Sabtu, 16 Juli 2016

Bertemu Malaikat di ATM

Oleh DeShawn Tatem


Kehidupan DeShawn Tatem bermula di lingkungan yang kasar dan keras di mana harapan merupakan suatu hal yang langka dan mimpi untuk melarikan diri dari lingkungan itu hampir tidak pernah bisa direalisasikan.

"Kami melihat pelacur. Kami melihat transaksi narkoba. Kami melihat perkelahian. Kami melihat anak-anak pergi ke wanita cantik yang menjajakan diri. Di tempat itu juga, kami bermain basket. Pada saat yang sama, penipu melakukan transaksi, dan anak-anak akan berlarian kesana kemari", katanya.

Sebagai seorang anak yang mempunyai kelainan albino, DeShawn merasa terisolasi. “Saya adalah seorang negro. Namun, bagi rekan-rekan saya, saya terlihat seperti berkulit putih. Dan hal itu membuat sulit bagi saya untuk masuk ke dalam lingkungan apapun, jadi aku akhirnya melakukan hal-hal yang saya segani.”

“Banyak anak-anak, anak-anak metropolitan bisa marah karena berbagai alasan, tetapi ketika Anda seorang albino maka Anda benar-benar tidak punya identitas atau jati diri. Ayah saya tidak ada. Saya tidak akan mengakuinya bahwa ayah saya adalah bagian dari masalah hidupku, tapi kenyataannya begitu. Ayah saya tidak berada di sekitar saya, jadi saya terkena imbas kekerasan pacar ibuku yang perilakunya sangat kasar, secara fisik untuk ibuku dan semua saudara-saudara saya. Dengan semua hal yang terjadi di rumah dan kemudian karena ejekan teman-teman saya, banyak kemarahan muncul dalam diriku.”

Dalam pencariannya jatidiri untuk merasa bisa diterima, DeShawn ikut menjadi anggota geng. Ibunya mengingatkan, “ketakutan terbesar saya adalah bahwa dia [DeShawn] bisa kehilangan hidupnya/ nyawanya. Saya pikir bahwa salah satu panggilan telepon yang saya terima akan memberitakan bahwa suatu hari dia meninggal.” Di jalan-jalan dia [DeShawn] pikir dia tak terkalahkan.

“Saya berpikir bahwa tidak ada yang memiliki nyali untuk menguji saya. Tidak demikian kenyataanya, empat orang melompat keluar dari sebuah kendaraan dengan membawa senjata. Mereka menangkap saya, dan mereka siap untuk membunuh. Mereka membawa pistol dan kami berkelahi, akan tetapi saya tidak dalam posisi yang baik. aku mendengar seorang pemuda berkata, ‘Ambilkan pistol itu.” Sepertinya ia siap untuk maju ke depan dan mengakhirinya. Aku tidak peduli dengan apa itu reputasi pada saat itu. Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan pada saat itu adalah meneriakkan nama YESUS. Tiba-tiba orang-orang muda tersebut tampak bengong, kemudian mereka berlari seperti ketakutan.”

Satu per satu, teman-teman DeShawn ditangkap karena tuduhan berbagai kejahatan. “Jadi sekarang saya sendirian dengan tiga kelompok dari lingkungan yang berbeda yang ingin membunuh saya. Polisi sedang mencari saya. Saya sedang dalam masa percobaan karena menjual obat-obatan. Saat itu saya berkata, “saya akan ke ATM untuk mengambil uang, membeli peluru, dan menembak musuh sebanyak mungkin yang saya bisa temukan di siang hari bolong.” Dan itu adalah obat bagi saya. Saya akan terus menembak sampai saya ditembak mati. Ketika saya pergi ke ATM, seorang wanita menghampiri saya. Dia berkata, ‘Bisakah saya berbicara dengan Kamu?”

“Saya menjawab,” Tentu. ”Dia (wanita itu) kemudian berkata, ‘TUHAN mengirim saya untuk memberitahu kamu bahwa TUHAN akan melepaskan kamu dari segala beban kamu. TUHAN akan memberikan tugas pelayanan kepada orang-orang muda. Yang harus kamu lakukan adalah datang kepada-NYA.’ Hal itu cukup membuat saya untuk tidak jadi membeli peluru.”

“Ketika sampai di rumah saya menyalakan TV dan acara The 700 Club muncul. Kau tahu, bagian dari acara memuat seorang penginjil bernama Pat Robertson. Dia mengatakan dengan jelas ‘apa kata wanita itu.” “Dia [Pat Robertson] mengatakan, ‘Ada seorang pemuda yang sedang menonton saya sekarang. Apakah Anda tahu bahwa Anda seharusnya melayani TUHAN. Dia akan mengeluarkan Anda dari semua masalah ini.”

“Karena saya dibesarkan di gereja, maka saya mengetahui bahwa TUHAN berkomunikasi dengan saya, dan saya bisa mencoba. Jadi saya berlutut dan saya berdoa kepada TUHAN. DeShawn segera pindah ke daerah lain untuk sebuah awal baru. saya benar-benar terpisah dari segala sesuatu.”

Selama waktu itu, DeShawn mengatakan TUHAN secara radikal mengubah hidupnya dan memberinya pesan untuk menyebarkan Injil melalui musik. Misi TUHAN kepada DeShawn Ini datang dengan jelas dan tegas pada album terbarunya yang berjudul, Blood and Water.

“TUHAN mengubah hidup saya. Dan sekarang TUHAN memberi saya semangat untuk kembali ke tempat-tempat yang sama di mana saya berada dan melakukan semua kejahatan masa lalu. Saya kembali dan melayani para preman ini. Saya ingin memberi mereka pelayanan Injil dengan cara yang mereka dapat cerna dan pahami.” Dan dia kini bersatu dengan ayahnya yang sebelumnya tidak pernah dia tahu.

“Kemuliaan bagi TUHAN, pada bulan Februari 2006, ayah saya telah kembali dalam hidup saya. Dia diselamatkan dan ibu saya juga diselamatkan. Mereka melayani TUHAN. Mereka bersatu kembali sebagai pasangan suami istri.”

“Saya senang bahwa TUHAN memilih dia untuk melakukan pekerjaan besar bagi-NYA,” kata ibu DeShawn. “Saya gembira bahwa TUHAN menyelamatkan saya. Saya tahu banyak orang yang mati. TUHAN bisa membiarkan saya mati. TUHAN membawa saya keluar dari penjara. TUHAN mengubah seluruh hidup saya. Saya diberkati,” kata DeShawn. Amin.

TUHAN YESUS Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar