Selama bertahun-tahun hidup Onah Wijaya dihantui mahluk halus. Mahluk-mahluk dari kuasa kegelapan itu mengikat dan mengganggu dirinya terus menerus. Hal ini membuat kehancuran pada keharmonisan dirinya dan keluarga. Inilah salah satu konsekuensi yang harus Onah terima karena sebelumnya dirinya bersekutu dengan kuasa gelap melalui dukun dan paranormal yang sering ia temui untuk mengejar kekayaan.
Di usia tujuh tahun, ternyata Onah telah dianggap meninggal setelah tiga hari tiga malam tidak bernyawa, liang lahat telah disiapkan dan Onah telah dimasukan ke dalam peti mati untuk dikuburkan. Namun keluarga malah membawa Onah kepada seorang dukun. Usai dibuat sesajen dan hal okultisme lainnya, Onah hidup kembali. Kehidupan mudanya dilalui dengan tanpa keberuntungan.
Sang ayah lalu membawanya kembali kepada seorang dukun yang dipercaya akan mengubah hidup Onah. Sebuah mantra dalam bedak mukanya diberikan agar dapat menarik perhatian banyak lelaki. Bahkan Onah dimandikan kembang agar jodohnya lancar. Enam tahun menjalani asmara dengan seorang pria bernama Aris Rohandi, membuat keduanya memustuskan untuk menikah. Namun kondisi ekonomi yang sulit dan profesi sang suami yang seorang pedagang membuat kehidupan Onah terasa sulit. Mereka pun berdua berinisiatif untuk pergi kepada ayah Onah untuk membantu memecahkan masalah tersebut.
Ayah Onah pun memberi mereka sebuah jimat yang dipercaya sebgai penglaris dagangan dengan sejumlah syarat yang harus dilakukan yaitu membakar kemenyan pada hari tertentu dan dilarang berjualan saat tanggal lahir mereka. Lalu kehidupan ekonominya pun menjadi bagus dan dagangannya selalu laris terjual. Keadaan ini membuat mereka tamak dan terus mengejar ambisi untuk mengejar kekayaan pribadi. Namun sebuah pantangan terlupakan oleh mereka.
Dikuasai ketamakan, mereka berjualan pada hari lahir mereka. Sektika itu pula usaha mereka kandas. Dan keadaan ekonomi mengalami kejatuhan. Hal ini mempengaruhi keharmonisan keluarga. Mereka kerap saling bertengkar. Suasana rumah tangga berubah penuh amarah. Terkadang sang anak yang tidak mengetahui sebab akibat ikut menjadi sasaran kemarahan emosi Onah.
Di tengah amarah dan emosinya yang memuncak, Onah kembali merapal mantra dan jimat, namun kali ini dirinya menantang agar siapapun roh halus yang memakan kemenyan yang ia bakar untuk keluar. Hal ini membuat roh halus keluar dan mulai mengganggu kehidupan Onah secara jelas. Gangguan roh halus ini diperparah dengan kenyataan bahwa sang suami ternyata diketahui sebelumnya telah mempunyai keluarga lain sebelum menikah dengan Onah. Hal ini membuat Onah semakin terpukul dan terganggu. Suara-suara mahluk halus itu semakin menganggu onah terus menerua. Adakalanya dirinya tidak bisa tidur nyenyak dan terjaga hingga delapan hari delapan malam.
"Saya engga bisa tidur, kalo mau tidur ada suara yang bilang ; saya kan malaikat Tuhan yang dibuang sama Allah ke bumi, Onah kamu kan teman saya, katanya, pokoknya stress, ada suara koq, gak ada orangnya,” kenang Onah. “Dirinya suka mendengarkan suara iblis,” tambah sang suami. Mahluk itu terus meneror Onah dan membuat keluarga itu menjadi tidak sejahtera.
Onah pun dibawa kepada sang guru (dukun) dari ayah Onah. Lalu dirinya pun mandi kembang dan dibawa ke sebuah kuburan, diberikan mantra untuk dibawa ke rumah. Namun hal ini malah menambah parah keadaannya. Sang suami pun membawa Onah ke rumah sakit jiwa untuk diperiksakan kejiwaannya. Namun tidak ditemukan gangguan pada jiwa Onah. Malah sang dokter berujar, ““Ibu percaya kan sama Tuhan? Kalo ibu percaya, ya pasti Tuhan ada.”
Namun roh halus yang mengintimidasi Onah malah berkata, “Dokter itu bohong, tidak ada Tuhan dihati kamu, yang ada saya,” ujar Onah menuturkan perkataan sang mahluk halus. Obat yang didapat dari dokter tetap tidak menolongnya. Lalu Onah masih terus dibawa ke seorang dukun dan meminum ramuan jampi. Tetapi hasilnya sama saja, dirinya terus tertekan oleh intimidasi roh halus.
Di saat keadaan mereka terpuruk, melalui cerita seorang kerabat sang suami, Aris lalu mereka meminta bantuan kepada seorang hamba Tuhan untuk berkonsultasi dan didoakan. Perubahan pun segera terjadi. Kuasa Tuhan menaungi kondisi Onah. “Tidur pules banget, roh saya itu bangun terus ada tangan megang mata saya. Terus ada suara berkata bangun, dan baca Alkitab. Bangkitlah menjadi teranglah sebab terangmu datang, Yesaya 60 ayat 1,” kenang Onah pada titik baliknya.
Setelah kejadian itu Onah merasa kehausan akan Firman Tuhan. Pada suatu saat ketika dirinay duduk dibarisa paling depan kebaktian kaum ibu, Onah mulai menangis dan merasa hadirat Tuhan turun atasnya. Lalu dirinya terus mengikuti ibadah dan dirinya merasa sejahtera. Kuasa Tuhan mulai mematahkan setiap perjanjiannya dengan roh halus. Dirinya kini lepas dibebaskan. “Ada ketenangan dalam hati saya, sukacita, ada damai dalam hati dan keluarga saya, suara setan-setan roh jahat sudah hilang,” ujar Onah.
Perubahan Onah mulai dirasakan sang suami yang merasa bersyukur atas Kuasa Tuhan dalam kehidupan keluarga mereka. “Sekarang (Onah) udah lembut, sama anak sayang, sama suami sayang banget. Keluarga kami, anak kami dipulihkan semuanya. Hidup tenteram damai sejahtera.” Seru sang suami.
"Saya sadar bahwa cari kekayaan ke dukun semua itu sia-sia dan tidak ada sukacita, yang saya alami cuma penderitaan dan penyakit. Sya percaya bahwa Yesus sudah mati dikayu salib menolong saya dan menyembuhkan saya.” Akhir Onah mengucap syukur atas karya Tuhan yang luar biasa terhadap diri dan keluarganya.
* * * * *
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab AKU, TUHAN, ALLAHmu, adalah ALLAH yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci AKU. (Keluaran 20:5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar