Rabu, 17 Oktober 2018

KALAU KAMU MAU SEMBUH, BANGUN


Kisah nyata oleh Erick Bassis Sianturi di FB.

Tahun 2001/2002 yg lalu saya mengalami kecelakaan yg hebat sampai perut saya Sobek dan Usus terburai keluar, Ujung Hati sobek serta tulang di bahu patah.

Di hari yg sama segera di ambil tindakan untuk memasukkan kembali jaringan yg keluar tadi.

Di hari ke 2 Bahu saya Bengkak hebat akibat tulang yg patah tadi sehingga harus di ambil tindakan Operasi, tapi saat berada di depan ruang Operasi saya menolak untuk Operasi (krn mikir biayanya akan menjadi sangat besar) maklum saat itu saya blm bekerja dan orang tua saya juga menganggur. Jadi batal Operasi krn pihak RS tidak berani mengambil tindakan bila tidak ada kesatuan hati.

Hari ke 8 Kami di Info kalau saya beresiko Lumpuh krn tulang di pinggul retak (lupa istilah dokternya) dan saat itu memang saya sdh tidak bisa menggerakkan kaki dan tangan, hanya bisa menggerakkan mata dan mulut saja.

Hari Ke 10 Dokter menginformasikan kalau pendarahan (luka dalam) tidak berhenti.

Hari ke 12 Sang Dokter mengangkat tangannya tanda menyerah dan menyarankan orang Tua saya untuk membawa pulang krn kondisi saya yg semakin drop dll.

Hari 13 Saya sudah dapat melihat (seperti dalam mimpi) saya berada di dalam peti mati di kelilingi orang orang terkasih, Menjelang tidur saya Berdoa kepada Tuhan (Tuhan kalau memang saya harus mati saat ini, saya siap krn saya mati sudah dalam keadaan mengenal Engkau. Tapi kalau boleh, Tuhan kasih saya kesempatan untuk bisa tetap Hidup)...

Hari ke 14 kira kira Pukul 1 Pagi saya terbangun krn seperti ada yg membangunkan, dan saya mendengar suara: Bila kamu ingin sembuh, Bangun....

Saya cuekin lalu Suara itu kembali terdengar: Kalau kamu mau sembuh, Bangun...

Hati saya bergejolak lalu saya bilang, Bagaimana saya bisa bangun, untuk menggerakkan jari saya saja tidak bisa...

Lalu suara itu ada lagi dgn lebih tegas: KALAU KAMU MAU SEMBUH, BANGUN...

Lalu keras hati saya seperti di hantam, lalu saya bilang Iya Tuhan saya Bangun.

Singkat cerita saya menggerakkan jari jari saya dan Bergerak walau penuh perjuangan sampai saya bisa mengangkat tangan saya untuk meraih tiang Infus untuk menjadi topangan saya bangun. Akhirnya itu pertama kali saya bisa duduk walau hanya beberapa detik lalu kembali tidur krn ruangan seperti berputar.

Paginya Jam 9 saat ruangan kosong krn mau di bersihkan, saya kembali berusaha dan bisa bangun bahkan duduk di pinggir Tempat tidur. Tidak lama Dokter dan Orang tua saya masuk untuk control, dan mereka kaget sampai Ibu saya teriak manggil nama saya sampai Orang orang yg ada di luar ruangan melongok ke dalam (mungkin mereka kira Ibu saya histeris krn saya Mati).

Hari Ke 16 saya di katakan sdh mulai membaik dan pendarahan saya stop, dan Dokter bilang: Kami tidak melakukan apa apa, Anak Bapak sembuh krn Mujizat dari Tuhan. Selamat ya Pak.

Hari ke 18 saya di ijinkan Pulang, saat Orang Tua saya membereskan Administrasi...ternyata Biaya Dokternya 0 Rupiah, lalu orang tua saya tanya kenapa ini 0, Dia bilang kalau Dokter yang minta di 0 kan...

Satu Minggu kemudian saya Kontrol untuk cek jahitan, Saat itu saya berangkat sendiri naik angkot. Saat jumpa dgn Dokter, dia tanya datang dgn siapa? Saya jawab kalau saya datang sendiri naik Angkot.

Akhirnya Dokter berikan resep salep dan dia Bilang kamu sudah sembuh...nanti kontrol ke dua untuk buka jahitan. Saat saya akan bayar, ternyata biaya Dokternya kembali 0 jadi hanya bayar salep 15000.

Tulang bahu saya yg patah nyambung sendiri tanpa Operasi. Krn rasa gak enak jasa Dokternya 0 terus, Akhirnya Jahitan saya buka sendiri diam diam pakai gunting Kuku.

Maaf kalau terlalu panjang,semoga bisa menjadi berkat.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar