepotong besi.
Dan akhirnya kami pun mengejar pria itu, dan yang mana pada waktu itu keadaan di jalan sangat carut marut, tetapi pria itu tetap menancap gas, mungkin saking takutnya berusaha menyelamatkan diri dari kejaran kami, dan kawan saya pun mempercepat laju motornya, berhubung motor yang kami tuggangi adalah motor king sedangkan pria tsb menggunakan motor bebek, maka perlahan-lahan kami dapat menyusulnya.
Dan pada suatu saat pria itu membelokkan motornya pada persimpangan dengan cepatnya, dan pada saat itulah kami tidak tahu darimana mobil tersebut datang, seingat saya kamipun akhirnya menabrak mobil tersebut dan saya serasa terbang di udara dan sesudah itu saya tidak dapat memahami lagi.
Pada waktu saya sadar, saya melihat banyak kerumunan di sekitar saya, dan dengan reflek saya mencari teman saya, untuk melihat kondisinya, lalu saya pun memisahkan diri untuk mencari teman saya dari kerumunan orang tersebut, tetapi saya tidak tahu mengapa orang tersebut masih berkerumun di tempat saya berada tadi.
Lalu saya pun melangkah ke jalan, dan saya mendapati kerumunan di sisi jalan yang lain, dan saya pun berpikir itu pasti teman saya, lalu saya pun melangkah mendekatinya, tiba tiba saya berhenti sontak di tengah jalan, karena saya melihat di beberapa kerumunan teman saya, saya melihat teman saya jadi dua dan ada banyak orang yang berwajah bengis dan hewan kurus seperti anjing yang hendak memperebutkannya, lalu saya mengucek mata saya sebab saya pikir saya masih belum sadar, setelah itu saya melihat teman saya yang ada dua tersebut, salah satunya di seret-seret oleh mereka untuk keluar dari kerumunan tersebut dan teman saya itu berteriak ndry, ndry tolong saya, saya pun tak berani melangkah karena saya takut dan saya tetap diam terpaku di tengah jalan raya tersebut.
Dan pada waktu itu ada sinar datang dari sebelah kanan saya dan waktu saya menoleh ternyata mobil ambulance pas di samping kanan saya dan menabrak saya dan saya pun tersontak dan menyebut Masyaallah sambil memejamkan mata, tetapi mobil itu serasa melintasi tubuh saya, lalu sayapun membuka mata saya dan dengan reflek saya memegang tangan saya sendiri, lalu saya pun melihat mobil ambulance tersebut berhenti pas di tempat saya jatuh tadi.
Dan yang membuat saya terdiam seribu bahasa, ketika saya melihat tubuh saya di masukkan ke dalam ambulance tersebut, hal ini yang membuat saya seperti gila, sayapun akhirnya berlari tanpa tujuan dan saya tidak berani mendatangi kerumunan di mana saya jatuh sebelumnya, karena saya takut setelah melihat kejadian teman saya.
Tidak jelas kemana saya berlari tiba tiba saya sampai di sebuah taman, dan saya duduk dan menangis, apakah saya sudah mati, saya terus mencubit cubit tangan saya, tapi saya tidak merasakan apapun, lalu saya menangis lebih keras, dan sayapun tersungkur menangis di atas tanah, dan pada saat saya tersungkur saya melihat sepasang kaki di depan mata saya dan saya pun sontak mundur kebelakang, karena saya teringat langsung apa yang di alami teman saya, tapi pada saat saya mau bangun dan melarikan diri saya seperti lumpuh tidak bisa bergerak, dan saya pun memberanikan diri untuk menatap siapakah yang di depan saya, tapi saya tidak bisa melihat wajahnya karena sangat silau dan hal itu membuat saya pasrah dan menundukkan muka.
Lalu orang yang berpakaian putih di depan saya itu pun bertanya kepada saya “Nak mengapa engkau menganiaya AKU“ lalu saya pun menjawabnya “Setan pergi kau jangan ganggu saya“ sayapun akhirnya mengucapkan ayat-ayat kursi untuk mengusirnya.
Lalu Dia pun berkata lagi “Nak mengapa engkau menganiaya Aku“ sayapun masih melapatkan ayat kursi di bibir saya dan saya mengucapkan ya allah usirlah setan itu dari hadapanku.
Lalu Dia berkata lagi “Nak apakah kesalahanKu hingga kau menganiaya Aku“ Lalu setelah saya sadar ayat kursi tidak ampuh untuk menghadapiNya akupun tersungkur di bawah kakiNya dan menangis tersedu sedu dan akhirnya akupun menjawabnya “Saya tidak tahu kenapa saya melakukannya, maafkanlah saya“ dan saya pun meraung-raung di bawah kakinya. Dan diapun berkata “Bangunlah, jangan takut, peganglah tanganKu.”
Dan sayapun berdiri di depanNya sambil menundukkan muka saya (dan pada waktu itu sayapun masih berpikir bagaimana cara melarikan diri dariNya), sepertinya Dia tahu pikiran saya, dan Dia berkata lagi “Jangan takut akan Aku, karena Aku lembut dan murah hati”. Dan akhirnya saya pun memberanikan diri untuk menatapNya, saya merasakan kesedihan yang ada di hati saya menjadi sirna seketika, dan saya pun memberanikan diri untuk bertanya kepadaNya “Siapakah kamu sesungguhnya“ lalu Dia menjawab “Akulah yang selalu di perdebatkan oleh banyak anak manusia, Akulah jalan yang lurus, Akulah yang telah membangkitkan orang dari kematian“, setelah saya mendengar Dia berkata “Akulah yang telah membangkitkan orang dari kematian“ sayapun langsung tersadar bahwa Dialah Isa Almasih atau Yesus Kristus yang banyak sekali di puja puja oleh kaum Nasrani sebagai TuhanNya, lalu sayapun tersungkur di di bawah kakinya kembali dan pada saat itu secara tak sadar saya memperhatikan kakiNya yang mempunyai tanda berlobang bekas luka, dan saya pun berkata “Ya Nabi Isa, ampunilah segala sesuatu yang pernah saya perbuat terhadap pengikutMu, ampunilah saya” , dan sayapun menangis kembali karena merasa berdosa terhadapNya, lalu dia pun berkata “Mengapa kamu menganiaya mereka“ sayapun menjawabNya “saya tidak tahu, atau mungkin karena mereka menganggapmu Allah, dan menduakan Allah“ lalu Dia pun berkata “Segala apa yang ada padaKu adalah milik BapaKu yang di Sorga, dan segala apa yang ada pada BapaKu di Sorga adalah MilikKu juga, karena olehNya segala kekuasaan baik di bumi maupun di sorga telah di serahkanNya kepadaKu, karena Aku dan Bapa adalah satu, begitu juga kau, kau sekarang adalah milikKu.”
Sayapun masih menangis di bawah kakiNya pada saat Dia menerangkan tentang siapa diriNya sebenarNya, yaitu Dia adalah Allah itu sendiri, lalu sayapun berkata “Ya Isa Allahku ampunilah segala sesuatu yang pernah saya lakukan“ di sinilah saya pertama kali menyatakan Isa adalah Allah saya, lalu Isa Almasih berkata, “Pulanglah dan beritakanlah tentang Aku, apa yang pernah kau lihat ‘Aku akan menyertai kalian semua hingga zaman akhir’“
Dan pada saat itu pula sontak saya terbangun, ternyata saya sudah berada di Rumah Sakit tepatnya ruang ICU kurang lebih selama 2 minggu dalam keadaan koma, pada saat saya terbangun saya langsung menangis dan menyebut ya Isa ya Tuhanku ampunilah saya, pada saat itu ibu dan saudara-saudara saya sedang menunggu di luar dan bergegas masuk saat mendengar suara saya, tetapi kebanyakan dari mereka heran mengapa saya menyebut Isa sebagai Tuhan saya, dan banyak di antara mereka yang menganggap saya kerasukan iblis dengan jalan membaca ayat kursi bersama sama, hal inilah yang membuat saya tertawa terpingkal-pingkal pada saat ini ketika mengingat mereka melakukan hal tersebut .
Akhirnya sayapun di bawa pulang ke rumah setelah kondisi saya membaik, dan pada saat itu merupakan kegoncangan iman yang terbesar dalam hidup saya tentang apa yang pernah saya percayai sebelumnya yang selalu penuh dengan kekerasan, iri, dan dengki, dan saya mengingat tentang pertemuan saya dengan Tuhan kita Yesus Kristus betapa baiknya Dia terhadap saya, Dia tahu saya telah menganiaya pengikutNya seharusnya Dia memenggal kepala saya tetapi Dia malah mengampuni saya dan mengembalikan roh saya menyatu kembali dengan jiwa dan tubuh saya. Padahal ibu saya pernah berkata bahwa pada saat saya di rumah sakit dokter telah mengatakan bahwa saya telah mengalami pendarahan otak dan mustahil bisa di sembuhkan, dan sekalipun saya sembuh saya akan mengalami kelumpuhan total, banyak para dokter yang merasa aneh pada kejadian saya yang ajaib, dan apabila mereka bertanya saya hanya menjawab Isa / Yesus Kristus lah yang menyembuhkan saya, kadang-kadang hal ini membuat mereka yang belum menerima Yesus di dalam hatinya menganggap saya kerasukan iblis, begitu juga saudara-saudara saya maupun bapak saya sendiri, sehingga sering bapak saya mengundang para kiai maupun dai untuk mengotbahi saya, lalu saya bertanya kepada mereka sudahkah kalian pernah merasakan kematian, merekapun jawab belum, lalu sayapun bilang kepada mereka, percayalah kepada Isa, karena Isa lah yang menyelamatkan saya dari kematian, akhirnya banyak dari antara mereka yang pergi dengan hati yang dongkol. Untungnya bapak saya merupakan Muslim yang liberal, dan akhirnya sayapun menceritakan tentang semua kejadian yang pernah saya alami pada waktu itu (mungkin bapak saya mendengarkannya dengan cara masuk kuping kiri, keluar kuping kanan) dan akhirnya bapak saya berkata seandainya apa yang saya alami itu memang benar maka saya (bapak saya) akan mengucap sukur kepada nabi Isa yang telah menyelamatkan saya, dan sayapun selalu berdebat dengan bapak saya, sampai akhirnya saya berkata kepada bapak saya “ sungguh apa yang semua saya alami adalah benar karena saya melihatnya dengan kepala dan mata saya sendiri“ dan bapak sayapun bilang bagaimana mungkin kamu melihatNya, orang pada saat itu bapak bersama ibumu selalu menunggui kamu di rumah sakit, kapan kamu keluar dan bertemu denganNya tahukah kamu ndry semua itu karena ridho allah titik, pada waktu itu saya pun bingung menjawab pertanyaan yang di lontarkan bapak saya kepada saya, ibu saya pun menangis dan memeluk saya ketika melihat kami berdebat dengan keras, dan menyuruh saya diam dan meninggalkannya, dan tanpa sebab saya berkata kepada bapak saya “Ya benar Isa Almasih adalah Tuhan saya sekarang ini, pelangi adalah saksi apa yang pernah saya katakan“ Lalu bapak saya tertawa menyindir kepada saya, di musim kemarau begini mana mungkin ada pelangi, dan sayapun akhirnya pergi meninggalkan tempat saya berdebat dengan ayah saya itu dan menuju pintu rumah untuk pergi keluar.
Pada saat saya di luar rumah sayapun menangis dan berbicara sendiri “Ya Isa Tuhanku mengapa begitu keraskah hati bapak saya seperti batu“ lalu saya pun mendongak ke atas langit, dan aneh nya saya melihat pelangi, lalu saya menangis dengan penuh suka cita, lalu sayapun lari kembali ke dalam rumah untuk menemui bapak saya, dan saya memanggilnya untuk menunjukkannya, setelah bapak saya melihat pelangi tersebut diapun diam seribu bahasa dan setelah kejadian itu bapakku seperti mengalami kegoncangan iman, seperti yang pernah saya alami sebelumnya.
Dan sayapun akhirnya menelusuri dan mencari segala hal tentang Isa Almasih Tuhan kita, dan akhirnya sayapun berpikir bahwa saya harus mendapatkan Injil itu sendiri untuk memahami siapa Isa Almasih itu sesungguhNya, ada keinginan yang sangat kuat di hati saya untuk mendapatkannya (Injil), lalu saya pun teringat akan toko yang pernah kami (saya bersama kawan saya dulu ) rusakkan yaitu toko buku El – Shadai, lalu sayapun pergi kesana.
Pada saat saya sampai di toko tersebut, toko itu masih kelihatan rapi, baik kaca-kacanya yang dulu kamu lempari dengan batu hingga pecah, telah rapi terenovasi kembali, lalu sayapun menghampiri toko tersebut dan akhirnya saya berbicara dengan salah satu penjaganya “mbak apakah anda menjual Injil“ ya jawabnya, lalu penjaga itu pun mencarikan Injil tersebut, lalu dia pun menyerahkan kepada saya Kitab Perjanjian Baru, lalu saya bertanya lagi kepadanya, apakah ini Injil Isa Almasih punya?, mbak penjaga itupun berkata sambil tertawa kecil,’iya Perjanjian Baru itu adalah Injil, lalu mbak itu pun berkata kepada saya “Apakah kamu non Kristen?”, sayapun bingung menjawabnya, karena agak takut oleh sebab sebelumnya, seandainya mbak itu tahu apabila saya muslim mungkin dia akan benci kepada saya, pikir saya dalam hati, akhirnya dengan berat hati sayapun menjawabnya “Ya saya muslim“ sambil saya menundukkan muka, lalu mbak itu pun berkata ah itu tak masalah bagi kami sambil tersenyum, hal ini yang membuat saya heran kenapa mereka yang begitu ramah bisa kami benci tanpa sebab sebelumnya?
Lalu sayapun bertanya kepada dia, mbak adakah buku-buku tentang kisah nabi-nabi menurut Kristen, lalu mbak itupun mencarikannya, sesudah itu sayapun mananyakan harga totalnya untuk membayar buku-buku tersebut dan sebelumnya saya pun bertanya kepadanya “Mbak apakah ada di antara pegawai toko ini yang celaka pada saat kerusuhan sebelumnya” mbak itupun menjawab saya “Pada waktu kejadian tersebut toko ini telah kami tutup lebih awal kira-kira jam sepuluh pagi“ lalu saya bertanya lagi “Apakah ada yang menempati toko ini sebagai tempat tinggal?“ ah tidak mas jawabnya, hanya satpam yang menjaga toko-toko di sekitar kami, itupun juga mereka hanya menjaga di luaran saja untuk keamanan sekitarnya. Hal ini yang membuat saya sangat bingung dalam hati, seingat saya waktu kami merusak dan menjebol toko ini pada waktu petang hari masih ada beberapa orang yang di dalamnya, sedangkan mbak itu bilang toko telah tutup sejak jam 10 pagi dan tidak ada satupun penghuni yang menempatinya, lalu siapakah di antara mereka yang kami kejar pada waktu itu? Hal ini yang membuat saya heran hingga sekarang, seandainya apabila saya menemui pria yang kami kejar-kejar dulu, mungkin saya akan berlutut untuk meminta maaf kepadanya.
Dan akhirnya sayapun kembali kerumah, dan sayapun mulai membaca Injil satu persatu di kamar saya, saya sangat terenyuh, sedih, dan bangga pada saat saya membaca kisah Injil, betapa mulianya segala sesuatu yang pernah di perbuat oleh Isa Almasih / Yesus Kristus, begitu pun juga ucapan-ucapan Nya yang bagaikan pisau belati langsung menusuk hati mengajarkan tentang kasih yang tulus, kerendahan hati, maupun keselamatan, hal ini yang belum pernah saya peroleh sebelumnya semenjak saya hidup di muka bumi, yang mana sebelumnya saya menganggap diri kami sebagai muslim adalah yang tertinggi dari golongan lain kafir yang mana para golongan kafir itu harus tunduk kepada kami yaitu para penganut Islam, sebab ada di quran yang mengatakan “Hanya penganut Islam lah yang masuk Sorga” dan hal ini sangat tidak masuk akal, bagaimana mungkin nabi-nabi sebelum Muhammad bisa di sebut Islam, karena mereka pun tidak pernah sekalipun mengucapkan kalimat syahadat, dan juga pada saat saya mengalami kejadian yang aneh di mana roh saya berpisah dengan tubuh saya pada waktu kecelakaan dan mengalami koma, kenapa yang menemui saya justeru Isa Almasih / Yesus Kristus, kemanakah muhammad yang dulu selalu kami junjung-junjung namanya? dan siapakah mereka yang menyeret jiwa teman saya dan memperebutkannya seperti makanan? sekali lagi Muhammad tidak menolong kami (padahal teman saya sultan itu pemahaman tentang Islam lebih hebat dari saya). Dan akhirnya sayapun menyerahkan diri saya sepenuhnya untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan saya dan Juruselamat saya, dan pada tanggal 27 oct 2000 saya pun di baptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, Halleluya saya telah menerima kasih karunianya, baik susah maupun senang Tuhan Yesus selalu menyertai saya.
Amin.
Solo, Indonesia, 3 Mei 2006
Sumber: Buletin Kampung Baru Februari 2007
Haleluyah ....... Jesus-ku memang luar biasa !!!
BalasHapusTuhan memang sangat baik.. Yesusku terlalu baik..
BalasHapusTuhan Yesus memang luar biasa.
BalasHapusTuhan Yesus sungguh luarbiasa...
BalasHapusTerpujilah namanya, dia adalah penyelamat seluruh umat manusia, namanya di muliakan....
BalasHapusThanks jesus, gbu. Haleluyah... Amin
Haleluya....
BalasHapusTuhan Yesus dahsyat....