Selasa, 06 Mei 2014

ADA BATU BESAR BERGANTUNG DI HATI FATEMEH


Kesaksian Fatemeh dari Iran
Quest for God
Fatemeh telah meminta maka Yesus menjawab

"Semua yang harus kamu miliki adalah sebuah hati yang terbuka untuk mengijinkan Yeshua masuk kedalam, dan maka kamu akan tahu untuk dirimu sendiri apakah Dia adalah Elohim [Tuhan] atau bukan.”

Matius 11:28 - Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Matius 7:7 - Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

“Di dalam, saya merasakan ada sebuah batu besar bergantung di dalam hatiku,” kata Fatemeh. “Itu sungguh nyata, dan it sungguh menyakitkan. Itu seperi sesuatu yang menarik saya kebawah dan tidak membiarkan saya hidup. Tidak ada harapan di situ. Dan tidak ada harapan untuk masa depan.”

Fatemeh telah dibesarkan di Iran sebagai Muslim (atau seorang Islam).

“Ada sebagai Muslim adalah bukan karena pilihan, itu adalah sebagai warisan. Jadi jika orang tua adalah Muslim, maka kamu secara otomatis Muslim.”

Fatemeh melawan iman Islam orang tuanya.

“Pada usia yang baru menginjak remaja, saya telah memulai mempertanyakan entah Elohim (God atau Allah) ada atau tidak. Saya telah menghabiskan berjam-jam memikirkan, “Seperti akakah Elohim itu nampaknya? Dimanakah Dia berada?” Tetapi secara tradisi, di dalam budaya bersifat Islam, kamu tidak mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti ini. Mereka tabu. Jika kamu memulai bertanya pertanyaan-pertanyaan seperti demikian, mereka akan memanggil kamu [sebagai] orang tidak beriman.”

Menjadi besar, elohim (god atau ilah) Kuran adalah satu-satunya elohim yang hanya Fatemeh telah tahu.

“Dia (Elohim/ Allah Islam) bukanlah elohim yang personal, dia jauh, dan tidak seorangpun yang tahu siapakah dia adalah. Tidak seorangpun yang tahu (unsur) alam-nya. Tidak seorangpun tahu rencana-rencana-nya. Kamu hanya tahu bahwa dia perduli tentang hal moral dan untuk supaya menuju Sorga, kamu harus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik.”

Sebagai seorang remaja, Fatemeh telah mencari jawaban-jawaban dalam ramalan dan melalui pembacaan (bentuk gambar) bubuk kopi. [Membaca nasip melalui bubuk kopi atau serbuk daun teh sama dengan ramalan horoskop dan sejenisnya adalah pekerjaan yang sia-sia, sebab semuanya hanyalah imajinasi dan pengharapan buatan manusia].

“Saya berpikir pada diri sendiri, ini dapat ada sesuatu. Mungkin saya akan mendapatkan pesan-pesan. Praktek ini telah gagal membawa saya mengenal Elohim. Namun tetap saya cari. Saya tidak punya pilihan.” Sesuatu di dalam saya tidak akan beristirahat. Dan akhirnya saya mencapai pada suatu kesimpulan. Saya berkata. ”Elohim, entah Engkau sungguh terbelit-belit sehingga saya tidak akan pernah tahu Kamu, atau Engkau tepat di depan mata saya, dan saya tidak dapat melihat Engkau.”

”Saya ingat setiap hari, saya hanya menangis dan menangis, dan meminta Elohim untuk menunjukkan saya diri-Nya sendiri. Saya melihat kepada matahari. Apakah kamu matahari? Kemana seharusnya saya melihat?”

Doanya terjawab ketika Fatemeh berkata bahwa Yeshua nampak kepada dirinya dalam sebuah mimpi.

”Saya bermimpi bahwa Yeshua dan saya berjalan-jalan di sebuah taman bunga. Cerita ini membuat saya menangis. Di dalam mimpi tersebut, saya berpikir Dia adalah seorang nabi. Dia berjalan, dan saya mingikuti, dan Dia berkata, ‘Apakah kamu ingin datang kepada Aku?’ dan saya berkata, ’Ya.’ Dan kemudian Ia berkata, ‘Maka ikutlah Aku.’ ”

”Saya berkata, ’Hmm. Bagaimana dapat saya mengikuti seorang yang adalah nabi di masa yang lalu? Bagaimana dapat kamu mengikuti seorang dan bukan perintah-perintahnya?” Sungguh suatu pertanyaan. Mengapa Dia bertanya itu kepada saya?”

Malam demi malam, Fatemeh mendapat mimpi tentang Yeshua, Elohim – dan gereja-gereja.

"Gereja-gereja tua, baru dan modern. Dan saya bermimpi bahwa ibuku dan semua keluargaku bergandengan tangan, pergi ke gereja.”

Fatemeh pindah ke Amerika Serikat ketika dia berusia dua puluh tahun. Dia bertemu seorang teman kerja yang bercerita kepada dia tentang Yeshua.

”Itu setelah dia (teman kerjanya) menerima Adonai Yeshua dia menemukan sukacita dan damai sejahtera, dan keduanya begitu saja muncul kepermukaan. Saya berkata, ”Wow, ini sungguh bagus.” Saya berkata, saya ingin itu. Saya ingin sukacita dan damai sejahtera.”

Jadi Fatemeh pergi ke sebuah gereja Kristen, dan seorang wanita disana bertanya kepadanya, ”Apakah kamu percaya Yeshua Ha Mashiah adalah Elohim?” dan saya berkata, ”Apakah Dia berkata demikian? Apakah Dia adalah Elohim?”

Dan wanita itu berkata, ”Ya, Dia berkata demikian.” Saya berkata, ”Baiklah, percaya saya, saya akan temukan jika Dia adalah bukan. Saya hanya mencoba jika sesuatu tidak benar. Tetapi saya berkehendak memberi Yeshua sebuah kesempatan. Sungguh-sungguh.”

”Wanita ini berkata, ’Akakah kamu ingin berdoa Doa Keselamatan? ’Absolutely.’ Sebab saya berpikir Elohim telah melunakkan saya kepada suatu titik dimana saya lunak terhadap Elohim dan saya tidak melawan.”

Malam itu, setelah bertahun-tahun mencari, Fatemeh berdoa untuk menjadi seorang Kristen.

”Hal-hal segera mulai berubah. Itu yang berat, hati yang berat, batu tersebut, bahkan tajam, kamu dapat rasakan betapa tajam dan menyakitkan tersebut, adalah lenyap. Itu lenyap seluruhnya.”

Malam itu, Adonai menaruh tangan-Nya kedalam hatiku dan mengambil batu tersebut keluar secara permanent. Satu hal yang sangat bernilai yang Mashiah telah lakukan kepada saya adalah Dia menaruh harapan di dalam hatiku. Sebuah harapan permanent.

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Matius 11:28-30)

Dan sebagaimana saya telah mengenal Adonai lebih lagi, Dia memberi lagi mimpi-mimpi, hanya untuk menunjukkan bahwa ayat-ayat Alkitab adalah benar, dan setiap yang saya baca, Elohim menopang semuanya.

Sekarang, ibu Fatemeh, saudara laki-lakinya, dua saudari perempuannya adalah semuanya Kristen. Fatemeh adalah seorang broker real estate, dan belajar menjadi psychologist [Ahli kejiwaan]. Dia juga menikah dan memiliki dua putra.

Fatemeh mengerti para Muslim yang penasaran tentang Yesus, dan mereka yang sungguh tidak mengerti siapakah Yeshua itu.

[Saran Fatemeh kepada para Muslim], “Saya akanlah mengatakan ‘jangan katakan tidak,’ hanya karena orang tuamu adalah Muslim, dan nenek moyangmu adalah Muslim, dan ini adalah apa yang kamu selalu diajar. Kamu harus temukan Elohim untuk dirimu sendiri. Dia siap, Jika Yeshua berkata Dia adalah Elohim, maka Dia akan membuktikan itu."
dan...
"Semua yang harus kamu miliki adalah sebuah hati yang terbuka untuk mengijinkan Yeshua masuk kedalam, dan maka kamu akan tahu untuk dirimu sendiri jika Dia adalah Elohim atau bukan.”

Matius 7:7 - Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Matius 11:28-30 = (28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (30) Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Tuhan Yesus Memberkati ...
Tetap Mengasihi Sesama ... Tetap Semangat ...

Sumber :
http://penjalabaja.wordpress.com/2012/03/09/pencarian-fatemeh-devanbeigi-orang-persia-iran-akan-elohim/
Fatemeh 's Quest for God - CBN.com
http://www.youtube.com/watch?v=X07Skyv6MX0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar