Kamis, 04 Juni 2015

KECELAKAAN YG MENGANGKAT IMAN KE TINGKAT BARU


Aldo berumur 12 tahun pada tahun 2004 sewaktu dia mengalami kecelakaan parah yang menyebabkan tengkorak Aldo retak dan kepalanya dipenuhi oleh darah, Aldo mengalami cedera otak serius, para dokter berkata: “kami tidak yakin apakah anak itu dapat melewati semua ini.”

Walaupun koma ternyata Tuhan mempunyai rencana untuk Aldo di dunia ini, sehingga kondisinya berangsur-angsur membaik. Demikian kesaksian Retah ibu Aldo:
Setelah sempat dipindahkan ke rumah sakit Pretoria, dikarenakan rumah sakit ini lebih dekat dengan rumah kami dibanding rumah sakit di Johannesburg, sehingga saya dapat menjaganya di siang hari, dan suami saya menjaganya di malam hari. Namun itu hanya berlangsung hanya satu bulan, sebab pihak rumah sakit menyatakan bahwa Aldo tidak memiliki harapan lagi, sebaiknya saya membawanya pulang.

Setelah itu, kami akhirnya sepakat untuk membawa Aldo pulang. Dua bulan setelah kecelakaan itu, Aldo meninggalkan rumah sakit. Kami menyewa seorang perawat untuk merawat Aldo. Saat pulang, keadaannya masih koma, juga lumpuh, mengalami kerusakan otak, kelopak mata sebelah kiri tertutup dan mengalami spastik yang mengakibatkan ia tidak dapat bergerak atau berbicara bahkan untuk makan, sehingga ia dibantu oleh alat bantu pernapasan dan sebuah tabung makanan.

Sekalipun demikian, saya dan suami tetap berpengharapan dan memperkatakan kehidupan. Kami sering berdiri di sisi tempat tidur Aldo dan memperkatakan tentang kehidupan seperti Firman Tuhan di dalam Yohanes 10:10b: “Engkau pasti hidup, pasti hidup, pasti hidup! Bahkan engkau akan hidup dengan berkelimpahan!” Saya tidak habis pikir, mengapa banyak orang dan orang-orang percaya sering memperkatakan kematian. Mereka berkata: “mati aku!”, “wah celaka!”, “sial!”, “kubunuh kau!”, “pergilah ke neraka!” dan sebagainya. Saudara, saat saya mengalami situasi ini, betapa kami mengharapkan kehidupan. Saya mohon kepada Saudara, berhati-hatilah dengan perkataan! Perkatakanlah kehidupan…
“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” (Ams 18:21)

SEBUAH PESAN DARI TUHAN

Oleh karena kasih karunia Tuhan, empat bulan pasca kecelakaan, keadaan Aldo mulai terlihat membaik. Melihat keadaan itu, dokter terapis okupasi yang memeriksa keadaan Aldo menyarankan kepada kami untuk mulai meletakkan pensil di tangan Aldo yang spastik, juga menempatkan kertas di bawahnya dengan harapan Aldo akan menggambar atau menuliskan sesuatu sebagai komunikasi kepada orang-orang disekitarnya. Sekalipun  mungkin yang digambar hanya merupakan doodle (gambar yang tidak berarti), namun itu akan membantu keluarga melihat perkembangan Aldo. Kemudian dokter mencontohkan dengan meletakkan Aldo pada posisi sedikit duduk dan memberikan pensil, kertas dan memintanya untuk mulai menulis.

Tanpa diduga-duga respon Aldo sangat mengherankan, sekalipun disertai kejang-kejang dan gemetar, Aldo memulai menulis A sampai Z, sungguh luar biasa. Untuk pertama kalinya saya berlutut dan berteriak: “YESUS HIDUP!” dan saya berteriak begitu banyak, berkali-kali, sampai roh manusia saya bangkit… “Yesus benar-benar hidup!”

Untuk meyakinkan, saya mulai menanyai beberapa pertanyaan pribadi kepada Aldo, seperti umurnya, di mana tempat ia sekolah dan berapa nomor telepon ayahnya? Saya menanyakan banyak hal termasuk peristiwa kecelakaan. Dan ia menuliskan semua jawaban dengan benar.

Setelah hari itu, masih dalam keadaan koma, Aldo menulis banyak hal di kertas, yang kemudian kami ganti dengan sebuah diary agar kami tahu tanggal-tanggal kapan ia menulis. Dan ini sangat menggembirakan bagi kami sekeluarga. Sejak saat itu tulisan menjadi cara komunikasi pertama kami antara Aldo dan keluarganya pasca koma berkepanjangan yang ia alami.

Sampai saat ini Aldo belum bisa berbicara. Dalam komunikasi pertamanya, awalnya kami mengira bahwa Aldo akan menanyakan bagaimana keadaan kami, atau paling tidak ia meminta sesuatu untuk diambilkan. Namun kami sangat terkejut bahwa tulisan-tulisan yang dibuat Aldo adalah tentang pengalaman-nya bersama Yesus pada waktu kami mengalami kecelakaan. Ia menulis bahwa, saat kecelakaan terjadi, rohnya “diambil” oleh Tuhan, dan ia bisa melihat ke bawah bagaimana tubuhnya ditinggalkan, melihat mobil yang telah hancur dan menjelaskan segala yang terjadi secara terperinci.

Setelah itu, tulisan menjadi alat komunikasi utama Aldo tentang pengalaman surgawinya. Dalam tulisannya, Aldo menceritakan bagaimana ia diangkat oleh Tuhan Yesus dan pergi ke surga. Di sana ia bertemu dengan Musa dan Abraham. Ia juga menuturkan bahwa ia bermain dan bernyanyi untuk Tuhan Yesus, malaikat berada di sekitar mereka.

Kami orang Kristen, kami harus percaya semua itu. Pengalaman supranatural adalah kehidupan orang Kristen. Namun, kami juga tidak mau orang berpikir bahwa kami gila, sehingga awalnya saya dan suami memyimpan semua rahasia ini.

Hari-hari kemudian, Aldo terus mengisi halaman tiap halaman dalam diary yang diberikan kepadanya. Di suatu halaman ia menulis: “Ibu, pada waktu engkau berbaring di atas tubuhku yang penuh darah untuk melindungiku di tempat kecelakaan dulu, Tuhan Yesus sebenarnya ada di depan mu ibu, bahkan Ia dan engkau sempat bertatapan mata!” Betapa merinding aku membaca tulisan itu… Kemudian ia melanjutkan menulis: “Ibu, jangan menangis, saya bersama Yesus setiap waktu, saya baik-baik saja.”

“Ibu, terima kasih untuk segala yang engkau lakukan untuk saya, engkau telah melakukan yang benar dengan memperkata-kan tentang kehidupan kepadaku. Ibu, di surga setiap orang memperkatakan kehidupan. Tuhan Yesus mengajarkan saya: Anak-anak-Nya harus memperkatakan kehidupan.” Lalu ia melanjutkan menulis dengan perkataan-perkataan kehidupan: “Saya akan berjalan lagi, saya akan bicara lagi, aku akan sehat lagi.”

Hari Sabtu tanggal 1 Jan 2005 ia menulis : “Terima kasih untuk segala pengobatan yang ayah-ibu lakukan bagi saya, namun kini pengobatan yang baru diberikan kepada saya oleh Tuhan. Seperti Abraham mengorbankan anak-nya untuk Tuhan, ibu engkau harus mengorbankan aku bagi perkerjaan-Nya, dan kita akan diberkati dengan berkat-Nya. Saat saya kembali kelak, Tuhan akan memakai saya seperti Musa. Ibu jadilah seperti yang Tuhan mau —yaitu jadilah KUDUS! Ibu, Tuhan akan menyembuhkan ku. Ibu, apakah engkau akan tetap mencintai-ku sekalipun nanti kita berbeda. Aku mengasihi mu ibu, aku megasihi mu ayah, aku mengasihi mu Josh. Tuhan akan memakai saya untuk memberitakan Firman-Nya. Datanglah kepada Yesus, mencium kaki-Nya seperti yang dilakukan di Takhta Allah.”

Membaca tulisan itu, saya langsung mengerti. Aldo adalah anak kesayangan kami, Aldo menjadi anak tunggal untuk waktu 10 tahun sampai akhirnya Josh lahir. Membaca permintaan Tuhan melalui tulisan Aldo untuk menyerahkannya kepada Tuhan seperti Abraham menyerahkan Ishak kepada Tuhan memang cukup berat. Tapi kami harus percaya pada Firman-Nya. Kami akhirnya menyerahkan Aldo untuk Tuhan.

Senin, 3 Jan 2005 : “…Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati. Percayalah kepada-Nya dengan segala sesuatu / semua yang anda miliki. Tuhan tidak akan membiar-kan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Ia telah membayar harga yang mahal untuk engkau…”

Sering Aldo menulis tentang kesem-buhannya, 1 Maret 2005 ia menulis: “Yesus akan membuat saya berbicara lagi,…” 7X ia mengulang kata-kata yang sama itu. Dan benar, enam bulan setelah kecelakaan, atau dua bulan setelah ia mulai menulis ia bisa berbicara lagi. Puji Tuhan. Setiap hari kami menyaksikan pengalaman-pengalaman supranatural bersama Aldo.

PENGALAMANNYA DI SURGA

Suatu hari ia menulis bahwa ia melihat seorang anak bernama Anton: “Ibu, engkau harus memberi tahu ibu Anton bahwa anaknya berada di surga dan kini ia aman bersama dengan Yesus. Dan ia kini sehat.” Lalu Aldo menulis juga alamat rumah orang tua Anton sangat lengkap. Lalu kami pergi mencari alamat tersebut, dan kami menceritakan segala yang Aldo tuliskan tentang Anton. Ibu Anton sangat terharu, dan ia mengatakan bahwa sewaktu hidup Anton bukan anak yang normal, ia menderita Down Syndrom (keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental) sampai akhirnya meninggal.

Saudara, di surga tidak ada sakit penyakit. Di surga semua orang bahagia bersama-sama Yesus. Sekalipun anak kita atau bahkan kita saat ini sakit, di surga tidak ada sakit penyakit lagi. Selain menceritakan tentang kemuliaan-kemuliaan surga, Aldo juga banyak menulis tentang kedatangan Tuhan yang sudah dekat. Suatu hari ia menulis tentang kedatangan-Nya (di tahun-tahun berikutnya Aldo banyak menulis tentang kedatangan-Nya yang ke-dua kali): “BERSIAPLAH! Untuk semua orang yang mencari hadirat-Nya senantiasa, seperti saya. PERSIAPKANLAH, Dia datang untuk menjemput kita.

Ini lebih cepat dari apa yang kita pikirkan. Jika anda belum percaya Yesus, terimalah Dia sekarang juga, atau Anda akan pergi ke neraka. Silakan lakukan dengan cepat! Sebab mungkin Anda tidak memiliki kesempatan lain. Yesus telah membayar harga yang sempurna untuk Anda dan saya. Dia menunjukkan segala sesuatu di surga dan juga di neraka. Percayalah, Anda tidak ingin pergi ke neraka. Harap Anda menerima Yesus sekarang. Yesus mengasihi Anda begitu banyak —percayalah. Anda adalah alasan Dia mengirim saya kembali. Aku tidak ingin kembali, tetapi Dia ingin Anda menjadi siap. Cinta, Aldo.”

Aldo juga banyak menulis tentang “pesta pernikahan” di surga yang telah siap. Saya tidak yakin akan hal ini, sebagai anak umur 12 tahun, apa yang Aldo ketahui tentang “pesta pernikahan?” Menurut saya, dia hanya tahu tentang permainan sepak bola di Playstation.

Sebagai orang Kristen yang awam tentang penglihatan, surga dan neraka, apa yang Aldo tulis memang membuat saya bingung. Namun pada saat itu — ini pasti dari Tuhan dan rencana Tuhan —seorang teman membawakan saya sebuah buku yang ditulis oleh seorang wanita Amerika keturunan Korea yang memiliki pengalaman tentang surga, namanya Choo Thomas, dan bukunya berjudul “Surga itu nyata.” Teman saya itu mengatakan bahwa apa yang Aldo tulis semuanya dapat saya konfirmasikan melalui buku ini. Tidak perlu berfikir lama, saya kemudian mulai membaca buku tersebut, dan surga menjadi perhatian utama saya.

Selanjutnya dapat saudara baca di: https://berjagajaga.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar