Ev.
Drg. Yusak Tjipto Purnomo
Adalah
seorang penginjil yang memiliki hubungan karib dengan Tuhan Yesus. Dipakai
Tuhan untuk menjadi saluran berkat bagi umat-Nya
Suatu
saat saya ikut dalam satu kebaktian di Gereja Isa Almasih jemaat Pringgading
Semarang, ketika itu Pdt. Tan Hok Tjoan mengatakan, "Jika saudara percaya
kepada Yesus Kristus, maka Yesus menyediakan tempat di sorga bagi kita. Saudara
dan saya akan masuk sorga." Mendengar kalimat itu saya tidak langsung
mengaminkan: justru saya mempunyai rencana akan menanyai pendeta itu setelah
khotbah, apakah dia pernah melihat sorga. Ini adalah sifat pemberontak saya
waktu masih muda. Saya memang tidak mudah menerima isi khotbah. Tetapi Tuhan
segera mengingatkan saya dengan mengatakan, "Anak nakal!”
Tuhan
membela pendeta itu karena ia hanya memberitakan isi Alkitab, jadi tidak
melakukan kesalahan. Tetapi Tuhan segera memerintahkan saya, "Ikut Aku,
sekarang juga."
Saya
bertanya, "Ikut ke mana?"
"Katanya
kamu mau melihat sorga?" tanya Tuhan.
"Saya
hanya bertanya apakah pendeta itu sudah melihat sorga. Bukan saya yang ingin
melihat." Tuhan tidak menjawab lagi tetapi langsung membawa saya. Saya
tahu betul tubuh saya tertinggal di kursi gereja itu dan hanya roh serta jiwa
(pikiran) saya yang dibawa. Dalam waktu singkat saya dibawa ke Firdaus. Luar
biasa, terangnya jauh lebih terang dibandingkan matahari, beberapa ratus kali
tetapi tidak silau dan tidak panas, bahkan terasa sejuk melebihi sejuknya mesin
pendingin. Menurut Tuhan, itu adalah terang dari diri-Nya sendiri, karena damai
sejahtera yang Tuhan berikan tidak seperti damai sejahtera yang bisa diberikan
orang lain (di dunia).
Rumput
di Taman Firdaus itu pun sangat mengagumkan, seperti karpet tebal. Bila diinjak
ambles namun setelah itu pulih kembali dan mereka pun kemudian bersorak
"haleluya." Jadi dimana-mana semua memuji Tuhan. Tidaklah heran jika
Tuhan mengatakan, "Mengucaplah syukur dalam segala perkara." Sebab
jika Anda sedang diinjak, itu menunjukkan Anda sedang diproses.
Nah,
bagaimana sampai saya mengetahui bahwa jiwa saya ikut Tuhan diajak jalan-jalan
melihat sorga? Karena Alkitab berkata, "Apa yang kamu ikat di bumi akan
terikat di sorga." Sedangkan saya tidak mempertahankan apa pun.
Anehnya
ketika di sorga pun sifat mata keranjang saya tetap masih muncul. Ketika
berjalan-jalan dengan Yesus di taman itu, Tuhan pun mengetahui jika saya ingin
tahu seberapa cantikkah wajah malaikat di sorga karena kabarnya malaikat itu
cantik-cantik.
Tuhan pun segera mengetahui
hal itu dan hanya mengatakan, "Di sini tidak ada dosa."
Saya pun masih bertanya lagi
kepada Tuhan, "Saya berdosa apa Tuhan?"
Tuhan
menjawab, "Apa yang kamu cari-cari tadi?"
Anda
tahu bahwa baru memikirkan hal semacam itu saja sudah merupakan dosa. Anda yang
masih mudamuda, sadarilah bahwa Anda memiliki banyak pikiran dan banyak ikatan.
Setelah
itu Tuhan menanyakan, "Kamu lihat, apakah semua yang tertulis di dalam
Alkitab sama dengan kenyataan di sini? Sekarang kembalilah ke dunia dan
saksikan apa yang telah kamu lihat. Jika mereka yang masih di bumi tidak
percaya, merekalah yang akan rugi sendiri, namun Aku tidak akan menuntut kamu.
Karena kamu sudah lihat sendiri dengan pikiran, jiwa dan rohmu."
Lalu
saya disuruh pulang kembali ke dunia, saya tidak mau. Saya sudah merasakan
enaknya di sorga, jadi saya segan pulang kembali.
Tuhan
mengingatkan, "Tubuhmu masih di gereja. "
"Biar,"
jawab saya. Tetapi Tuhan tetap meminta saya untuk kembali lagi ke dunia.
Setengah jam saya diajak Tuhan berjalan-jalan di sorga. Tuhan meminta saya
untuk menyaksikannya kepada orang-orang. Jika Tuhan memilih hamba-hamba-Nya,
biarpun saya dikandung oleh ibu saya yang belum Kristen; biarpun saya waktu itu
dibuang; biarpun saya cacat; tetapi bila Tuhan mau maka la memilih sejak
permulaan dan saya disuruh mengalami segala perkara. Makanya Anda tidak perlu
melihat keadaanmu sekarang, Anda tidak perlu pusing. itu jangan dijadikan masalah karena Allah sanggup mengubah kutuk menjadi berkat.
Saya
pernah ditunjukkan oleh Tuhan seorang konglomerat yang baru bertobat, waktu itu
ada sebuah kelas dan saya disuruh mengajar. Saya
kaget dan bertanya kepada Tuhan, mengapa konglomerat itu menjadi anak kecil di
sorga? Tuhan menjawab, karena ia baru saja bertobat, sekalipun usianya sudah
60 tahun lebih. Jadi sekalipun Anda sudah opa dan oma tetapi jika tidak dewasa
rohani maka nanti di sorga Anda akan menjadi anak kecil. Sebaliknya cucu Anda
bila di dunia tingkat rohaninya lebih dewasa maka nanti di sorga ia akan
menjadi lebih besar. Yang diukur Tuhan bukan usia Anda, tetapi tingkat
kerohanian Anda. Yang diukur Tuhan bukanlah berapa tahun Anda menjadi orang
Kristen, tetapi Anda berbuah atau tidak. Yang dituntut oleh Tuhan adalah
buah-buah roh.
Tuhan
tidak akan menanyakan kepada Anda, sudah memenangkan berapa jiwa. Tetapi Anda
sudah berbuah atau tidak. Anda tahu bahwa mendapatkan jiwa yang mau
bertobat adalah anugerah.
Bagi anda yg ingin mendengarkan kumpulan kotbah audionya dapat anda klik disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar